Penerapan Pursed Lip Breathing (PLB) Pada Pasien Dengan Diagnosa Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
Kata Kunci   :PLB, PPOK, Respiratory Rate
PENERAPAN PURSED LIP BREATHING (PLB) PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)
Uus Miyani, Benny Arief Sulistyanto, Mustaghfiroh
Pendahuluan
Penyakit Paru Obstruksi Kronik ( PPOK ) adalah suatu penyakit yang ditandai adanya obstruksi aliran udara yang disebabkan oleh bronkitis kronis atau empisema. Seorang pasien laki-laki usia 75 tahun menderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Pengkajian pasien didapatkan keadaan umum baik, sesak napas, wheezing dengan frekuensi napas 25 kali/menit, terdapat penggunaan otot bantu napas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan Pursed Lip Breathing (PLB) pada Pasien dengan Diagnosa Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK).
Metode
Studi kasus dengan mengelola satu pasien yang diberikan intervensi keperawatan berupa Pursed Lip Breathing (PLB) dengan durasi 4-6 detik. Implementasi dilakukan selama 3 hari setiap 2 jam setelah pemberian inhalasi uap dengan mengobservasi perubahan frekuensi pernapasan pada pasien dengan PPOK.
Hasil
Terdapat penurunan frekuensi pernapasan dengan penurunan dari 25 kali/menit menjadi 20 kali/menit. Frekuensi napas membaik dan penggunaan otot bantu napas menurun dengan penerapan PLB yang sudah diterapkan selama 3 hari
Simpulan
Terdapat penurunan respiratory rate dari 25 kali/menit menjad 20 kali/menit dengan saturasi oksigen mulai stabil dengan nilai 98% dan wheezing menurun serta batuk berkurang. Namun demikian, keterbatasan kasus ini adalah penurunan respiratory rate atau sesak pada pasien sangat mungkin dikarenakan efek dari obat mukolitik saat inhalasi uap dan tidak menggunakan pengkajian Dyspnea.
Kata Kunci : PLB, PPOK, Respiratory Rate
PENERAPAN PURSED LIP BREATHING (PLB) PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)
Uus Miyani, Benny Arief Sulistyanto, Mustaghfiroh
Pendahuluan
Penyakit Paru Obstruksi Kronik ( PPOK ) adalah suatu penyakit yang ditandai adanya obstruksi aliran udara yang disebabkan oleh bronkitis kronis atau empisema. Seorang pasien laki-laki usia 75 tahun menderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Pengkajian pasien didapatkan keadaan umum baik, sesak napas, wheezing dengan frekuensi napas 25 kali/menit, terdapat penggunaan otot bantu napas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan Pursed Lip Breathing (PLB) pada Pasien dengan Diagnosa Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK).
Metode
Studi kasus dengan mengelola satu pasien yang diberikan intervensi keperawatan berupa Pursed Lip Breathing (PLB) dengan durasi 4-6 detik. Implementasi dilakukan selama 3 hari setiap 2 jam setelah pemberian inhalasi uap dengan mengobservasi perubahan frekuensi pernapasan pada pasien dengan PPOK.
Hasil
Terdapat penurunan frekuensi pernapasan dengan penurunan dari 25 kali/menit menjadi 20 kali/menit. Frekuensi napas membaik dan penggunaan otot bantu napas menurun dengan penerapan PLB yang sudah diterapkan selama 3 hari
Simpulan
Terdapat penurunan respiratory rate dari 25 kali/menit menjad 20 kali/menit dengan saturasi oksigen mulai stabil dengan nilai 98% dan wheezing menurun serta batuk berkurang. Namun demikian, keterbatasan kasus ini adalah penurunan respiratory rate atau sesak pada pasien sangat mungkin dikarenakan efek dari obat mukolitik saat inhalasi uap dan tidak menggunakan pengkajian Dyspnea.
Kata Kunci : PLB, PPOK, Respiratory Rate
Referensi
-
| Properti | Nilai Properti |
|---|---|
| Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
| umpp.pekalongan@yahoo.com | |
| Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
| Telepon | (0285) 7832294 |
| Tahun | 2023 |
| Kota | Pekalongan |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Negara | Indonesia |