Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

Uji Aktivitas Antibakteri Salep Ekstrak Etanol Daun Senggani (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Pengarang : Novasella, St. Rahmatullah

Kata Kunci   :Daun Senggani, Uji Aktivitas antibakteri, Salep, Staphyllococcus aureus

Senggani (Melastoma malabathricum L.) adalah gulma yang mengandung senyawa kimia flavonoid, saponin, tanin dan steroid/terpenoid. Senyawa flavonoid didalamnya bersifat antibakteri terhadap Staphyllococcu aureus yang dapat menjadi penyebab penyakit kulit seperti bisul, jerawat, selulitis dan empitigo. Senyawa ini dapat diperoleh dengan mengekstrak dengan pelarut etanol. Sediaan farmasi yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kulit yaitu dalam bentuk salep, sehingga diperlukan adanya uji aktivitas antibakteri salep ekstrak etanol daun senggani terhadap bakteri Staphyllococcu aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa salep ekstrak etanol daun senggani dapat dibuat menjadi sediaan salep yang memenuhi persyaratan dan untuk meneliti aktivitas antibakteri dari formulasi salep ekstrak etanol daun senggani terhadap bakteri Staphyllococcu aureus. Metode uji aktivitas antibakteri menggunakan difusi sumuran dengan konsentrasi ekstrak 6, 8 dan 10% dengan kontrol negatif yaitu salep tanpa ekstrak dan kontrol positif menggunakan salep gentamisin. Hasil penelitian berupa besar diameter zona hambat dari setiap formulasi dan pemenuhan persyaratan fisik sediaan salep meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas. Analisis data dilakukan pada hasil evaluasi sediaan salep yang dibandingkan dengan persyaratan pada literatur dan data nilai diameter zona hambat dianalisis dengan metode uji one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun Senggani dapat diformulasikan menjadi sediaan salep yang memenuhi persyaratan fisik. Formulasi sediaan salep ekstrak daun senggani memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang termasuk kategori kuat pada setiap konsentrasi dimana F1 memiliki zona hambat sebesar 11,04mm, F2 sebesar 11,24mm dan F3 10% sebesar 11,47mm. Terdapat perbedaan yang signifikan pada aktivitas antibakteri masing-masing formula.

Referensi

-