Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny U di Desa Tangkil Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan

Pengarang : Andri Apriliana, Nur Chabibah, Supar

Kata Kunci   :Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny U di Desa Tangkil Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan

Komplikasi yang terjadi pada saat persalinan dan ke matian ibu saat hamil,
bersalin dan nifas, masih menjadi masalah yang besar di Indonesia. Jumlah kasus
kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018 sebanyak 421 kasus,
mengalami penurunan dari 88.05 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017
menjadi 76.08 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2018. Penyebab langsung
kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan
kesehatan yang berkualitas terutama pelayanan kegawat daruratan tepat waktu
yang dilator belakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil
keputusan, terlambat mencapai fasilitas, serta terlambat mendapatkan pelayanan
difasilitas kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2018 ) Selain itu
Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2018 tertinggi terdapat di Kota Pasuruan
yaitu sebesar 301,75 per 100.000 kelahiran hidup sebanyak 10 orang. Penyebab
tertinggi Angka Kematian Ibu (AKI) adalah partus lama (42%), pre eklamsia
(37%), perdarahan (17%), dan infeksi (4%) (Keseshatan Provinsi Jawa Timur,
2018). Disamping itu penyebab tidak langsung yaitu ibu hamil dengan
Kekurangan Energi Kronis (KEK), penyakit tuberculosis (TBC), anemia,
malaris, sifilis, HIV, AIDS dan lain-lain (Kemenkes RI, 2015).
Hasil Riskesdas 2018 menyatakan bahwa di Indonesia sebesar 17,3% ibu
hamil mengalami KEK. Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2018, proporsi wanita usia subur resiko KEK usia 15-19 tahun yang hamil
sebanyak 38,5%. Pada usia 20-24 tahun adalah sebanyak 30,1% ibu hamil KEK,
usia 25-29 tahun sebanyak 20,9% ibu hamil KEK. Serta usia 30- 34 tahun
sebanyak 21,4% ibu hamil KEK. Hal ini menunjukkan proporsi WUS (Wanita
Usia Subur) risiko KEK mengalami peningkatan dalam kurun waktu selama 7
tahun (Kemenkes RI, 2018).

Referensi

-