UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN MOUTHWASH EKSTRAK DAUN MATOA (Pometia pinnataJ.R.Forst. & G.Forst.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutansATCC 31987
Kata Kunci   :Antibakteri, Daun Matoa, Mouthwash, Streptococcus mutans
Streptococcus mutans merupakan salah satu patogen utama penyebab terjadinya karies gigi.Cara yang dapat digunakan dalam mencegah dan mengurangi karies gigi dan bau mulut yaitu berkumur dengan obat kumur atau mouthwash.Mouthwash bersifat sebagai antibakteri yang dapat berasal dari bahan alam maupun bahan kimia.Tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri yaitu matoa (Pometia pinnata J.R.Forst.& G.Forst).Daun Matoa memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid dan tannin.Tujuan penelitian untuk memformulasikan sediaan mouthwsah ekstrak daun Matoa (Pometia pinnataJ.R.Forst.& G.Forst) dan menguji aktivitas antibakteri sediaan mouthwash ekstrak daun Matoa (Pometia pinnataJ.R.Forst. & G.Forst).metodeekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dan metode cakram diskuntuk pengujian aktivitas antibakteri. Pemberian ekstrak daun matoa pada formula 1 yaitu 4 %, formula 2 yaitu 5 % dan formula 3 yaitu 6 %. Uji evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, pH, bobot jenis, viskositas dan Cycling Test memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Hasil uji antibakteri pada formula 1 memiliki daya hambat sebesar 8,8 mm, pada formula 2 memiliki daya hambat sebesar 13,46 mm dan formula 3 memiliki daya hambat sebesar 15,71 mm terhadap bakteri Streptococcus mutans. Hasil analisis Kruskal Wallis pada uji antibakteri dengan nilai sig 0,059˃ 0,05 menunjukan tidak adanya perbedaan dari masing-masing konsentrasi terhadap daya hambat bakteri Streptococcus mutans. Sediaan mouthwash ekstrak daun matoa (Pometia pinnata J.R.Forst.& G.Forst) memenuhi persyaratan secara fisik dan dapat menghambat pertumbhan bakteri Streptococcus mutans.
Streptococcus mutans merupakan salah satu patogen utama penyebab terjadinya karies gigi.Cara yang dapat digunakan dalam mencegah dan mengurangi karies gigi dan bau mulut yaitu berkumur dengan obat kumur atau mouthwash.Mouthwash bersifat sebagai antibakteri yang dapat berasal dari bahan alam maupun bahan kimia.Tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri yaitu matoa (Pometia pinnata J.R.Forst.& G.Forst).Daun Matoa memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid dan tannin.Tujuan penelitian untuk memformulasikan sediaan mouthwsah ekstrak daun Matoa (Pometia pinnataJ.R.Forst.& G.Forst) dan menguji aktivitas antibakteri sediaan mouthwash ekstrak daun Matoa (Pometia pinnataJ.R.Forst. & G.Forst).metodeekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dan metode cakram diskuntuk pengujian aktivitas antibakteri. Pemberian ekstrak daun matoa pada formula 1 yaitu 4 %, formula 2 yaitu 5 % dan formula 3 yaitu 6 %. Uji evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, pH, bobot jenis, viskositas dan Cycling Test memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Hasil uji antibakteri pada formula 1 memiliki daya hambat sebesar 8,8 mm, pada formula 2 memiliki daya hambat sebesar 13,46 mm dan formula 3 memiliki daya hambat sebesar 15,71 mm terhadap bakteri Streptococcus mutans. Hasil analisis Kruskal Wallis pada uji antibakteri dengan nilai sig 0,059˃ 0,05 menunjukan tidak adanya perbedaan dari masing-masing konsentrasi terhadap daya hambat bakteri Streptococcus mutans. Sediaan mouthwash ekstrak daun matoa (Pometia pinnata J.R.Forst.& G.Forst) memenuhi persyaratan secara fisik dan dapat menghambat pertumbhan bakteri Streptococcus mutans.
Referensi
-
| Properti | Nilai Properti |
|---|---|
| Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
| umpp.pekalongan@yahoo.com | |
| Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
| Telepon | (0285) 7832294 |
| Tahun | 2022 |
| Kota | Pekalongan |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Negara | Indonesia |