Publikasi

Kata Kunci   :Tuberkulosis Paru, Putus Berobat, Pengetahuan, Efek Samping Obat, Motivasi, Dukungan Keluarga, Pengawasan Menelan Obat.

Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Agustus, 2022 ABSTRAK Abdul Muhaji1, Irnawati2 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Putus Obat Pasien Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pekalongan Latar Belakang: Pasien tuberkulosis paru sering menghentikan pengobatan sebelum waktunya. Hal ini menyebabkan peningkatan infeksi, resistensi obat, dan kematian. Banyak faktor yang menyebabkan pasien tuberkulosis putus berobat, salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan tentang penyakit mempengaruhi keinginan pasien untuk berobat secara teratur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Putus Obat Pasien Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Pekalongan. Sampel: Penelitian ini melibatkan 8 partisipan dari 23 pasien putus obat tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Pekalongan. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang disajikan melalui metode wawancara mendalam (in-depth interview) berupa gambaran deskriptif dengan analisa data menggunakan teknik sembilan langkah Colaizzi (1978). Hasil: Penelitian ini didapatkan lima faktor yang berhubungan dengan kejadian putus obat pasien tuberkulosis yaitu: 1) Pengetahuan, 2) Efek samping, 3) Motivasi, 4) Dukungan keluarga, 5) Pengawasan menelan obat. Simpulan: Pasien putus berobat dipengaruhi oleh faktor kurangnya pengetahuan, adanya efek samping obat, motivasi yang rendah, dukungan keluarga yang kurang baik, dan tidak adanya pengawasan menelan obat. Kata kunci : Tuberkulosis Paru, Putus Berobat, Pengetahuan, Efek Samping Obat, Motivasi, Dukungan Keluarga, Pengawasan Menelan Obat. Daftar pustaka : 54 (2013-2022)