Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASIPOLIPECTOMY NASI DEXTRAPADA NN.H DI RUANG FLAMBOYAN RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN


Pengarang : Ettin Nurkhotimah, Tri Sakti Wirotomo, Nuniek Nizmah Fajriy


Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASIPOLIPECTOMY NASI DEXTRAPADA NN.H DI RUANG FLAMBOYAN RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

1. Latar BelakangrnHidung merupakan tempat pertama kali udara masuk, hidung disokong oleh tulang – tulang hidung yaitu prosesus nasalis tulang – tulang maksila, kartilago nasalis superior dan inferior. Di dalam kavum nasi terdapat struktur penting yaitu konka nasi, diantara konka terdapat meatus yang merupakan celah, septum nasi, kavum nasi. Kavum berguna menghangatkan serta melembabkan udara yang dihirup. Aliran darah hidung berasal dari cabang–cabang arteri karotis eksterna dan interna. Rongga hidung seluruhnya dilapisi oleh mukosa kecuali nares dan vestibulum nasi (bagian depan hidung) dilapisi oleh kulit yang ditumbuhi rambut. Sel – sel mukosa terdapat sel goblet yang menghasilkan lendir, lendir ini memiliki PH 6,5 mengandung lisosom yang memiliki efek antiseptik. Epitel olfaktorius terletak dilokasi sempit di superior berfungsi sebagai organ akhir penciuman (Rospa & Sri, 2011 hal 96 – 98).rnPolip nasi adalah masa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung, berwarna putih keabu-abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa. Polip dapat timbul pada penderita laki-laki maupun perempuan, dari usia anak-anak sampai usia lanjut. Bila ada polip pada anak di bawah usia 2 tahun, harus disingkirkan kemungkinan meningokel atau meningoensefalokel (Efiaty et al 2007, hal 123).rnPoliposis nasi ialah bentuk selaput lendir yang turun. biasanya penyebab polip nasi karena inflamasi dan radang kronis. Polip nasi bentuk selaput yang licin, berwarna abu-abu atau merah muda, dan biasanya bilateral. Melekat dipermukaan rongga hidung atau disinus maksilaris (Nurbaety 2010, hal 123).rnAngka kejadian polip hidung di Eropa 1-2% dan di Inggris 1-20%. Di Indonesia sendiri sampai saat ini angka kejadian polip nasi belum ada yang pasti. Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik Ruang Flamboyan di RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Dari data yang diperoleh oleh penulis pada bulan Januari 2014 sampai Januari 2015. Angka kejadian polip hidung sebanyak 23 kasus yaitu laki – laki berjumlah 14 kasus atau 61 % dan perempuan sebanyak 9 kasus atau 39%.rnPredisposisi timbulnya polip nasi diduga adanya rinitis alergi atau penyakit atopi, tetapi makin banyak penelitian yang mengemukakan berbagai teori dan para ahli sampai saat ini menyatakan bahwa etiologi polip nasi belum diketahui dengan pasti. Polip hidung ini meski sudah lama ditemukan tetapi sampai saat ini faktor penyebab dan patogenesisnya belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang diduga berperan sebagai penyebab antara lain alergi, radang kronik, ketidakseimbangan vasomotor, dan perubahan polisakarida. rnPeran perawat di butuhkan untuk mencegah terjadinya komplikasi yaitu peran perawat dalam pemberian keperawatan adalah memberikan penyuluhan terhadap masyarakat. Agar menjaga pola hidup sehat untuk mencegah polip hidung sejak dini. Serta meningkatkan ketrampilan dalam pemberian asuhan keperawatan khusunya pada pasien post operasi polipektomy. Apabila terdapat polip pada usia dibawah 2 tahun harus segera disingkirkan karena kemungkinan meningokel (Efiaty et al 2007, hal 123).rnBerdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan Post Operasi Polipectomy Nasi Dextra Pada Nn. H di Ruang Flamboyan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 “.rn

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2015
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia