ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DI DESA PEKAJANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI 11 KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2020
Pengarang : Eri Oktaviani , Nina Zuhana, Siti Khuzaiy
Kata Kunci   :Asuhan kebidanan
Dalam kehamilan akan terjadi perubahan-perubahan dalam masa kehamilan, baik perubahan fisiologis kehamilan seperti alat kandungan yang berada didalam ataupun alat kandungan yang berada diluar. Selama masa kehamilan selain mengalami perubahan fisiologis juga mengalami perubahan spikologis. Adapun perubahan fisik wanita hamil diantaranya meliputi perubahan pada uterus, perubahan pada kulit, perubahan payudara, perubahan metabolisme, perubahan traktus urinarius dan perubahan spikologis seperti cemas (Wiknjosatro, 2010 h. 110).
Dalam proses kehamilan ini dapat terjadi pada perubahan sistem dalam tubuh ibu hamil yang semuanya akan membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun spikologis namun tetap perlu diberikan pada suatu pencegahan dan perawatannya. Berdasarkan hasil penelitian, ibu hamil yang berpatisipasi aktif dalam kunjungan antenatal care di BPM Diana didesa loning kota pemalang pada bulan Januari sampai bulan Desember 2019 sebanyak 70 orang ibu hamil yang mengalami perubahan fisiologis diantaranya yaitu sering buang air kecil (96,3%) mengatasinya dengan kurangi minum pada malam hari dan kencing sebelum tidur, pegal-pegal (82,4%) mengatasinya dengan tidur berbaring atau istiraha, oedema pada kaki (98,5%) mengatasinya dengan kaki ditinggikan saat istirahat atau duduklah diantara aktivitas (Purwanti 2016).
Dalam masa kehamilan selain mengalami ketidaknyamanan fisik ibu hamil juga mengalami perubahan psikologis, salah satunya kecemasan saat akan menghadapi proses persalinan, Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada poli KIA di puskesmas Kendal sebanyak (42.1%) ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan. Pada trimester III ini disebut dengan masa penantian dan waspada karena ibu sedang menunggu kelahiran anaknya. Bertambah besarnya perut dan semakin aktifnya gerakan janin membuat ibu memngingat bayinya dan membuat ibu merasa khawatir jika anaknya lahir sewaktu-waktu, apalagi jika bayinya lahir tidak dalam keadaan sehat. Pada trimester inilah ibu juga memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Nugroho dkk, 2014 h.82).
Pada pemberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam perubahan-perubahan fisiologis maupun psikologis saat kehamilan, ada juga pemantauan kesejahteraan janin selama kehamilan yang berhubungan erat dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian perinatal. Berbagai upaya perawatan yang tepat dilakukan untuk menurunkan angka kematian perinatal yaitu dengan mengetahui ciri-ciri pertumbuhan janin saat masih in utero, sehingga tenaga kesehatan dapat lebih ketat dalam memonitor dan merencanakan metode persalinan yang tepat untuk mengurangi risiko kematian perinatal. Ketepatan taksiran berat janin (TBJ) terhadap berat lahir bayi adalah salah satu pengukuran yang paling penting pada awal persalinan yang mengindikasikan pertumbuhan janin intra uterine. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di PMB Soemdiyah Ipung Kota Malang pada satu tahun terakhir terhitung dari bulan November 2016 lalu, terdapat data ibu bersalin sejumlah 280 persalinan, dengan rata-rata persalinan sebanyak 23 orang per bulan. Angka kejadian BBLR dalam rentang waktu satu tahun terakhir sebanyak 12 bayi.
Persalinan adalah proses alamiah, bukan suatu penyakit dan tidak bermasalah, tetapi setiap persalinan mempunyai resiko komplikasi. Komplikasi persalinan sangat berpengaruh terhadap AKI diantaranya partus lama. Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang di mulai dari tanda-tanda persalinan. Partus lam rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8% dan di Indonesia sebesar 9%. Kematian maternal banyak terjadi pada saat persalinan, salah satu penyebabnya adalah kala II lama (37%) dan kematian perinatal sendiri salah satu penyebabnya asfiksia pada bayi (28%) (WHO, 2011).
Bahwa dalam persalinan lama ada yang di akhiri persalinannya dengan vakum ektraksi. Vakum ekstraksi dapat membantu mempercepat kala pengeluaran dengan memperbaiki komponen power dalam persalinan (farohk, 2014 h. 46). Berikut ini merupakan angka kejadian persalinan Ekstraksi Vakum di Indonesi yaitu sebesar 23,3% yang didalamnya mencakup persalinanan kala II lama 11,3% dan sebanyak 5,3% mengalami Eksraksi Vakum serta ibu hamil yang tidak mengalami kala II lama dan mengalami Ekstraksi Vakum 11% (Depkes, 2010). Persalinan dengan tindakan vakum ekstraksi bertujuan untuk membantu proses persalinan yang mengalami penyulit sehingga bisa mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Dalam partus lama akan berdampak pada post-partum. Post-partum merupakan suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Lamanya (periode) ini tidak pasti, sebagian besar menganggapnya anatara 4 sampai 6 minggu. Walaupun merupakan masa nifas yang relative tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh banyaknya perubahan fisiologis. Beberapa dari perubahan tersebut mungkin hanya sedikit mengganggu ibu baru, walaupun komplikasi serius juga sering terjadi (Cunningham, F Gary, 2013). Post-partum dengan partus lama yang di akhiri dengan vakum ekstraksi dapat memerlukan asuhan secara ketat karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Sehingga kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali . Hal ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah terjadinya masalah (Ambarwati, 2014 h. 119).
Pada bayi baru lahir dengan riwayat persalinan lama yang di akhiri dengan vakum ektraksi akan menyebabkan adanya tekanan pada kepala janin yang bisa menekan pusat-pusat vital pada medulla oblongata dan hal tersebut dapat menyebabkan asfiksia pada janin. Asfiksia pada bayi baru lahir dapat diketahui dengan menggunakan APGAR yang di nilai pada menit pertama dan menit kelima setelah bayi lahir lengkap Dalam penelitian yang dilakukan oleh Soryadharma (2012) di RS. Dr. Hassan Sadikin Bandung, mengemukakan bahwa pada APGAR menit pertama, terjadi asfiksia berat sebesar 18,6% pada ekstraksi forseps dan 17,1% pada ekstraksi vakum, terjadi asfiksia ringan dan sedang sebesar 37,6% pada ekstraksi forseps dan 40,1% pada ekstraksi vakum, sedangkan 47,3% pada ekstraksi forseps dan 42,8% pada ekstraksi vakum yang tidak terjadi asfiksia. Pada masa neonatus perkembangan otak atau fisik bayi selalu menjadi perhatian utama karena dapat terjadi komplikasi. Komplikasi dapat di cegah dengan pelayanan kebidanan yang berkualitas dari bayi baru lahir sampai dengan 1 bulan (Putra, 2012, h. 185).
Berdasarkan data dari Dinas kesehatan Kabupaten Pekalongan pada tahun 2019 menunjukan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten Pekalongan berjumlah 17.462 orang. Cakupan K4 ibu hamil di wilayah Puskesmas Kedungwuni II Sebesar (5,5%) yaitu dari 966 ibu hamil, Sedangkan jumlah Cakupan K4 dari 27 Puskesmas di Kabupaten Pekalongan ibu hamil dengan keadaan normal (43%) yaitu 7.518 ibu hamil, dimana Cakupan K4 ibu hamil dengan keadaan normal terdapat (42%) dari 446 ibu hamil yang berada di Puskesmas Kedungwuni II. Dari data di RSUD Bendan yang diambil 3 bulan terakhir ada 4 persalinan dengan tindakan Ekstraksi Vakum, dan data persalinan dengan persalinan lama yaitu sebanyak 21.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menyusun Laporan Tugas Akhir dengan judul “ Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny S di Desa Pekajangan Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Tahun 2020”.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2020 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |