Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KESESI 2 KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012

Pengarang : Rosa Noviana, Suparni,sst, Aida Rusmariana,m

Kata Kunci   :PARITAS, ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam masa nifas. Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Komplikasi kehamilan atau persalinan yang belum sepenuhnya dapat ditangani, masih terdapat 20.000 ibu yang meninggal setiap tahunnya. Anemia defisiensi besi pada wanita biasanya disebabkan karena Penurunan asupan atau absorbsi zat besi termasuk defisiensi zat besi dan gangguan gastrointestinal seperti diare atau hiperemesis, Kebutuhan yang berlebihan, seperti pada ibu yang sering mengalami kehamilan, atau kehamilan kembar, Infeksi kronis, terutama saluran perkemihan, Perdarahan akut atau kronis. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan abortus, partus prematurus, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi intra partum maupun post partum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sektional. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pemeriksaan Hb sahli. Responden dari penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di desa Langensari dan desa Karyomukti bulan Mei tahun 2012 sejumlah 34 ibu hamil. Hasil uji statistik sperman rank diperoleh ρ value 0.432 (ρ > 0.05) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Saran bagi Tenaga kesehatan diharapkan dapat mendeteksi secara dini anemia dalam kehamilan untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi akibat anemia pada saat kehamilan, persalinan, maupun masa nifas.

Referensi

-