ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF PADA NY.D DI DESA SALAKBROJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
Pengarang : Nur Hayati Iswanti, Milatun Khanifah
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF PADA NY.D DI DESA SALAKBROJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
BAB IrnPENDAHULUANrnA. Latar Belakangrn Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian perinatal. Angka kematian ibu lebih mencerminkan kesanggupan suatu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Di Indonesia angka kematian ibu masih tinggi sehingga memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Angka kematian ibu di Indonesia saat ini masih menduduki peringkat tertinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.rnSustainable Development Goals (SDGs) yaitu kesepakatan dari beberapa negara yang dibentuk pada tahun 2016. Salah satu tujuan dari SDGs pada Tahun 2030 yaitu mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup, dengan data acuan 359/100.000 KH menjadi 70/100.000 KH (Kemenkes RI 2015,hh.24-24). Sedangkan AKI di Indonesia tahun 2016 mencapai 305/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,2016). AKI di Jawa Tengah mengalami penurunan dari 111,16/100.0000 kelahirann hidup menjadi 100/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016,h.15).rn Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung. Kematian langsung adalah sebagai akibat dari komplikasi kehamilan yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, abortus dan partus macet. Penyebab tidak langsung kematian ibu merupakan dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilannya antara lain anemia, kurang energi kronis (KEK) (Saifuddin 2008, h. 6). Penyebab kematian ibu yaitu perdarahan 21,14%, hipertensi 26,34%, infeksi 2,76%, gangguan sistem peredaran darah 9,27% dan penyebab lain 40,49% (Dinkes Jateng 2016, h. 14). rn Ibu hamil dianggap sebagai salah satu kelompok yang rentan mengalami anemia, meskipun jenis anemia dalam kehamilan umumnya bersifat fisiologis (RISKESDAS 2013, h. 256). Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin dibawah 11 gr% pada Trimester 1 dan 3 atau kadar Hb <10,5 gr% pada Trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2 (Saifuddin 2008, h. 281). rn Pengaruh anemia terhadap kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr%), mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, plasenta previa, ketuban pecah dini (KPD) (Manuaba 2012, h. 240).rn rnMasalah yang dihadapi ibu hamil yang dapat mengancam kondisi kesehatan ibu hamil selain anemia yaitu plasenta previa. Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum (Norma 2013,h.238). Penyebab plasenta previa secara pasif pasti sulit ditentukan, tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadi plasenta previa misalnya bekas operasi rahim (bekas sesar atau operasi mioma), sering mengalami infeksi rahim (radang panggul), kehamilan ganda, pernah plasenta previa, atau kelainan bawaan rahim. Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan – keadaan yang endometrium kurang baik, misalnya karena atrofi endometrium atau kurang baiknya vaskularisasi desidua (Sukarni 2013, h.158). rnOleh sebeb itu pelayanan antenatal care harus sering dilakukan, karena tindakan ini dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi petugaas kesehatan untuk mengenali secara dini berbagai penyulit atau gangguan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil. Selain itu upaya memberdayakan ibu hamil dan keluarga tentang proses kehamilan dan masalahnya melalui penyuluhan atau konseling (Asrinah, dkk 2019, h. 113). rnPengaruh persalinan dapat membuat ibu terlihat pucat dan lelah bahkan bisa beberapa hari, jika perdarahan yang terjadi melebihi batas normal. Pengaruh anemia saat masa nifas salah satunya dapat terjadi subinvolusi uteri, perdarahan pospartum, infeksi nifas, pengeluaran ASI sedikit (Manuaba 2010, h.24). rnMasa noenatus merupakan masa yang sangat penting dan memerlukan perhatian dan perawatan khusus. Hal ini dapat dipahami karena pada periode neonatal terjadi transisi dari kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan diluar kandungan yang merupakan perubahan drastis. Proses transisi ini membutuhkan pemantauan ketat, guna memastikan kemampuan bertahan hidup. Penanganan bayi baru lahir yang sehat yang kurang baik dapat menyebabkan kelainan atau gangguan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian (Saputra 2014, h.160). rn Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2017 diketahui dari 27 puskesmas menunjukan jumlah ibu hamil sebanayak 17300 orang. Ibu hamil yang mengalami anemia sedang 8-11 gr% sebanyak 56,6% (9806 orang). Sedangkan data dari puskesmas kedungwuni I pada tahun 2017 jumlah ibu yang mengalami plasenta previa sebanyak 2,9 % (27 orang) dari total ibu hamil sebanyak 926 ibu hamil. Data yang diperoleh dari RSIA Aisiyah Pekajangan didapatkan data pasien yang melakukan persalinan secara seksio sesarea pada bulan Januari 2018 sebanyak 75 pasien dan atas indikasi plasenta previa sebanyak 1 orang , data dari RSUD Dr.M. Azhari Pemalang didapatkan data bayi yang di diagnosa sepsis sebanyak 2 bayi dari 42 bayi lahir normal (4,7%) pada bulan Januari 2018. Bersadarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memberikan Asuhan Kebidanan Komperhensif Pada Ny. D di Desa Salak Brojo Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan tahun 2018.rnrn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2018 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |