Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. I DI DESA KARANGDOWO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN


Pengarang :


Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. I DI DESA KARANGDOWO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN

Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia merupakan indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu dan menilai derajat kesehatan masyarakat karena berkaitan terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2018 AKI di Indonesia mengalami penurunan dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dari tahun 2015 hingga tahun 2018. Namun penurunan tersebut masih jauh dengan target SGDs (Sustainable Development Goals) yang harus dicapai sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup. Target penurunan AKI di Indonesia pada tahun 2030 turun menjadi 131 per kelahiran hidup (Kemenkes RI Tahun 2018,hh.111-112).
Salah satu penyebab tidak langsung kematian Ibu yaitu masalah gizi pada kehamilan (Hartati dkk, 2021). Kecukupan gizi pada kehamilan memiliki peranan yang sangat penting sejak kehamilan trimester pertama sampai 1000 hari pertama kehidupan (Devia, 2021, hal.10). Masalah gizi yang sering dialami ibu hamil yaitu masalah kurang energi kronis (KEK). Kasus KEK di Indonesia tahun 2020 mencapai 9,7% dan di Jawa Tengah 8,3% (Kemenkes, 2020, hal.24). Kurang energi kronis (KEK) disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein dalam waktu lama. Ibu hamil KEK ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas <23,5 cm (Sari dkk,
1

2021, hal.435). Kondisi KEK akan meningkatkan risiko abortus, anemia, kelahiran prematur, lahir cacat, berat badan lahir rendah (BBLR) bahkan kematian bayi (Hayat dkk, 2021, hal.126). KEK pada ibu hamil juga meningkatkan risiko perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor utama kematian ibu (Siauta, 2021, hal.191). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian KEK pada ibu hamil antara lain : asupan gizi, jarak kehamilan, status ekonomi, usia, pendidikan, penyakit infeksi dan perawatan antenatal (Lestari, 2021, h.2). Berdasarkan hasil penelitian oleh (Agustian, 2017), Didapatkan hasil bahwa berat badan sebelum diberikan telur rebus pada ibu hamil KEK di Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2017 memiliki rata- rata 41,80 kg dengan nilai standar deviasi 3,891 kg, nilai minimum 36,5 kg dan nilai maksimum 52,9 kg dan berat badan sesudah diberikan telur rebus pada ibu hamil KEK di Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2017 memiliki rata-rata 42,714 kg dengan nilai standar deviasi 3,8471 kg, nilai minimum 37,5 kg dan nilai maksimum 52,9 kg. Ada pengaruh pemberian telur rebus terhadap kenaikan berat badan pada ibu hamil KEK di Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2017 dengan nilai p value 0,000 dengan kenaikan sebesar 0,8857 kg.

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2023
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia