ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.W DI DESA PAKIS PUTIH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Indira Nur Sakinah, Sandi Ary Susiatmi
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.W DI DESA PAKIS PUTIH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN
Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan fisiologis. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan kebulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk ber adaptasi dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidak seimbangan hormon progesteron dan hormon estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada didalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati2012,h.3). Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta fisiologik dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologik yang terjadi adalah perubahan hemo dinamik (Saifuddin2009,hh.775-776).rnJumlah sel darah merah meningkat pada kehamilan sebesar 18-25%, tetapi volume plasma meningkat lebih besar–sebesar 40-50%. Ini menyebabkan penurunan hematokrit dan penurunan hemoglobin akibat pengenceran (Sullivanetal.2009,h.80). Dalam praktik rutin, konsentrasi Hb kurang dari 11g/dl pada akhir trimester pertama dan <10g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas bawah untuk mencari penyebab anemia dalam kehamilan (Saifuddin2009,hh.775-776). Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organ37% ibu hamil dinegara berkembang dan 18% ibu hamil dinegara maju mengalami anemia. Namun, banyak yang telah menderita anemia pada saat konsepsi, dengan perkiraan prevalensi sebesar 43% pada perempuan yang tidak hamil dinegara berkembang dan 12% dinegara yang lebih maju (Saifuddin2009,h.777). Berdasarkan RISKESDAS2013, terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara dikawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%).rnAnemia pada kehamilan dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan tingkat hemoglobinnya menjadi anemia ringan, anemia sedang dan anemia berat. Ibu dengan anemia ringan, harus mengurangi kapasitas kerjanya agar dapat menjalani persalinan pervaginam normal. Anemia ringan tidak menyebabkan kehamilan resiko tinggi dan hasil persalinan yang buruk. Ibu dengan anemia sedang memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami infeksi, penyembuhan lebih lama dari infeksi, perdarahan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah maupun kematian bayi (RisnawatidanAllania,2015,hh.64-65).rnAsuhan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan asuhan pencegahan terjadinya anemia pada kehamilan melakukan penatalaksanaan pada anemia ringan serta melakukan upaya kolaborasi dan rujukan pada kasus anemia lanjut (Irianti2014,hh.114-115). Selama persalinan berlangsung perlu pemantauan kondisi kesehatan ibu maupun bayinya (Saifuddin2009,h.107)rnFokus utama dari asuhan persalinan adalah mencegah terjadinya komplikasi. Sangat penting untuk diingat bahwa persalinan adalah proses yang normal serta merupakan suatu kejadian yang sehat (Sumarah2008,h.9). Tujuan asuhan persalinan ialah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi (Saifuddin2009,h.101). Dukungan yang terus menerus dan penatalaksanaan yang terampil dari seorang bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan (Sumarah2008,h.9).rnSetelah kelahiran bayi dan pengeluaran plasenta, ibu mengalami suatu periode pemulihan kembali kondisi fisik dan psikologisnya. Yang diharapkan pada periode 6 minggu setelah melahirkan adalah semua sistem dalam tubuh ibu akan pulih dari berbagai pengaruh kehamilan dan kembali pada keadaan sebelum hamil (Anggraini2010,h.31). Masa nifas merupakan masa yang paling efektif bagi bidan untuk menjalankan perannya sebagai pendidik, agar tidak timbul berbagai masalah yang mungkin saja akan berlanjut pada komplikasi masa nifas (Purwanti2012,h.1).rnAsuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir. Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluarkan hasil kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi optimal. Memberikan asuhan segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL (Marmi2012,h.1). Tujuan asuhan pada bayi baru lahir ini adalah memberikan asuhan komprehensif kepada bayi baru lahir pada saat masih diruang rawat serta mengajarkan kepada orangtua dan memberi motivasi agar menjadi orangtua yang percaya diri (Muslihatun2010,h.4).rnMenurut Saminem dari buku Kehamilan Normal tahun 2009 h. 1 Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Perubahan pada wanita hamil meliputi perubahan fisiologis dan perubahan psikologis.rnAngka kejadian anemia di indonesia dalam kehamilan cukup tinggi. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di indonesia sebesar 37,1 %, sedangkan kejadian anemia pada ibu hamil di jawa tengah pada tahun 2013 sebesar 78,9 %, angka ini masih lebih tinggi dari angka nasional yaitu 71,2 % (Dinkes Jateng, 2013).
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2018 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |