Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.F di Desa Kranji Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan tahun 2018
Pengarang : Ani Listianti, Milatun Khanifah
Kata Kunci   :Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.F di Desa Kranji Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan tahun 2018
BAB IrnPENDAHULUANrnrnLatar BelakangrnSustainable Development Goals (SDGs) mulai terbentuk tahun 2016, merupakan tujuan pembangunan yang beraasaskan kelestarian untuk dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa berdampak terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang dengan tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2015-2030 secara resmi menggantikan Millenium Development Goals (MDGs). rnDiharapkan pada tahun tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI 2016, h.104), sedangkan AKI di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 305/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2016). AKI di Jawa Tengah mengalami penurunan dari 111,16/100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2015 menjadi 109,65/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016, AKI pada tahu 2015-2016 mengalami penurunan sebesar 1,51/100.000 kelahiranhidup (Dinas Kesehatan Jawa Tengah 2016, hh.14-15). rnPenyebab kematian ibu terjadi karena faktor langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung meliputi perdarahan (42%), karacunan kehamilan/eklamsi (15%), keguguran/abortus (11%), infeksi (10%), partus lama/persalinan macet (9%), dan pemyebab lain (15%). Sedangkan penyebab tidak langsung termasuk faktor pendidikan masih rendah, faktor sosial ekonomi dan sosial budaya yang masih rendah, empat terlalu serta tiga terlambat (Ambarwati dan Rismiati 2009,h.10).rn Presentasi bokong merupakan salah satu keadaan patologis dalam kehamilan. Penyebab presentasi bokong belum diketahui. Akan tetapi presentasi bokong sering dikaitkan dengan disporposi massa pelvis yang menghalangi, abnormaliatas uterus, hidramnion, abnormalitas janin, serta gestasi multipel (Liu 2008, h.269). rnSecara epidemiologis pada kehamilan tunggal didapatkan presentasi bokong kepala sebesar 96,8%, bokong 2,7%, letak lintang 0,3%, majemuk 0,1%, muka 0,05 dan dahi 0.01%. presentasi bokong menunjukan janin dengan letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3-4% dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (>37 minggu), presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai (Saifuddin 2014, h.588). rnMelakukan posisi bersujud (knee chest) bagi ibu hamil dengan presentasi bokong merupakan upaya yang dianjurkan untuk mengubah posisi janin di dalam kandungan menjadi posisi normal atau presentasi kepala yang sebagian besar akan berubah pada usia kehamilan 34minggu dan menjadi normal sampai masa persalinan (Kusmiyati 2010, h.192).rnPersalinan pada presentasi bokong cukup bulan secara per vaginam menyebabkan angka mortalitas dan morbiditas neonatus 1%-2%. Resiko kematian perinatal yang berlebihan yaitu sekitar 4 per 1.000 kelahiran. Sebanyak 70% presentasi bokong cukup bulan dilahirkan dengan cara seksio sesarea (Liu 2008, h.272).rnResiko yang akan terjadi pada waktu persalinan yaitu antara lain meningkatkannya infeksi ibu, ruptur uteri, laserasi serviks, perdarahan pascapartum,prolaps tali pusat dan fraktur (humerus, klavikula, femur) saat ekstraksi bokong. Periode pasca persalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi dan keluarga secara fisiologis, emosional, dan sosial (Saifuddin 2009, h.357). rnAsuhan masa nifas sangat diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik pada ibu maupun bayinya, sehingga kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali. Hal ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta mencegah terjadinya masalah (Ambarwati 2009, h.199). rnKomplikasi bayi pada letak sungsang juga dapat menurunkan IQ bayi. Komplikasi segera pada bayi dengan letak sungsang meliputi perdarahan (intrakranial, asfiksia dan aspirasi air ketuban), infeksi pasca partus (meningitis dan infeksi lain), trauma persalinan yang mencakup kerusakan alat vital pada medula oblongata, trauma ekstremitas (dislokasi persendian dan fraktur estremitas), dan trauma alat visera (ruptur hati dan limpa) (Manuaba 2008, hh.118-119).rnAsuhan kebidanan pada dasarnya mengutamakan asuhan yang komprehensif sehingga seorang ibu dapat terpantau keadaanya dengan baik. Asuhan yang komprehensif yaitu meliputi kehamilan, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Salah satu asuhan yang komprehensif yaitu upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan,hipotermia, dan asfiksia bayi baru lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikapmenunggu dan menangani komplikasi menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi (Prawirohardjo 2009, h.334).rnBerdasarkan data yang diperoleh dari seluruh Puskesmas Kabupaten Pekalongan bahwa ada 1943 ibu hamil. Sedangkan di Puskesmas kedungwuni I pada tahun 2017 jumlah ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I adalah 926 orang atau 97,8% ibu hamil dengan presentasi bokong yaitu 22 orang atau 0,22%. rnBerdasarkan uraian tersebut penulis mengambil judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.F di Desa Kranji Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan tahun 2018â€. Sehingga dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan komprehensif dengan presentasi bokong, sesuai dengan wewenang dan kompetensi bidan.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2018 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |