ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. K DI PUSKESMAS WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015
Pengarang : Sekar Amalia Fathonah, Rini Kristiyanti, Lia Dwi Prafit
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu –ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi, keadaan sosial ekonomi, keadaan kurang baik, komplikasi kehamilan dan kelahiran. Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi (Kemenkes RI 2013, h. 82).rnSalah satu penyebab perdarahan adalah anemia. Anemia merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Haemoghlobin (Hb) berada di bawah normal. Di indonesia anemia umumnya disebabkan kekurangan zat besi, sehingga disebut dengan istilah anemia gizi besi. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal (Kristiyanasari 2010, h.67).rnMenurut data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2006, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tinggi sebesar 50,9%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti Thailand sebesar 13,7%. Anemia sendiri jelas merupakan momok yang menakutkan karena memiliki dampak yang signifikan bagi mortalitas dan morbiditas maternal dan perinatal diseluruh dunia, terlebih dinegara berkembang (Hollingworth 2012, h.3).rnAnemia dapat berdampak buruk untuk ibu serta janin selama kehamilan, tidak hanya saat kehamilan, ketika persalinan dan nifas juga dapat berdampak buruk. Pada saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran, persalinan kurang bulan, perdarahan dan lain – lain. Perdarahan saat persalinan dan nifas juga menjadi akibat dari bahayanya anemia. Sedangkan untuk janin dapat menyebabkan kemampuan metabolisme tubuh janin akan berkurang, sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dapat terganggu (Manuaba 2007, hh.38-39).rnMenurut data Dinas Kesehatan Jawa Tengah (2012, h.14) sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada hamil sebesar 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar17,33%. Mengingat anemia dapat berdampak buruk untuk ibu dan janin, maka perlu diberikan asuhan antenatal yang berkualitas. Asuhan antenatal adalah prosedur rutin yang dilakukan oleh petugas (dokter/bidan/perawat) dalam membina hubungan dalam proses pelayanan ibu hamil, dengan memberikan asuhan antenatal yang baik menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan, AKI dan AKP (Kusmiyati 2009, h.6).rnAdanya antenatal care di harapkan agar dapat melakukan asuhan yang tepat. Pada asuhan kebidanan, diberikan secara komprehensif dimulai dari ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir serta nifasnya. Kehamilan terjadi ketika wanita melakukan hubungan seksual selama masa subur dan sperma pasangannya akan membuahi sel telur wanita tersebut. Telur yang dibuahi tersebut akan menempel pada dinding rahim, lalu tumbuh dan berkembang selama kira – kira 40 minggu dalam rahim pada kehamilan normal (Suririnah 2008, h.1).rnSebelum terjadinya persalinan yang sebenarnya, wanita memasuki “bulan-nya†atau “minggu-nya†atau “hari-nya†yang disebut kala pendahuluan yang merupakan tanda – tanda persalinan (Sofian 2012, h.70). Bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga timbul beberapa teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya his (Lailiyana 2012, h.1). rnNifas merupakan sebuah fase setelah ibu melahirkan dengan rentang waktu kira – kira selama 6 minggu. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami proses perubahan baik secara psikologis dan fisiologis. Meninjau kematian para ibu melahirkan, infeksi merupakan penyebab nomer dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa nifas ini (Purwanti 2012, h.1). rnPada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi psikologik. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik. Bayi baru lahir juga memerlukan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa transisi dengan baik (Muslihatun 2010, h.3). rnBerdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan bulan Desember tahun 2014 jumlah ibu hamil sebanyak 16.310 orang. Jumlah kejadian anemia di Kabupaten Pekalongan bulan Desember tahun 2014 sebanyak 2.234 (13,70%) ibu hamil dari 16.310 ibu hamil. Untuk data ibu hamil bulan Desember 2014 di Puskesmas Wonopringgo jumlah kejadian anemia sebanyak 57 (7,31%) dari 780 ibu hamil. rnBerdasarkan hal tersebut, maka dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. K di Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Tahun 2015â€.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |