Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015


Pengarang : Hana Herawati, Rini Kristiyanti, Lia Dwi Prafit


Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N

rnA. LatarBelakangrnDerajat kesehatan masyarakat di provinsi Jawa Tengah digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi. Angka Kematian Ibu provinsi Jawa Tengah 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten atau kota sebesar 116, 34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 17,33%. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 66,96%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 26,67% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 6,37% (Depkes RI, 2012).rnPenyebab kematian ibu dibagi menjadi 2 golongan yaitu kematian langsung dan kematian tidak langsung. Kematian ibu langsung adalah sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas, dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di Negara lain adalah perdarahan, infeksi, dan preeklamsia. Selainitu, keadaan ibu sejak prahamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung diantaranya yaitu perdarahan (25% biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%) (Saifuddin 2009, h.54).rnPenyebab tak langsung kematian ibu antara lain adalah keadaan “4 terlalu” (terlalu muda atau tua, sering, dan banyak), anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) (Saifuddin 2009, h.6). Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran Lila, adapun ambang batas Lila WUS (ibu hamil) di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran Lila kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita Lila, artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dandiperkirakanakanmelahirkanbayi BBLR (beratbadanlahirrendah). BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak (Sukarni 2013, h.89). Kekurangan gizi pada ibu hamil atau KEK jugadapat menyebabkanterhambatnya pertumbuhan otak janin, bayi lahir dengan kurang darah (anemia), bayi mudah terkena infeksi dan dapat mengakibatkan abortus (Ester 2005, h.96).rnKehamilan post date atau kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang umurnya lebih dari 42 minggu diagnosa usia kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri serial (Sujiyatini 2009, h.34). Kehamilan post term berpengaruh pada janin. Dalam kenyataannya kehamilan serotinus mempunyai pengaruh terhadap perkembangan janin sampai kematian janin. Ada janin yang dalam masa kehamilan 42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak bertambah, ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan zat makanan dan oksigen. Kehamilan serotinus mempunyai hubungan erat dengan mortalilas, morbiditas perinatal, atau makrosomia. Sementara itu resiko bagi ibu dengan kehamilan serotinus dapat berupa partus lama, inersia uteri, dan perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat (Prawirohardjo 2009, h.686).rnPelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (12-24 minggu), dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai lahir). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin, berupa deteksi faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan (Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013). Ibu bersalin dengan KEK dapat menyebabkan proses persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), persalinan dengan operasi cenderung meningkat dan perdarahan pasca persalinan, bahkan kematian ibu. Pada masa nifas mudah terkena infeksi serta perdarahan. Bayi yang dilahirkan dapat mengalami kematian neonatal dan BBLR (Sukarni 2013, h.89).rnBerdasarkan dari data Dinas Kabupaten Pekalongan tahun 2014, dari seluruh sasaran ibu hamil sebanyak 16.310, ibu hamil yang mengalami KEK 16,64%. Puskesmas Kedungwuni I merupakan salah satu puskesmas di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dengan sasaran ibu hamil tahun 2014 berjumlah 989, dari jumlah tersebut Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil sebanyak 96 atau 9,71%. Berdasarkan latarbelakang tersebut penulis tertarik untuk membuat Laporan Tugas Akhir “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.N di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan”, sehingga dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan sesuai dengan wewenang dan kompetensi bidan.rn

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2015
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia