ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHESIF PADA NY. Y DI DESA CAPGAWEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
Pengarang : Nur Khikmah, Fitriyani
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHESIF PADA NY. Y DI DESA CAPGAWEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
BAB 1rnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnKehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila kehamilan direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi disisi lain diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis (Mandriwati 2017, h.3)rnPerubahan yang dialami oleh ibu hamil baik secara anatomis maupun psikologis seringkali menyebabkan komplikasi pada ibu hamil. Salah satu perubahan yang terjadi adalah hemodinamik (Mandriwati 2017, h.4). Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya pengenceran darah karena jumlah eritrosit tidak sebanding dengan peningkatan plasma darah. Hal ini disebutkan sebagai anemia hamil fisiologis (Pratami 2016, h.78).rnAngka kejadian anemia di seluruh dunia cukup tinggi dan terjadi hampir di seluruh negara. Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar 48,2% (WHO, 2011). Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebutkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1% (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Dari hasil penelitian Purbadewi dan Ulvie (2013) di Kota Semarang, mengatakan bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki kadar Hb 11 gr% yaitu sebanyak 27 orang (64,3%).rnAsuhan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia pada kehamilan adalah melakukan penatalaksanaan pada anemia ringan serta melakukan upaya kolaborasi dan rujukan pada kasus anemia lanjut (Irianti 2014, hh.114-115). Asuhan kebutuhan ibu hamil secara teratur/ANC, diharapkan setelah melakukan asuhan kehamilan dan dilanjutkan pesalinan. rnPersalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (Sondakh 2013, h.2). Untuk melakukan asuhan persalinan yaitu seperti memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi (Lailiyana 2012, h.5).rnSetelah kelahiran bayi dan pengeluaran plasenta, ibu mengalami suatu periode pemulihan kembali kondisi fisik dan psikologisnya. Diharapkan pada periode 6 minggu setelah melahirkan adalah semua sistem dalam tubuh ibu akan pulih dari berbagai pengaruh kehamilan dan kembali pada keadaan sebelum hamil (Anggraini 2010, h.31). Periode masa nifas merupakan periode yang paling efektif bagi bidan untuk menjalankan perannya sebagai pendidik, agar tidak timbul berbagai masalah yang mungkin saja akan berlanjut pada komplikasi masa nifas (Purwanti 2012, h.1).rnAsuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir. Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluarkan hasil kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi optimal. Tujuan asuhan pada bayi baru lahir ini adalah memberikan asuhan komprehensif kepada bayi baru lahir pada saat masih di ruang rawat serta mengajarkan kepada orang tua dan memberi motivasi agar menjadi orang tua yang percaya diri (Muslihatun 2009, h.4).rnBerdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2017 diketahui dari 27 puskesmas menunjukkan jumlah ibu hamil 17.350 orang, dan yang mengalami anemia 9.715 orang (56%). Dan jumlah ibu hamil di Puskesmas Kedungwuni 1 yaitu 926 orang, dan yang mengalami anemia adalah 561 orang (60,58%). Jumlah ibu bersalin normal 1.658. Dan jumlah ibu nifas KF 1 sebanyak 14.235 orang, KF 2 sebanyak 14.928 orang, KF 3 sebanyak 15.376 orang. rnBerdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehesif pada Ny. Y di Desa Capgawen Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan Tahun 2018â€rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2018 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |