Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

Penerapan Fisioterapi Dada dan Terapi Batuk Efektif Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien TB Paru Di Ruang Kasuari Rumah Sakit QIM Batang

Pengarang : Dina Amalia Puspita, Irnawati

Kata Kunci   :TB Paru, Batuk Berdahak, Fisioterapi Dada, Batuk Efektif

Tuberkulosis Paru (TB paru) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang menyerang paru-paru. Di Rumah Sakit QIM Batang sendiri, terdapat 148 kasus penderita TB paru pada tahun 2020 terdapat 129 kasus penderita TB paru pada tahun 2021. Dan sebagian besar permasalahan yang ditemukan pada pasien dengan TB Paru adalah batuk berdahak terus menerus, serta ketidakmampuannya untuk mengeluarkan dahaknya tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah adanya gambaran tentang hasil praktek elektif Profesi Ners dengan mengaplikasikan penerapan fisioterapi dada dan terapi batuk efektif dalam asuhan keperawatan pada pasien TB paru di ruang Kasuari Rumah Sakit QIM Batang. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah dengan pendekatan studi kasus. Yaitu dimana penulis melakukan sebuah proses asuhan keperawatan kepada tiga orang pasien dengan TB Paru di ruang kasuari Rumah Sakit QIM Batang. Proses mulai dari pengkajian pasien, mencari keluhan pasien dan mentukan data focus, lalu penegakan diagnosa keperawatan menurut SDKI PPNI, lalu menentukan intervensi berdasarkan SLKI dan SIKI, kemudian dilakukannya implementasi berupa penerapan fisioterapi dada dan teknik batuk efektif selama tiga hari, kemudian dilakukan evaluasi dan didokumentasikan. Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan dari hasil penerapan fisioterapi dada dan terapi batuk efektif yang diterapkan oleh peneliti pada ketiga pasien kasus kelolaan pasien dengan TB Paru di ruang Kasuari Rumah Sakit QIM Batang. Setelah dilakukan asuhan keperawatan terapi fisioterapi dada dan batuk efektif, ketiga pasien kelolaan yang semula memiliki keluhan batuk berdahak yang sulit dikeluarkan, akhirnya dapat mengeluarkan dahaknya. Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat diberikan adalah diharapkan kepada perawat agar dapat melakukan teknik fisioterapi dada dan mengajarkan teknik batuk efektif kepada pasien dengan TB paru secara berkesinambungan. Dan untuk peneliti yang lain agar melakukan penelitian lebih lanjut pada pasien TB Paru dengan kriteria pasien resiko tinggi seperti anak-anak, lansia, ibu hamil maupun pasien dengan karakteristik lainnya

Referensi

-