ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.I KHUSUSNYA NY.I DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III DI DESA SIMBANG WETAN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Rahayu Septi Utami, Herni Rejeki
Kata Kunci   :Asuhan Keperawatan Keluarga
BAB I rnPENDAHULUANrnrn1. Latar Belakang rn ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan yang ideal untuk bayi baik ditinjau dari segi kesehatan fisik maupun psikis. selain itu menurut Yuliati (2010, h. 1) Asi eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan. Bayi tidak diberikan apa-apa, kecuali makanan yang langsung diproduksi oleh ibu karena bayi memperoleh nutrisi terbaiknya melalui ASI. Selain itu, ASI juga tidak hanya menguntungkan bayi, tapi juga dapat menyelamatkan keuangan keluarga di saat krisis global seiring dengan meningkatnya harga susu formula. Oleh karena itu, sangatlah tepat bila departemen kesehatan menganjurkan pembeian ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur seurang-kurangnya 2 tahun dengan tambahan makanan pendamping ASI (MP ASI). rnBerdasarkan resolusi World Health Assembly (WHA) pada tahun 2001, yaitu bayi mendapat ASI eksklusif sejak dia lahir sampai umur 6 bulan, selanjutnya bisa diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Implementasi dari konvensi hak anak (convention on the rights of the child) di Indonesia dituangkan dalam upaya pemberian makanan terbaik, bergizi serta pengasuhan yang optimal sebagai dasar ibu untuk menyusi (AIMI, Dinkes, 2014) yang dipertegas dalam hak asasi manusia UU RI No. 39/1999 dan UU Perlindungan Anak No. 23/2002.rnWHO (World Health Organisation) merekomendasikan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Berdasarkan data penelitian WHO (World Health Organisation) di 6 negara berkembang bayi usia 9-12 bulan yang tidak disusui beresiko mengalami kematian sebesar 40% dan angka kematian meningkat 48% pada bayi berusia kurang dari 2 bulan yang tidak mendapat ASI (Roesli, 2008). Maka pemberian ASI dapat menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi pertahun dari kesakitan dan kematian. Demikian halnya (Depkes, 2005). Di Indonesia, pencapaian target Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 80% terlihat terlalu tinggi karena tren ASI eksklusif justru menurun. Data hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 target renstra pemberian ASI pada bayi berumur 0-6 bulan sebesar 39% maka secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi kurang dari 6 bulan di Indonesia sebesar 55,7%. rn Data prevelensi pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2015 di Provinsi Jawa Tengah sebesar 61,6% lebih meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 60,7%. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebelah 10 per 1000 kelahiran hidup. Maka dari itu pemberian ASI eksklusif untuk bayi berumur 0-6 bulan sangat penting.rn Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kesehatan pemberian ASI eksklusif pada Jawa Tengah pada tahun 2015 ada 59,51%. Cakupan tertinggi adalah Cilacap 83,7% dan Kabupaten dengan presentase pemberian ASI eksklusif terendah adalah Semarang 6,72%. Dari data Puskesmas kabupaten Pekalongan 2016 di dapatkan data di Puskesmas Kecamatan Buaran terdapat bayi berumur 0-5 bulan adalah 539 yang diberikan ASI eksklusif adalah hanya 91 bayi atau 14,24% yang diikuti Puskesmas Tirto II sebanyak 18 bayi atau 14,38% dari 121 bayi yang berumur 0-5 bulan presentase ini terendah dari sekian banyak Kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan yang di beri ASI eksklusif sedangkan cakupan yang tertinggi pada kecamatan Wonokerto I yaitu 199 bayi atau 65,88% dari 296 bayi yang berumur 0-5 bulan yang diberi ASI eksklusif.rn Menurut informasi yang didapat dari Bidan di Puskesmas Buaran alasan didaerah Kecamatan Buaran bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih rendah karena pengaruh dari orang tua yang berpendapat bahwa tidak perlu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan jadi mereka memilih untuk memberikan makanan pendamping sebelum 6 bulan. Jadi, pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Buaran ini lebih rendah dibandingkan Kecamatan lain.rnBerdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengangkat kasus pemberian ASI eksklusif dikarenakan melihat dari data prevalensi ASI eksklusif yang rendah di Puskesmas Kecamatan Buaran. Hal ini dapat dibuktikan dari data pervelensi di Puskesmas Buaran yang paling rendah dari Kabupaten Pekalongan. Penulis tertarik mengangkat kasus ini karena penulis ingin ikut serta dalam mendukung dan memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester III dalam memberikan pengetahuan tentang ASI eksklusif sehingga diharapkan dapat diaplikasikan untuk pemberian ASI eksklusif tanpa diberikan makanan pendamping ASI. rnrn2. Tujuan rna. Tujuan Umum rn Meningkatkan kemandirian dan pengetahuan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif dan manajemen laktasi di Desa Simbang Wetan.rnb. Tujuan Khususrn1) Teridentifikasinya masalah keperawatan pada keluarga Tn.I.rn2) Tersusunya diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.I.rn3) Tersusunya rencana keperawatan pada keluarga Tn.I. rn4) Terlaksananya implementasi pada keluarga Tn.I.rn5) Meningkatkan klien dan keluarga Tn.I tentang manajemen laktasi. rn6) Terlaksananya pemberian ASI eksklusif pada keluarga Tn.I. rnrn3. Manfaatrna. Manfaat bagi penulis rn Dengan diselesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai sarana penulis dalam mengaplikasikan pengetahuan yang sudah diberikan dan menambah pengalaman dalam proses kehamilan hingga proses pemberian ASI eksklusif.rnb. Manfaat bagi keluargarn Karya tulis ini bermanfaat bagi keluarga karena keluarga semakin menambah pengetahuan tentang kehamilan trimester III dan manajemen laktasi.rnc. Manfaat bagi puskesmas rn Manfaat bagi Puskesmas adalah karya tulis ini bisa membantu dalam pemantauan dan peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil khususnya dalam pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Buaran.rnd. Manfaat bagi institusi rn Manfaat bagi institusi adalah karya tulis ini dapat mengetahui tentang ibu hamil trimester III terutama cakupan ASI eksklusif di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan khusunya di Desa Simbang Wetan. rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2017 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |