ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K DI DESA DONOWANGUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALUN KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Siti Alfiyah, Risqi Dewi Aisyah, Wahyu Ersi
Kata Kunci   :Seksio sesarea, Plasenta Previa, CPD
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. Selain untuk menilai program kesehatan ibu, indikator ini juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensifitasnya terhadap perbaikan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. AKI masih menjadi prioritas di Jawa Tengah, cakupan AKI tahun 2019 sebesar 76,93/100.000 KH dan lebih baik dibandingkan capaian tahun 2018 yaitu 78,60/100.000 KH (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2019). Beberapa wanita pada kehamilannya berjalan normal tetapi cenderung berkembang menjadi komplikasi yang beresiko dan atau telah memiliki risiko sejak awal kehamilan (Impron dan Asih 2019, h.3). Beberapa faktor risiko pada kehamilan yang merupakan penyebab tidak langsung kematian pada ibu, baik faktor risiko yang muncul sebelum kehamilan maupun selama kehamilan. Riwayat komplikasi obstetri adalah semua penyakit atau tindakan yang pernah dialami oleh ibu sebelum masa kehamilan ini dan memiliki dampak terhadap kehamilan. Pada kehamilan dengan riwayat obstetri seksio sesaria sebelumnya berhubungan dengan komplikasi obstetri saat kehamilan dan persalinan sekarang, dimana ibu lebih beresiko mengalami komplikasi dikarenakan faktor hormone atau bekas luka pada alat-alat kandungan atau jalan lahir yang ditimbulkan oleh persalinan terdahulu (Saifuddin 2014, h. 391). Untuk itu kehamilan resiko tinggi perlu dipantau selama kehamilannya sebagai upaya pencegahan baik untuk ibu maupun janin pada masa kehamilan, persalinan dan nifas yang bisa dilakukan dengan ANC secara rutin minimal 6 kali selama masa kehamilan sesuai dengan pedoman ANC. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Trianingsih (2019) pada wanita dengan riwayat seksio sesaria sebelumnya dimana sayatan pada dinding uterus mengakibatkan adanya jaringan parut juga kecacatan pada fundus uteri atau dinding rahimnya secara otomatis lebih luas sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta previa. Plasenta previa normalnya terletak dibagian fundus, biasanya sedikit ke kiri atau ke kanan, tetapi tidak sampai meluas kebagian bawah apalagi menutupi jalan lahir. Frekuensi plasenta previa meningkat pada grade multipara, primigravida tua, bekas seksio sesarea, bekas aborsi, kelainan janin dan leiomioma uteri dimana Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan yang endometriumnya kurang baik. Dampak yang ditimbulkan plasenta previa diantaranya yaitu perdarahan baik di kehamilan, persalinan maupun nifas, infeksi dan prematuritas atau bayi lahir mati (Sukarni dan sudarti 2017, hh. 23-27). Seksio sesarea menjadi pilihan dalam tindakan operatif untuk menyelamatkan kehidupan ibu maupun janin sehingga harus diputuskan segera untuk meminimalisir terjadinya perdarahan yang cukup besar, baik tindakan seksio sesaria secara elektif maupun darurat (Alif 2015, h. 23). Seksio sesaria terencana (elektif) yaitu operasi yang direncanakan jauh-jauh hari sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu dan janin (Hartati dan Maryunani 2015, h. 30). Menurut Cunningham (2012) terdapat beberapa indikasi dilakukannya persalinan seksio sesarea diantaranya yaitu CPD. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pahlavi, Sari dan Ramkita tahun 2017 bahwa CPD merupakan diagnosa medis yang digunakan ketika kepala bayi dinyatakan terlalu besar untuk muat melewati panggul ibu serta pada usia kehamilan 36-38 minggu diameter biparietal kepala janin belum masuk panggul. Apabila persalinan dibiarkan berlangsung tanpa pengambilan tindakan yang tepat, maka akan berbahaya baik untuk ibu maupun janin. Menurut Manuaba (2012, h. 284) ibu dengan tindakan operasi lebih menghadapkan pada trias komplikasi, sehingga memerlukan observasi dengan tujuan mendeteksi kejadiannya lebih dini. Pada ibu Nifas dengan operasi seksio sesarea perlu diobservasi kesadaran, tanda-tanda vital, perdarahan, luka insisi serta kontraksi uterus. Seksio sesarea tidak hanya berdampak pada ibu saja melainkan juga pada bayi. Pada kelahiran seksio sesarea bisa terjadi peningkatan risiko masalah pada pernafasan dan temperatur suhu bayi (Simkin et al 2012 h. 280). Menurut penelitian Fanny tahun 2015, bahwa bayi dengan seksio sesarea terutama jika tidak ada tanda persalinan, tidak mendapatkan manfaat dari pengeluaran cairan paru dan penekanan pada toraks sehingga mengalami gangguan pernafasan. Jadi, pada bayi yang lahir dengan seksio sesarea mengandung cairan lebih banyak dan udara lebih sedikit di dalam parunya. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny K di Desa Donowangun Wilayah Kerja Puskesmas Talun Kabupaten Pekalongan Tahun 2021”.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2021 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |