Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

“Penerapan Teknik Senam Kaki Diebetes Pada Pasien Dengan Diabaetes Mellitus di Ruang IRNA B Rumah Sakit QIM Batang”

Pengarang : Muhammad Faris, Dafid Arifiyanto

Kata Kunci   :Asuhan Keperawatan, Diabetes Mellitus, Senam Kaki

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit yang menyerang pankreas ditandai dengan naiknya kadar glukosa dalam darah yang melebihi batas normal atau hiperglikemia. Keluhan yang dialami kesemutan pada kaki, lemas, sering haus dan lapar. Upaya yang dapat dipakai untuk menurunkan kadar gula darah yaitu farmakologis dengan obat antidiabetes serta non farmakologis dengan teknik Seam Kaki Diabet. Tujuan dari karya ilmiah akhir ners adalah untuk mengetahui tentang efektifitas penerapan tehnik senam kaki diabetes dapat menurunkan kadar gula darah serta untuk menurunkan rasa kesemutan, keram dikaki pada klien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit QIM Batang. Metode yang digunakan adalah asuhan keperawatan pada tiga klien Diabetes Mellitus dengan senam kaki dilakukan pada saat stase Keperawatan Medikal Bedah di Ruang IRNA B Rumah Sakit QIM Batang. Penelitian ini menunjukkan setelah dilakukan intervensi senam kaki selama 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu selama 30 menit tampak kesemutan di kaki mulai berkurang, tampak rasa keram di kaki mulai berkurang dan sensitivitas kaki pun ikut meningkat ditandai dengan mati rasa pada kaki mulai berkurang, rasa nyeri/nyeri tekan berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan setelah dilakukan senam kaki pada Ny. S, Tn. N, dan Ny. M Dimana gula darah sewaktu Ny. S 286 mg/dL menjadi 126 mg/dL, gula darah sewaktu Tn. N 436 mg/dL menjadi 134 mg/dL gula darah sewaktu Ny. M 318 mg/dL menjadi 109 mg/dL. Hasil penulisan karya ilmiah ini dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik senam kaki diabetes efektif dilakukan pada pasien dengan diabetes mellitus dan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pendidikan tentang meningkatkan sensitivitas kaki dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki pasien dengan Diabetes Mellitus tipe 2, sehingga klien ataupun keluarga dapat menerapkan pengetahuan tentang cara pencegahan secara mandiri pada penyakit diabetes mellitus ini untuk kedepannya.

Referensi

-