DHF
Pengarang : Siti Riskiyanah, Siti Rofiqoh, Aida Rusmaria
Kata Kunci   :SITI RISKIYANAH
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar Belakang Masalahrn Istilah Dengue Haemoragic Fever (DHF) disebut juga Demam Berdarah Dengue (DBD). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus dengue ( arbovirus ) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (Suriadi, 2006). Demam berdarah yang timbul oleh Dengue Aedes Aegypti ini sebenarnya permasalahan yang sangat panjang dan tidak cukup dalam waktu singkat untuk menyelesaikannya. Banyak hal yang diakibatkan oleh nyamuk ini, bahkan sampai pada penderitaan dan kematian yang dialami oleh masyarakat (Diana, 2007).rn Demam Dengue endemis di daerah Cina Selatan,Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand, India, Pakistan, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. WHO memperkirakan jumlah penduduk dunia yang berisiko terinfeksi DBD lebih dari 2,5 sampai 3 milyar orang terutama penduduk yang tinggal di daerah tropis dan subtropis. Asia menepati urutan pertama dalam jumlah penderita demam dengue tiap tahun. Hal ini disebabkan karena curah hujan di Asia yang sangat tinggi terutama di Asia Timur dan Selatan ditambah dengan sanitasi lingkungan yang tidak bagus dimana sumber air bersih bagi perkembangan nyamuk aedes aegepty tersedia dimana-mana. Penyakit DBD sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk (Sain, 2007). Diperkirakan setiap tahunnya ada 300 juta kasus di Indonesia, lebih dari 500.000 kasus DBD yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit. Angka kematian pasien DBD sangat tinggi antara 3% sampai 30% dan kematian sebagian besar terjadi pada anak-anak (Hadinegoro, 2004).rn Penyakit DBD merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Seluruh wilayah di Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD, karena virus penyebab maupun nyamuk penularannya sudah tersebar luas di perumahan penduduk maupun fasilitas umum di seluruh Indonesia. Di Indonesai ada 605 daerah kecematan dan 1800 desa/ kelurahan, sedangkan di Jawa Tengah 32 kabupaten/kota yang menjadi daerah endemis demam berdarah, kabupaten Jepara merupakan daerah endemis terparah.Pada bulan Januari 2010 penderita DBD di Jawa Tengah sebanyak 1706 orang. Sedangkan kasus DBD yang terjadi dibeberapa kota di Jawa Tengah sampai pertengahan 2010 sebanyak 2767 orarng, 73 orang diantaranya meninggal. Di Jawa Tengah penderitan DBD mengalami peningkatan 62% dalam waktu enam bulan (Lismiyati, 2010).rn Angka kejadian DBD di RSUD Bendan Pekalongan semakin meningkat, yaitu berdasarkan catatan Rekam Medis RSUD Bendan tahun 2009 angka kejadian pada pasien penderita DBD sebanyak 65 orang, sedangkan pada tahun 2010 penderita DBD sebanyak 232 orang. Penyakit DBD dapat menyerang mulai anak-anak, dewasa, dan orang tua, tetapi anak-anak yang paling rentan terhadap serangan DBD. Hal ini disebabkan kondisi daya tahan tubuh anak-anak tidak sebagus orang dewasa . Penyakit DBD jika tidak mendapat perawatan yang memadai dapat mengalami perdarahan yang hebat, syok, dan dapat mengakibatkan kematian (Hermawan, 2010). Oleh sebab itu, diharapkan perawat memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang cukup dalam memberikan askep pada klian dengan DBD, diantaranya adalah kemampuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda syok dan kecepatan dalam menangani pasien yang mengalami DSS ( Dengue Syok Syndrom), sehingga angka penderita DBD menurun. rn Berdasarkan pemikiran di atas penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada anak dengan Demam Berdarah Dengue di Ruang Sekar Jagad RSUD Bendan Kabupaten Pekalongan.rn rnrnrnrnB. Tujuan Penulisrn1. Tujuan Umumrn Penulis dapat memahami dan menerapkan asuhan keperawatan pada anak dengan demam berdarah dengue melalui pendekatan proses keperawatan.rn 2. Tujuan khususrna. Dapat mengkaji kasus demam berdarah dengue pada anakrnb. Dapat menganalisa masalah-masalah yang muncul pada anak dengan DBD/DHF rnc. Dapat memprioritaskan masalah dan merumusankan diagnose keperawatan DBD/DHF pada anakrnd. Dapat menyusun rencana keperawatan dengan DBD/DHF pada anakrne. Dapat melaksanakan implementasi dengan benar pada anakrnf. Dapat melakukan evaluasi keperawatan yang tepat pada anakrnrn C. Manfaatrn1. Bagi penulisrn Diharapkan dapat menambah pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman bagi penulis tentang penanganan kasus DBD/DHF pada pasienrnrnrn2. Bagi Profesirn Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam penanganan kasus DBD/DHFrn3. Bagi institusirna. Sebagai sumber kepustakaan bagi mahasiswarnb. Sebagai tolak ukur dalam keberhasilan proses belajar mengajarrnc. Agar dapat digunakan sebagai wacanan dan ilmu keperawatan, terutama pada Anak dengan DHFrn4. Bagi Pasienrn Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kesehatan bagi pasien.rnrn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2012 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |