ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.D DI DESA LANGKAP WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI 1 KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Marina Damayani, Milatun Khanifah, Risqi Dewi Aisy
Kata Kunci   :hamil normal, nifas normal, BBL, normal, anemia, sungsang
Abstrak
Maternal mortality rate (MMR) is an indicator that describes the welfare of the people of a country. According to WHO, maternal mortality is death during pregnancy or 42 days after giving birth, occurs because of causes and effects related to pregnancy, except for injury or accident (Ministry of Health, Republic of Indonesia, 2014). One of the targets of the SDGs (Sustainable Development Goals) in 2030 is to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR) by 70 per 100,000 live births. From the results of research data from the Ministry of Health in 2015, the number of MMR was 305 per 100,000 live births, while in 2017 the number of MMR was 177 per 100,000 live births, the number of IMR (RI health profile, 2018). In Central Java in 2013 the MMR was 118 per 100,000 live births, and in 2017 it was 88 per 100,000 live births. Whereas IMR in 2013 amounted to 11.8 per 1000 live births, and in 2017 amounted to 10.47 per 1000 live births (Central Java Provincial Health Office 2019).
The direct cause of death is death caused by complications during pregnancy and improper handling, while indirect death is caused by diseases that have arisen since pregnancy, such as malaria, anemia, chronic energy deficiency (Prawiroharjo 2014, p. 54). One of the complications pregnancy, namely anemia, anemia occurs in pregnant women because a low red blood cell count causes reduced oxygen delivery to each system of the body's tissues, anemia can cause various signs and symptoms but usually mild anemia does not cause symptoms. Anemia is common in pregnant women due to blood thinning, from this condition pregnant women are advised to eat nutritious food and consume blood supplement tablets of at least 90 points during pregnancy. If anemia occurs continuously without being treated, the body will adapt to compensate for the changes so that there are no signs of symptoms until the anemia becomes severe. From the results of research on health data in Indonesia in 2018 anemia pregnant women reached 48.9%. Anemia in pregnant women can cause abortion, congenetal abnormalities, premature labor, and the mother gets tired quickly when pushing (Health Profile, 2018). Apart from anemia in pregnancy, pregnancy complications are also due to breech presentation. The breech presentation is where the fetus is elongated with the lowest part, namely the buttocks of the legs or a combination of the two. Pregnancy with breech presentation can cause complications in pregnancy and childbirth for the mother, including placental abruption, bleeding, premature rupture of membranes that can cause death in the mother (Prawiroharjo, 2010).
Abstrak: A an ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat disuatu negara. Kematian ibu menurut WHO merupakan kematian selama kehamilan atau 42 hari setelah melahirkan, terjadi karna sebab dan akibat yang berhubungan dengan kehamilannya kecuali terjadinya cidera atau kecelakaan (Kemenkes RI, 2014). Salah satu target dari SDGs ( Sustainable Development Goals ) pada tahun 2030 yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup. Dari hasil riset data kemenkes tahun 2015 jumlah AKI sebanyak 305 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2017 jumlah AKI sebanyak 177 per 100.000 kelahiran hidup , jumlah AKB (profil kesehatan RI, 2018). Di Jawa Tengah pada tahun 2013 AKI berjumlah 118 per 100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2017 berjumlah 88 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada AKB pada tahun 2013 berjumlah 11,8 per 1000 kelahiran hidup, dan pada 2017 berjumlah 10,47 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Jawa Tengah 2019).
Penyebab kematian secara langsung yaitu kematian yang disebabkan karna komplikasi pada saat kehamilan dan penanganan yang tidak tepat, sedangkan kematian tidak langsung disebabkan karna penyakit yang sudah timbul sejak kehamilan seperti malaria, anemia, defisiensi energi kronis (Prawiroharjo 2014,h 54).Salah satu penyulit kehamilan yaitu anemia, anemia terjadi pada ibu hamil karena jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan berkurangnya pengiriman oksigen ke setiap sistem jaringan tubuh, anemia dapat menyebabkan berbagai tanda dan gelaja tetapi biasannya anemia ringan tidak menimbulkan gejala. Anemia biasa terjadi pada ibu hamil karna terjadi pengenceran darah, dari keadaan tersebut ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan mengonsumsi tablet tambah darah minimal 90 butir selama hamil. Jika anemia terjadi secara terus menerus tanpa diatasi maka tubuh akan beradaptasi untuk mengimbangi perubahan sehingga tidak muncul tanda gelaja sampai anemia tersebut menjadi berat. Dari hasil riset data kesehatan di Indonesia tahun 2018 ibu hamil anemia mencapai 48,9%. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan abortus, kelainan kongenetal, persalinan premature, ibu cepat lelah saat mengejan (Profil kesehatan, 2018).
Selain anemia pada kehamilan, komplikasi kehamilan juga karena presentasi bokong. Presentasi bokong adalah letak janin yang memanjang dengan bagian terendahnya yaitu bokong kaki atau kombinasi keduannya. Kehamilan presentasi bokong bisa menyebabkan komplikasi pda kehamilan maupun persalinan bagi ibu antara lain solusio plasenta, perdarahan, ketuban pecah dini yang dapat menyebabkan kematian pada ibu (Prawiroharjo, 2010).
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2020 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |