BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut World Health Organization (WHO) angka kematian ibu (AKI) sekitar 92% disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Komplikasi utama yang menyebabkan kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, dan tekanan darah tinggi selama kehamilan. AKI dapat menjadi tantangan disetiap negara dalam mewujudkan kesejahteraan ibu dan anak. Berdasarkan data dari Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), AKI pada tahun 2023 yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu yang paling umum di Indonesia adalah perdarahan (28%), preeklampsi/ eklampsi (24%), dan infeksi (11%). Ada dua faktor utama yang menyebabkan angka kematian di Indonesia masih tinggi, yaitu terlambat menegakkan diagnosis dan terlambat untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana lengkap (Kemenkes RI,2023).
Angka kematian ibu di Jawa Tengah berdasarkan data dari Dinas Kesehatan provinsi jawa Tengah Kematian ibu terbesar terjadi pada usia >35 tahun, AKI yang ada pada Provinsi Jawa Tengah disebabkan oleh gangguan peredaran darah, gangguan metabolisme, infeksi, hipertensi dalam kehamilan, perdarahan dan lain-lain. Kemudian pada tahun 2023 Provinsi Jawa Tengah mencatat AKI sudah berada dibawah AKI nasional, yaitu tercatat sebanyak 183 per 100.000 kelahiran hidup yang ada pada Provinsi Jawa Tengah (Dinkes, 2019). Angka kematian ibu dipekalongan mengalami penurunan yang sangat signifikan dibanding pada tahun 2023. Pada tahun 2023 AKI di Kabupaten Pekalongan mencapai 34 kasus dan menempati peringkat dua di Jawa Tengah. Namun pada tahun 2024 sampai bulan September AKI di Kabupaten Pekalongan tercatat sebanyak 11 kasus (Dinkes, 2024).
Salah satu faktor penyebab kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi dan kematian ibu yaitu salah satunya usia ibu yang terlalu tua >35
tahun. Ibu hamil dengan usia 35 tahun keatas memiliki resiko tinggi karena pada usia 35 tahun keatas organ pada rahim sudah mulai menua fungsi sistem dan organ (otot, syaraf, endokrin, reproduksi mengalami penurunan), terdapat perubahan jaringan alat kandungan dan jalan lahir bertambah kaku dan kemungkinan besar terjadi persalinan macet atau kala II lama serta dapat beresiko terjadinya perdarahan saat persalinan atau pasca persalinan. Penelitian yang dilakukan oleh Mail (2015) menyatakan bahwa ada hubungan usia hamil dengan lama persalinan kala II karena pada kehamilan diusia <20 tahun dan >35 tahun dapat menyebabkan gangguan pada proses persalinan seperti kondisi psikologis yang kurang siap pada usia kurang dari 20 tahun, dan kondisi fisik yang cenderung menurun pada usia lebih dari 35 tahun (Mail, 2015). Pada ibu hamil yang usianya terlalu tua yaitu >35 tahun ini mudah terjadi penyakit atau komplikasi pada ibu contohnya seperti Pre eklamsi, dengan risiko 3,7 kali untuk mengalami pre eklamsi dibandingkan dengan ibu usia tidak berisiko 20 tahun – 35 tahun, sehingga apabila terjadi kehamilan maka penyakit tersebut akan memperberat kehamilannya dan akan berisiko terhadap kehamilan (Marniarti, DKK, 2016).
Pada ibu hamil yang mengalami Obesitas dapat beresiko mengalami berbagai penyakit degeneratif diantaranya yaitu seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, reumatik dan berbagai gangguan Kesehatan lainnya. Penelitian yang dilakukan (Callaghan, Chu et al., 2007) menyatakan bahwa obesitas meningkatkan risiko terjadi diabetes sebesar berapa 2-8 kali dibandingkan dengan ibu hamil dengan berat badan normal. Pada kehamilan resiko tinggi ini memiliki resiko yang besar untuk dilakukan persalinan dengan Tindakan, Maka dari itu sangat penting untuk ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan agar terdeteksi sedini mungkin untuk resiko tinggi dan komplikasi saat kehamilan ataupun pada saat persalinan. Upaya yang bidan lakukan dalam penanganan kehamilan risiko tinggi dengan melakukan pemeriksaan seperti memantau Kesehatan fisik dan psikis ibu hamil, melakukan palpasi abdominal untuk memperkirakan usia kehamilan, mencari kelainan dan merujuk ke dokter tepat waktu, melakukan deteksi dini dan memberikan pelayanan antenatal, serta upaya bidan dalam mengatasi ibu hamil dengan obesitas seperti memberikan edukasi, konseling,dan identifikasi risiko (Callaghan, Chu et al., 2007).
Penelitian yang dilakukan (Bagus dkk, 2022) bahwa ibu hamil dengan obesitas cenderung melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) Hasil ini didukung oleh studi kohort prospektif yang dilakukan Lewandoska, M di Polandia menyebutkan bahwa ibu hamil dengan obesitas mengalami peningkatan sitokin inflamasi akibat penumpukan lemak berlebih pada jaringan adiposa. Hal tersebut mengakibatkan penurunan sekresi faktor pertumbuhan plasenta yang dapat dapat menghambat pertumbuhan bayi. Persalinan normal mungkin masih bisa dilakukan meskipun terjadi ketuban pecah dini (KPD), tetapi tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia kehamilan, kondisi janin, dan kondisi ibu (Bagus dkk, 2022).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Lestari and Musa, 2023) bahwa ibu bersalin yang umurnya <20 tahun dan >35 tahun memiliki peluang 3.083 kali mengalami KPD dibanding ibu yang berumur 20 – 35 tahun. Dikarenakan ibu hamil yang memiliki usia >35 tahun mempunyai pengaruh sangat erat dengan perkembangan alat-alat reproduksi wanita, dimana reproduksi sehat merupakan usia yang paling aman bagi seorang wanita untuk hamil dan melahirkan. Umur yang terlalu tua > 35 tahun mempunyai risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi yang kurang sehat dan mengalami berbagai komplikasi salah satunya ketuban pecah dini. Menurut Departemen Kementerian Kesehatan R1,2015 angka kematian ibu persalinan dengan ketuban pecah dini di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 6.400 kematian ibu atau 126 per seribu kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 307 per seribu kelahiran hidup (Daulay, 2023)
Menurut World Health Organization (WHO) Angka kematian bayi yang mengalami ketuban pecah dini diseluruh dunia pada tahun 2015 sebanyak 303.000 jiwa.setiap hari terjadi kematian bayi sebanyak 83 akibat kehamilan dan persalinan. Setiap hari terjadi kematian ibu terjadi di daerah berkembang sedangkan angkah kematian bayi di negara maju berkisar 45% perseribu kelahiran hidup Sehingga dapat menurunkan angkah kematian bayı. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya penurunan AKB hingga 44% (Daulay, 2023)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tahun 2024 jumlah ibu hamil yang ada di Puskesmas Kedungwuni 1 terdapat 642 dan ibu hamil yang mengalami resiko tinggi sejumlah 234 (36,45%) ibu hamil. Resiko tingginya antara lain yaitu kehamilan dengan Usia >35th sebanyak 79 (33,8%) dan Obesitas sebanyak 3 (1,3%) ibu hamil. Berdasarkan data persalinann di RSUD Kajen pada tahun 2024 terdapat 415 kasus ibu bersalin spontan dengan KPD. Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk mengambil tugas akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.S Di Desa Gembong Beringin Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah “Bagaimanakah penerapan manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.S di Desa Gembong Beringin Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan 6 November Tahun 2024-7 April 2025”
C. Ruang Lingkup
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, Penulis membatasi Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.S di Desa Gembong Beringin Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan 6 November Tahun 2024-7 April 2025
D. Penjelasan Judul
1. Asuhan Kebidanan Komprehensif
Asuhan kebidanan Komprehensif adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh penulis sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu kebidanan, mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa, dan masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus. Asuhan yang diberikan penulis kepada Ny. S secara menyeluruh dari kehamilan dengan Obesitas berdasarkan hasil perhitungan termasuk dalam obesitas tingkat 1 yaitu IMT 32 dan faktor risiko tinggi menurut skor Pudji Rochyati diuraikan sebagai ibu hamil dengan skor 2 dan usia >35 Tahun dengan skor 4 sehingga total skor menjadi 6 di katagorikan kehamilan resiko tinggi, persalinan normal dengan KPD, nifas normal, bayi baru lahir dengan BBLR dan neonatus sesuai dengan standar kewenangan kebidanan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan.
2. Ny.S
Seorang Ibu hamil yang berusia 35 tahun, hamil anak Ketiga, belum pernah keguguran yang mendapat asuhan mulai usia kehamilan 23 minggu sampai dengan 39 minggu
3. Desa Gembong Beringin Puskesmas Kedungwuni 1 Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
4. Puskesmas Kedungwuni 1
Adalah tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di Wilayah Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
E. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan Kebidanana Komprehensif pada Ny.S di Desa Gembong Beringin Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan Tahun 2024 sesuai standar,kompetensi, dan kewenangan bidan serta didokumtasikan secara dengan benar.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu memberikan asuhan kehamilan pada Ny. S dengan risiko tinggi kehamilan dan obesitas di Desa Gembong Beringin Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan Tahun 2024.
b. Mampu melakukan asuhan persalinan spontan dengan KPD pada Ny. S di RSUD Kajen.
c. Mampu melakukan asuhan masa Nifas normal Pada Ny. S di Desa Gembong Beringin Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan Tahun 2024
d. Mampu melakukan asuhan Bayi Baru Lahir sampai dengan Neonatus normal pada By. Ny. S di Desa Gembong Beringin Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan Tahun 2024
F. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil risiko tinggi dan obesitas, persalinan normal dengan KPD, nifas normal, dan BBLR
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadi referensi tambahan atau menambah pengetahuan baik untuk mahasiswa atau pengajar khususnya yang berkaitan dengan Asuhan Kehamilan dengan risiko tinggi dan obesitas, persalinan normal dengan KPD, nifas normal, dan BBLR
3. Bagi Bidan
Mampu meningkatkan kualitas pelayanan serta pencegahan komplikasi yang disebabkan karena kehamilan risiko tinggi dan obesitas, persalinan normal dengan KPD, nifas normal, dan BBLR
4. Bagi Puskesmas
Dapat menjadi pengetahuan dan ketrampilan tambahan untuk pengembangan ilmu kebidanan dan manajemen kebidanan dalam Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan risiko tinggi dan obesitas, persalinan normal dengan KPD, nifas normal, dan BBLR
G. Metode Pengumpulan Data
Adapun beberapa metode dalam pengumpulan data yang dilakukan penulis meliputi :
1. Anamnesa
Anamnesa merupakan pengkajian data yang dilakukan dengan cara melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan penolong pasien (Widiastuti, 2018). Anamnesa yang penulis lakukan pada Ny. S yaitu secara Auto anamnesis dengan tatap muka dengan menanyakan data subyektif yang meliputi biodata Ny. S dan suami, keluhan riwayat menstruasi, riwayat pernikahan, riwayat kehamilan, persalinan yang lalu, dan nifas yang lalu, keadaan psikososial, pola kehidupan sehari-hari dan pengetahuan seputar kehamilan, persalinan dan Nifas. Tujuan anamnesa yaitu untuk mendapat keterangan sebanyak-banyaknya mengenai data atau keluhan pasien, membantu menegakkan diagnosa, dan mampu memberikan pertolongan pada pasien.
Anamnesa yang penulis lakukan pada By. Ny. S yaitu secara Allo anamnesis dengan tatap muka dengan orang tua bayi, dengan menanyakan data subyektif yang meliputi riwayat kehamilan dan persalinan ibu, kondisi bayi saat lahir, Riwayat pemeriksaan antopometri bayi, pola asuhan pada bayi, serta riwayat kesehatan ibu dan ayah. Tujuan anamnesa yaitu untuk mendapat keterangan sebanyak-banyaknya mengenai data atau keluhan bayi, membantu menegakkan diagnosa, dan mampu memberikan asuhan yang tepat pada bayi baru lahir.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan pandang (inspeksi), pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar (auskultasi), dan periksa ketuk (perkusi). Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan (Rahayu, 2016).
a. Inspeksi
Merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh penulis kepada Ny. S dan By Ny. S dengan cara melihat atau mengamati, meliputi pemeriksaan wajah, mata, hidung, telinga, leher, dada, abdomen dan ekstremitas untuk mendapatkan data objektif. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengetahui kesimetrisan suatu area tubuh, perubahan warna, adanya lesi sampai luka atau perubahan-perubahan yang sifatnya patologis pada daerah yang diperiksa.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh penulis kepada By. Ny. S dengan cara melihat atau mengamati, meliputi pemeriksaan kepala, wajah, mata, hidung, telinga, dada, abdomen, ekstremitas, dan kulit untuk mendapatkan data objektif tentang kondisi bayi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengetahui kesimetrisan suatu area tubuh, perubahan warna kulit, adanya perubahan-perubahan yang sifatnya patologis pada daerah yang diperiksa, serta mendeteksi adanya kelainan kongenital, tanda-tanda distress, atau kondisi abnormal lainnya pada bayi, seperti adanya tanda-tanda infeksi, perdarahan, atau gangguan sirkulasi. Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kondisi umum bayi, seperti tingkat kesadaran, aktivitas, dan respons terhadap lingkungan sekitar.
b. Palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis kepada Ny. S dan By. Ny. S dengan cara meraba menggunakan telapak tangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pada Ny. S kelainan atau tidak. Pemeriksaan palpasi meliputi, leher, dada, abdomen, dan pemeriksaan leopold.
c. Perkusi
Merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis kepada Ny. S dan By Ny. S dengan cara melakukan ketukan langsung ke permukaan tubuh seperti pemeriksaan punggung dan reflek patella dan pemeriksaan abdomen pada bayi.
d. Auskultasi
Merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis kepada Ny. S dan By. Ny S dengan cara mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh menggunakan stetoskop dan menggunakan linec dan doppler untuk mendengarkan detak jantung ibu, pernafasan dan denyut jantung janin.
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
menegakan diagnosa dengan cara pemeriksaan laboratorium.
a. Pemeriksaan Hemoglobin penulis pada Ny. S untuk mengetahui kadar Hemoglobin dan mendeteksi adanya faktor resiko seperti anemia pada ibu yang dilakukan dengan menggunakan Hb digital. Pemeriksaan Hb dilakukan pada tanggal 6 november 2024 pada usia kehamilan 23 minggu, tanggal 7 Februari usia kehamilan 35 minggu, dan tanggal 6 Maret pada masa nifas
b. Pemeriksaan urin
1) Pemeriksaan Protein Urin
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya albumin urin dan untuk mengetahui apakah Ny.S mengalami preeklamsia dan adanya protein yang keluar bersamaan dengan urin, pemeriksaan protein urin dilakukan dengan menggunakan urin dan asam asetat. Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 6 November 2024.
2) Pemeriksaan Urin Reduksi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya glukosa urin dan untuk skrining terhadap diabetes militus gestasional pada Ny. S, pemeriksaan urin reduksi dilakukan dengan menggunakan urin dan cairan benedic. Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 6 November 2024.
4. Studi Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan mempelajari data yang terdapat pada catatan-catatan pada Ny. S, bukti atau keterangan lain seperti buku KIA, USG, dan REKAM MEDIS.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam Laporan Tugas Akhir ini, terdiri dari 5 BAB, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang gambaran awal mengenai permasalahan yang akan dikupas, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, penjelasan judul, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang konsep dasar asuhan kehamilan, kehamilan risiko tinggi, kehamilan dengan obesitas, menejemen asuhan kebidanan, standar kebidanan, kewenangan bidan, dan dokumentasi kebidanan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengolahan kasus kehamilan dengan risiko tinggi dan obesitas yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan pendekatan manajemen varney dan didokumentasikan dengan metode SOAP
BAB IV TINJAUAN KASUS
Menganalisa kasus serta asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien berdasarkan teori yang sudah ada
BAB V PENUTUP
Simpulan mengacu pada perumusan tujuan khusus, sedangkan saran mengacu pada manfaat yang belum tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Abdulllah, V. et al. (2024) ‘Konsep Dasar Teori Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan Keluarga’, p. 113.
Adolph, R. (2016) ‘Adaptasi Bayi Baru Lahir’, pp. 1–23.
Adolph, R. (2022) ‘kunjungan neonatal’, pp. 1–23.
Arma, A. and Sagita, S. (2015) ‘Hubungan Paritas Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin’, Kesehatan, pp. 1–13. Available at: http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2373/4/BAB II pdf.pdf.
Asmeri (2016) ‘Deskripsi Hubungan Lama Penyembuhan Luka Jahit Perineum Dengan Dan Tanpa Anastesi Di Puskesmas Sebengkok Dan Gunung Lingkas Kota Tarakan’, Jurusan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan Tarakan, p. 40. Available at: https://repository.ubt.ac.id/repository/ASMERI_13701010031.pdf.
Callaghan, W. M., Chu, S.Y. et al. (2007) ‘Maternal Obesity and Risk of Gestational’, Diabetes Care, 30(8), pp. 2070–2076. doi:10.2337/dc06-2559a.The.
Daulay, D.A. (2023) ‘Asuhan kebidanan persalinan dengan ketuban pecah dini di pmb nurliani kec padangsidempuan batunadua kota padang sidempuan tahun 2023’.
Dewi, R., Ernawati, W. and Septiani, T. (2025) ‘HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSONAL HIGYENE BP ANNISA BANYUASIN’, 15(1).
Dwi, S. (2019) ‘Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal - Google Books’, Egc, p. 165. Available at: https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Asuhan_Kebidanan_Nifas_Normal/ZkPup-5Ozy8C?hl=id&gbpv=1&dq=luka+perineum&pg=PA78&printsec=frontcover.
Fauziah, A. (2021) ‘Gambaran Kehamilan Risiko Tinggi’, Naskah Publikasi Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan, p. 22. Available at: http://digilib.unisayogya.ac.id.
fitri nurhayati et. al (2023) ‘Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Sesuai Kala Persalinan’, Get Press Indonesia, pp. 53–54.
Hilmi, R.Z., Hurriyati, R. and Lisnawati (2018) ‘Permenkes No 4 tahun 2018’, 3(2), pp. 91–102.
I Dewa Bagus Ketut Widya Pramana, Ario Danianto and Rifana Cholidah (2022) ‘Hubungan Obesitas Pada Kehamilan Dengan Berat Bayi Dan Usia Kehamilan Saat Persalinan Di Puskesmas Cakranegara’, Unram Medical Journal, 11(1), pp. 781–784. doi:10.29303/jku.v11i1.614.
Idaningsih, A. (2021) ‘Asuhan Kebidanan Kehamilan - Google Books’, LovRinz Publishing, p. 116. Available at: https://www.google.co.id/books/edition/ASUHAN_KEBIDANAN_KEHAMILAN/rC7ZDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Asuhan+Kebidanan+Kehamilan&printsec=frontcover%0Ahttps://www.google.co.id/books/edition/ASUHAN_KEBIDANAN_KEHAMILAN/-_CYDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=asuhan+kebidanan.
Ikhsan, M. et al. (2023) ‘Hubungan Faktor Risiko yang dapat Dimodifikasi dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi Tahun 2023 Relationship Between Risk Factors that can be Modified and the Incidence of Hypertension in Pregnant Women at Simp’, Jurnal Kesmas Jambi, 7(2), pp. 126–139.
Kasanova, E. (2022) ‘Konsumsi Kalsium Mencegah Kejadian Preeklamsia’, Jurnal Surya Medika, 8(1), pp. 29–36. doi:10.33084/jsm.v8i1.3420.
Kementerian Kesehatan RI (2019) ‘Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas’, Kebutuhan Pada Masa Nifas, p. 49.
Kementrian Kesehatan, R. (2007) ‘Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/Sk/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan’, Kemenkes RI, p. 3.
Kumalasari (2019) ‘Penilaian APGAR Skor BBL’, Jurnal Kebidanan [Preprint]. Available at: https://repo.poltekkesbandung.ac.id/7961/4/Bab II_Salma Silvia.pdf.
Lestari, M. and Musa, S.M. (2023) ‘Hubungan Umur Dan Paritas Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Di Rsud Tangerang’, IMJ (Indonesian Midwifery Journal), 5(1), p. 5. doi:10.31000/imj.v5i1.6023.
Lestari, N.K.I. (2022) ‘Asuhan Kebidanan Pada Ibu “Ma” Umur 23 Tahun Primigravida Dari Umur Kehamilan 32 Minggu Sampai 42 Hari Masa Nifas’, Repository.Poltekkes-Denpasar.Ac.Id, 5(3), pp. 248–253.
Mail, E. (2011) ‘Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Lama Kala II di BPS Sri Wahyuni , Amd. Keb. Desa Melirang Bungah’, Jurnal Kesehatan Hospital Majapahit, 3(2), pp. 1–19.
Mannetti, L. et al. (2019) ‘Asuhan Kebidanan Neonatus’, Personality and Social Psychology Bulletin, 18(1), pp. 346–365. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-849873-6.00001-7%0Ahttp://saber.ucv.ve/ojs/index.php/rev_venes/article/view/1112%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.copsyc.2016.08.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1080/10463283.2015.1106712%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jesp.2016.
Marniarti, Rahmi, N. and Djokosujono, K. (2016) ‘Analisis hubungan usia, status gravida dan usia kehamilan dengan pre-eklampsia pada ibu hamil di rumah sakit umum dr . zaionel abidin provinsi aceh’, Journal of Healthcare Technology and Medicine, 2(1), pp. 99–109. Available at: http://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/view/353.
Mulati, T.S. and Susilowati, D. (2018) ‘Pengaruh Derajat Robekan Perineum Terhadap Skala Nyeri Perineum Pada Ibu Nifas Di Kabupaten Wonogiri’, Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 3(1), pp. 51–56. doi:10.37341/jkkt.v3i1.67.
Mutmainnah, A.U., Johan, H. and Sorta Lyod, S. (2017) ‘Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir - Google Books’, Penerbit Andi (Anggota IKAPI), p. 4. Available at: https://www.google.co.id/books/edition/Asuhan_Persalinan_Normal_dan_Bayi_Baru_L/5ppdDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=asuhan+bayi+baru+lahir&pg=PR9&printsec=frontcover%0Ahttps://www.google.co.id/books/edition/Asuhan_Persalinan_Normal_dan_Bayi_Baru_L/5ppdDwAAQBAJ?h.
Nanda et al. (2024) ‘Konseling Pada Ibu Hamil Dengan Obesitas’, Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, 14(2), pp. 93–97. doi:10.52047/jkp.v14i2.320.
Nasrullah, M.J. (2021) ‘Pentingnya Inisiasi Menyusu Dini dan Faktor yang Mempengaruhinya’, Jurnal Medika Hutama, 02(02), pp. 439–447. Available at: http://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/144.
Prabawani, A. (2021) ‘Hubungan Kunjungan Antenatal’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., pp. 2013–2015.
Purba, T.N. and Kusumawati, H. (2023) ‘Gambaran Kasus Kehamilan Dengan Obesitas’, Jurnal Kesehatan Siliwangi, 3(3), pp. 744–752. doi:10.34011/jks.v3i3.1416.
Puspita, P.P.D. (2021) ‘Gambaran Kehamilan Risiko Tinggi Dan Keteraturan Antenatal Care di Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas Klungkung I’, Repository Poltekkes Denpasar, 7(2), pp. 107–15. Available at: http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/id/eprint/7807.
Rika Widianita, D. (2023) ‘Konsep persalinan’, AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam, VIII(I), pp. 1–19.
Sandy, D.M. and Sulistyorini, S. (2023) ‘Hubungan Pengetahuan Dan Usia Ibu Hamil Dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di PMB Dwi Rahmawati Palembang’, Jurnal Kesehatan Indra Husada, 11(2), pp. 160–165. doi:10.36973/jkih.v11i2.511.
Santika, V.W., Lathifah, N.S. and Parina, F. (2020) ‘Pengaruh Pemberian Telur Rebus Dengan Percepatan Penyembuhan Luka Perineum’, Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(2), pp. 244–248. doi:10.33024/jkm.v6i2.1758.
Sari, P.M., Suharmanto, S. and Oktafany, O. (2023) ‘Efektifitas Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas dan Bayi’, Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(2), pp. 499–506. doi:10.37287/jppp.v5i2.1430.
Septiasari, R.M. and Mayasari, D. (2023) ‘Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan - Google Books’, Rena Cipta Mandiri, p. 184. Available at: https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Asuhan_Kebidanan_Kehamilan/qcnDEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=persiapan+laktasi+pada+ibu+hamil+trimester+3&pg=PA52&printsec=frontcoverhttps://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Asuhan_Kebidanan_Kehamilan/qc.
Setiawan, L.I. (2019) Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N G1P000 Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Joang. Available at: http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/938/1/LTA WARDAH.pdf.
Siti et al. (2023) Buku Ajar Buku Ajar Asuhan Kebidana Pada Kehamilan, Kmedika.
Siti, M. (2024) ‘Buku Ajar Asuhan Kehamilan DIII Kebidanan Jilid III’, pp. 39–49.
Suryanti, S. (2020) ‘Hubungan Karakteristik Ibu dan Riwayat Infeksi Saluran Kencing dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Di Wilayah Puskesmas Turi Kabupaten Sleman’, 2021, pp. 1–23.
Syam, A.N. et al. (2023) ‘Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil’, Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 22(1), pp. 29–37. doi:10.30743/ibnusina.v22i1.305.
Ummah, M.S. (2019) Asuhan Kebidanan Persalinan Bayi Baru Lahir, Sustainability (Switzerland). Available at: http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI.
Undang-undang RI (2019) ‘Undang-undang RI No. 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan’, Tentang Kebidanan, (10), pp. 2–4.
wahyuni & fitriana (2021) ‘Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas - Google Books’, p. 6.
Yuni, R. (2020) ‘Mutu Pelayanan Kebidanan Dan Kebijakan Kesehatan - Google Books’, Deepublish Digital, p. 303. Available at: https://www.google.co.id/books/edition/Mutu_Pelayanan_Kebidanan_Dan_Kebijakan_K/RdAOEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=standar+pelayanan+kebidanan&pg=PA89&printsec=frontcover.
| Properti | Nilai Properti |
|---|---|
| Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
| umpp.pekalongan@yahoo.com | |
| Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
| Telepon | (0285) 7832294 |
| Tahun | 2025 |
| Kota | Pekalongan |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Negara | Indonesia |