ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Bp. I KHUSUSNYA PADA Ny. S DENGAN STROKE DIrnDESA KRAMATSARI KECAMATANrnPEKALONGAN BARATrnPEKALONGAN
Pengarang : Kinanti Pangestu Hapsari, Siti Rofiqoh, S.kep, Ns, Emi Nurlaela, M.kep, Sp.m
Kata Kunci   :kinanti pangestu hapsari
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnSetiap tahun, sekitar 12 dari 100.000 orang di Amerika Serikat mengalami stroke, sehingga penyakit ini tercatat sebagai pembunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker. Di Amerika, tercatat ada sekitar 770.000 pasien stroke, baik yang terkena untuk pertama kalinya maupun yang terkena serangan susulan. Dari segi usia, 72 persen pasien stroke berumur di atas 65 tahun. Hal ini dikarenakan peluang seseorang terkena stroke setelah berusia 55 tahun berlipat ganda pada setiap dasawarsa pertambahan umurnya. Tingkat penyembuhan stroke masih rendah, sebanyak 15-30 persen pasien akan menderita kelumpuhan atau cacat yang permanen, kehilangan suara atau daya ingat, dan berbagai akibat lainnya. Sekitar 25 persen dari pasien stroke meninggal dalam tahun pertama setelah terserang stroke, dan 14-15 persen mengalami stroke kedua dalam tahun yang sama setelah mengalami stroke pertama (Sustrani, dkk, 2004, hal 7).rnData yang dirilis oleh Yayasan Stroke Indonesia menyatakan bahwa kasus stroke di Indonesia menunjukkan kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun. Setelah tahun 2000 kasus stroke yang terdeteksi terus melonjak. Pada tahun 2004, beberapa penelitian di sejumlah rumah sakit menemukan pasien rawat inap yang disebabkan stroke berjumlah 23.636 orang. Sedangkan yang rawat jalan atau yang tidak dibawa ke dokter/rumah sakit tidak diketahui jumlahnya. Namun Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 berhasil mendata kasus stroke di wilayah perkotaan di 33 provinsi dan 440 kabupaten. Riskesdas tahun 2007 ini berhasil mengumpulkan sebanyak 258.366 sampel rumah tangga perkotaan dan 987.205 sampel anggota rumah tangga untuk pengukuran berbagai variabel kesehatan masyarakat. Hasilnya, stroke merupakan pembunuh utama di antara penyakit -penyakit noninfeksi di kalangan penduduk perkotaan (Firmansyah, 2009). Angka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena berbagai sebab selain pemyakit degeneratif, terbanyak karena stres ini sangat memprihatinkan mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah diri dan emosinya tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan (Hernowo, 2007). Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker, dan merupakan penyebab kecacatan nomor satu bagi orang yang selamat dari serangan stroke. Data menunjukkan bahwa lebih dari 60% penderita stroke di dunia hidup di negara berkembang. Peningkatan kejadian stroke di beberapa negara Asia (China, India, dan Indonesia) ditengarai akibat pengaruh perubahan pola hidup, polusi, dan perubahan pola konsumsi makanan (Auryn, 2009, hal 5).rnStroke merupakan gangguan fungsi otak yang terjadi mendadak akibat gangguan peredaran darah otak. Stroke ada 2 macam, yaitu stroke sumbatan dan stroke perdarahan. Angka kejadian stroke sumbatan lebih tinggi daripada stroke perdarahan (70% vs 30%). Angka kejadian stroke meningkat akibat peningkatan faktor risiko stroke misalnya hipertensi, merokok, kadar kolesterol darah yang tinggi, dan diabetes (Admin. 2010). Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2008) memperlihatkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian nomor satu pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit. Banyaknya kasus hipertensi, diabetes, kadar kolesterol darah yang tinggi, dan merokok meningkat di Indonesia. Industrialisasi dan polusi meningkatkan pula risiko stroke. Di indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembuluh nomor satu di RS pemerintah seluruh penjuru indonesia (Auryn, 2009, hal 45 - 46). rnPenelitian menunjukkan bahwa kejadian stroke meningkat seiring dengan pencemaran udara. Kejadian peningkatan stroke dihubungkan pula dengan peningkatan stres emosional dan perubahan pola konsumsi makanan. Permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di Indonesia adalah Rendahnya kesadaran akan faktor risiko stroke, kurang dikenalinya gejala stroke, belum optimalnya pelayanan stroke, ketaatan terhadap program terapi untuk pencegahan stroke ulang yang rendah. Keempat hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian stroke baru dan tingginya angka kematian akibat stroke di Indonesia serta tingginya kejadian stroke ulang (Admin. 2010).rnSecara global, sekitar 80 juta orang menderita akibat stroke. Terdapat sekitar 13 juta korban stroke baru setiap tahun, terdapat sekitar 4,4 juta diantaranya meninggal dalam 12 bulan, terdapat sekitar 250 juta anggota keluarga berkaitan dengan para pengidap stroke yang bertahan hidup. Dari data Dinas Kesehatan Jawa tengah yang menderita penyakit stroke di tahun 2006 sebanyak 811 orang. Klien yang menderita stroke berat 225 orang, sedang 234 orang, ringan 234 orang (Lusia Kus Anna 2011).rnLaporan Kasus Penyakit Menular dan Tidak Menular Berdasarkan Tahun 2005 s/d 2011 Kota Pekalongan. Pada tahun 2005 angka kejadian kasus Stroke sebanyak 323 penderita dengan pembagian kasus Stroke Hemoragik 121 penderita dan Stroke Non Hemoragik 202 penderita. Pada tahun 2006 angka kejadian kasus stroke sebanyak 336 penderita dengan pembagian kasus Stroke Hemoragik 110 penderita dan Stroke Non Hemoragik 226 penderita. Pada tahun 2007 angka kejadian stroke sebanyak 277 penderita dengan pembagian kasus Stroke Hemoragik 104 penderita dan Strok Non Hemoragik 173 penderita. Pada tahun 2008 angka kejadian stroke sebanyak 442 penderita dengan pembagian kasus Stroke Hemoragik 151 penderita dan Stroke Non Hemoragik 291 penderita. Pada tahun 2009 angka kejadian stroke sebanyak 309 penderita dengan pembagian kasus Stroke Hemoragik 80 penderita dan Stroke Non Hemoragik 299 penderita. Pada tahun 2010 angka kejadian stroke sebanyak 372 penderita dengan pembagian kasus Stroke Hemoragik 88 penderita dan Stroke Non Hemoragik 284 penderita. Dan pada tahun 2011 angka kejadian stroke sebanyak 338 penderita dengan pembagian kasus Stroke Hemoragik 57 penderita dan Stroke Non Hemoragik 281 penderita. Jadi dari rentang waktu 2005 sampai dengan 2011 angka kejadian stroke sebanyak 2467 penderita dengan pembagian kasus Stroke Hemoragik 711 penderita dan Stroke Non Hemoragik 1.756 penderita.rnPeran perawat dalam keperawatan keluarga dengan stroke adalah memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga yang mengalami masalah kesehatan khususnya keluarga yang mengalami penyakit stroke dengan menerapkan proses keperawatan sebagai pendekatan pemecahan masalah. Dalam hal ini perawat di harapkan mampu memodifikasi suatu rencana yang telah di susun di sesuaikan dengan keadaan keluarga yang sesungguhnya agar rencana tersebut benar – benar dapat dilaksanakan di keluarga (Muis, dkk, 2011).rnBanyaknya kasus Stroke dan masih rendahnya angka penyembuhan inilah, maka penulis berkeinginan untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga dengan stroke karena penanganan stroke sendiri tergolong mudah karena stroke dapat dicegah dengan mengatur pola hidup yang baik sehingga penulis tertarik untuk membuat asuhan keperawatan keluarga dengan penyakit stroke. rnB. Tujuanrn1. Tujuan UmumrnPenulis dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan stroke.rn2. Tujuan Khususrn Penulis dapat melakukan proses Asuhan keperawatan keluarga yang meliputi :rna. Penulis melakukan Pengkajian dan analisa datarnb. Penulis melakukan Skoring untuk mendapatkan diagnosa keperawatanrnc. Penulis dapat membuat diagnosa keperawatan klien yang ada di keluargarnd. Penulis dapat menyusun rencana asuhan keperawatanrne. Penulis melaksanakan implementasi keperawatan,rnf. Penulis melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakanrng. Penulis mendokumentasikan asuhan keperawatan.rnC. Manfaatrn1. Bagi PenulisrnMerupakan suatu pengalaman yang berharga bagi penulis, serta menambah pengetahuan dan informasi bagi penulis mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan Stroke.rn2. Bagi InstitusirnSebagai referensi di perpustakaan, sehingga menambah bahan pustaka guna meningkatkan pengetahuan di bidang kesehatan khususnya penyakit stroke.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2012 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |