Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N DI DESA KEBON AGUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN


Pengarang : Sifanis Azzahra, Fitriyani, Rini Kristiyan


Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N DI DESA KEBON AGUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat derajat kesehatan masyarakat di suatu Negara. Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (AKI) masih menjadi prioritas di Jawa Tengah. Capaian AKI tahun 2020 sebesar 98,6/100.000 KH, meskipun angka ini jauh lebih baik dibanding target nasional (AKI: 226/100.000 KH) namun untuk capaian AKI menurun dibandingkan capaian AKI tahun 2019 (AKI 76,93/100.000 KH) capaian sudah melebihi target 2019 (Dinkes Provinsi Jawa Tengah 2020). Kehamilan risiko tinggi menyebabkan meningkatnya angka kematian ibu terkait kehamilan dan persalinan. Menurut World Health Organization (WHO), pravelensi kehamilan resiko tinggi di dunia mencapai 34,7 %. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 kelompok kehamilan resiko tinggi di Indonesia tahun 2017 mencapai 44,2 %, dan tahun 2018 mencapai 48,9 %. Jumlah ibu hamil resiko tinggi di Provinsi Jawa Tengah 2018 mencapai 26,8 % (WHO, 2019) Salah satu faktor risiko kehamilan yaitu jarak kehamilan >10 tahun. Faktor yang mempengaruhi jarak kehamilan terlalu jauh seperti gaya hidup ibu yang buruk (merokok, minum alkohol serta menggunakan obat-obatan terlarang), kondisi fisik ibu, riwayat IUFD, dan komplikasi persalinan. Jarak kehamilan terlalu jauh lebih dari 10 tahun dapat menjadikan keadaan Rahim seperti keadaan awal kehamilan, ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang berjauhan >10 tahun akan mengalami peningkatan resiko yang ditimbulkan yaitu perdarahan pada TM 3, perdarahan pada persalinan, persalinan lama, anemia, ketuban pecah dini, hipertensi (tekanan darah tinggi), pre eklampsia, diabetes pada kehamilan serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (<2500 gram) (BKKBN, 2014). Hasil penelitian Ramadhani (2014) ibu dengan jarak persalinan >10 tahun berdampak pada kejadian retensio plasenta. Hal ini dapat dilihat dari persentase ibu bersalin dengan jarak persalinan >10 tahun yang mengalami retensio plasenta lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mengalami retensio plasenta yaitu 25 dari 63 ibu bersalin dibanding dengan 39 dari 168 ibu bersalin. Retensio plasenta dapat terjadi karena kondisi ibu masih lemah, sedangkan pada jarak lebih dari 10 tahun, ibu seolah-olah menghadapi kehamilan atau persalinan yang pertama lagi (Rochjati, 2011). Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Selama masa nifas di perlukan asuhan yang adekuat dengan tujuan memberikan pelayanan yang tersatandar. Asuhan masa nifas di perlukan dalam periode ini merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan setelah persalinan dan sebesar 50 % kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama persalinan (Gustrini 2016). Selama masa nifas perlu mendapatkan perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas. Asuhan masa nifas perlu dilakukan agar komplikasi pada masa nifas dapat dicegah dengan melakukan pelayanan kesehatan ibu nifas (Cakupan KF-4) dengan 4 kali kunjungan yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan pada ibu nifas (Lidya,2018). Berdasarkan laporan rutin kabupaten/kota tahun 2019 diketahui bahwa cakupan pelayanan di Provinsi Jawa Tengah sebesar 98,41 % dimana hal tersebut mengalami peningkatan dibanding dengan cakupan tahun 2018 (Dinas Provinsi Jawa Tengah 2019). Asuhan kebidanan tidak hanya dilakukan pada ibu, tetapi juga sangat dibutuhkan untuk bayi baru lahir (BBL). Angka kematian bayi baru lahir di Indonesia masih tinggi (Fridely, 2017). Pernyataan tersebut sesuai dengan data yang dilaporkan kepada Direktorat Kesehatan Keluarga pada tahun 2019 bahwa masa neonatus menyumbang angka kematian balita terbanyak di Indonesia yaitu dari 29.322 kematian balita, 69% diantaranya terjadi padamasa neonatus, dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan 80% terjadi pada periode enam ari pertama kehidupan (Kemenkes RI, 2020). Dalam mengurangi risiko terjadinya kematian neonatal maka dilakukan pemeriksaan kesehatan pada neonatal yang dilakukan paling tidak tiga kali kunjungan. Persentase KN 1 di Jawa Tengah tahun 2019 meningkat sebesar 99,8% dibandingkan persentase KN 1 tahun 2018 yaitu 98,72% dan persentase KN lengkap tahun 2019 juga mengalami peningkatan sebesar 98,6% dibandingkan persentase KN lengkap tahun 2018 yaitu 97,57% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah).

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2022
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia