ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N DI DESA ROGOBAYAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
Pengarang : Alfia Anggun Kinanti, Milatun Khanifah
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N DI DESA ROGOBAYAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnAsuhan kebidanan pada kehamilan mengutamakan asuhan yang komprehensif dalam pelayanan, agar perkembangan kondisi ibu hamil dapat terpantau dengan baik. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur (Saifuddin 2009, h.281). rnSustainable Development Goals (SDGs) mulai terbentuk tahun 2016, merupakan tujuan pembangunan yang berasaskan kelestarian untuk dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa berdampak terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang dengan tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2015-2030 secara resmi menggantikanMillenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan Millenium tahun 2000-2015. SDGs berisi seperangkat tujuan transformatif yang disepakati dan berlaku bagi seluruh bangsa tanpa terkecuali. Diharapkan pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup, menjadi setidaknya hingga 12 per 1.000 KH (Kemenkes RI, 2016). rnPenyebab kematian ibu dibagi menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab tidak langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilan, salah satunya adalah anemia. (Saifudin 2010, h.54).Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gram% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gram% pada trimester 2. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan kondisi tidak hamil terjadi karena hemodilusi (pengenceran darah), terutama pada trimester 2 (Proverawati 2011, h.128).rnKejadian anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti persalinan maturitas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD), gangguan his (kekuatan mengejan), kala satu lama, perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri, subinvolusi uteri, perdarahan postpartum dan infeksi puerperium (Manuaba 2010, h.240). Ada beberapa jenis anemia yang dijumpai seperti anemia defisiensi zat besi, anemia megaloblastik, anemia hipoplastik, dan anemia hemolitik, angka prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil tetap tinggi. Angka tersebut bervariasi mulai dari yang paling rendah, yaitu negara maju dengan angka prevalensi anemia pada ibu hamil rata-rata 18% hingga negara berkembang dengan angka prevalensi anemia pada ibu hamil sekitar 56% (Pratami 2016, h.77).rnBerdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2017, terdapat 17.300 orang ibu hamil. Puskesmas Kedungwuni 1 merupakan salah satu Puskesmas di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dengan jumlah ibu hamil mencapai 926 jiwa. Ibu hamil yang mengalami anemia di kabupaten Pekalongan sebanyak 9715 orang (56,5%) sedangkan di Puskesmas Kedungwuni I sebanyak 561 orang (60,5%). Jumlah ini menggambarkan cukup banyaknya ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni 1 yang mengalami anemia. Puskesmas Kedungwuni 1 menempati urutan ke 21 dari 27 Puskesmas yang ada di Kabupaten Pekalongan dengan banyaknya ibu hamil yang mengalami anemia.rnPada pelayanan antenatal terpadu, seorang bidan juga harus mampu memberikan pelayanan dan dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal. Mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani proses persalinan yang normal (Kepmenkes RI 2016, h.3). Setelah kehamilan mencapai aterm secara alamiah tubuh mempersiapkan diri untuk proses kelahiran, persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi pada ibu dan janin (Endang 2015, h.43). Asuhan persalinan secara umum bertujuan untuk mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melakukan berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi maksimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal (Hidayat dan Sujiati 2010, h.2). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menunjukkan kecenderungan peningkatan. Terdapat 29-72% ibu hamil yang mengalami persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan (Kemekes RI, 2015). rnMasa nifas (puerperium) merupakan masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu. Asuhan masa nifas diperlakukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya (bahiyatun2009, h.2). Asuhan masa nifas bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, secara fisik maupun psikologis, melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, menangani atau merujuk jika terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya (Pratami 2016, h.281).rnAsuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL). Sebagai indikator dari salah satu tujuan SDGs yang ketiga yaitu menurunkan angka kematian neonatus menjadi 12 per 1000 kelahiran di tahun 2030 (Kemenkes, 2015). Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus kepada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (bayi) maka penatalaksanaanya persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal (Marmi 2012, h.2). Bayi baru lahir normal merupakan bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap 37-41 minggu, depan presentasi belakang kepala atau letak sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat (Tando 2016, h.2).rnBerdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyelesaikan Laporan dengan memberikan asuhan kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N di Desa Rogobayan Wilayah Kerja Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan Tahun 2018?â€
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2018 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |