ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. K KHUSUSNYA Ny. T DENGAN POST TB PARU DI DESA AMBOKEMBANG KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Linda Nikmatul Khasanah, Herni Rejeki
Kata Kunci   :Keperawatan Keluarga
Latar BelakangrnTB paru merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang disebabkan oleh basil microbakterium tuberculosis. Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit infeksi terpenting setelah eradikasi penyakit malaria (Mukty, 2010 h. 73). Kuman ini juga mempunyai kandungan lemak yang tinggi pada membran selnya sehingga menyebabkan bakteri ini menjadi tahan terhadap asam dan pertumbuhan dari kumannya berlangsung dengan lambat. Bakteri ini tidak tahan terhadap ultraviolet, karena itu penularannya terutama terjadi dimalam hari (Tabrani 2010, h. 157). Pasien TB paru baru biasanya akan mengalami batuk terus-menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih, gejala lain yang sering dijumpai antara lain dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, dan demam meriang lebih dari sebulan (Widyanto dkk, 2013).rnWorld Health Organization (WHO) 2014, menjelaskan data pada tahun 2013 diperkirakan 9,0 juta orang (sekitar 8.600.000-9.400.000) menderita TB paru dan 1,5 juta meninggal karena penyakit TB paru, 360.000 orang diantaranya adalah HIV–Positif. Tiga negara memiliki jumlah terbesar kasus tersebut pada tahun 2013 adalah India (2,0 juta – 2,3 juta), Cina (0,9 juta 1,1 juta), Nigeria (340,000 – 880,000). Indonesia merupakan negara dengan peringkat ke lima kasus TB paru dengan jumlah kasus (410.000-520.000). Dari 9,0 juta kasus kejadian, diperkirakan 550.000 terjadi pada anak–anak dan 3,3 juta (kisaran 3.200.000 – 3.500.000) terjadi dikalangan perempuan (World Health Organization 2014 dalam Ermida & Ika A. 2015).rnDi Indonesia TB paru merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan yang menyerang semua kelompok usia. Prevalensi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan sebesar 0,4%. Prevelensi tuberkulosis per 100.000 penduduk. Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 106,42. Prevelensi tuberkulosis tertiggi berada di Kota Tegal (358,91 per 100.00 penduduk), dan terendah di Kabupaten Magelang (44,04 per 100.0000 penduduk) (Dinkes Jateng, 2013). Meskipun masih dibawah target yang ditentukan, capaian CDR tahun 2012 sebesar 58,45% lebih rendah dibanding tahun 2011 59,5% (Dinkes Jateng,2013). Sementara hingga September tahun 2013 jumlah kasus di Jawa Tengah sebanyak 6.559 kasus dengan CDR 18,93%, dengan jumlah kasus dan CDR per eks Karesidenan Pekalongan 1.977 kasus (30,14%), Semarang 724 kasus (11,04), Banyumas 1.258 kasus (10,43%) (Dinkes Jateng, 2013). Sementara prevalensi berdasarkan diagnosis dan gejala TB paru berdasarkan umur (dibawah 15 tahun) sebesar 0,9% (Kemenkes,2013).rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2016 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |