ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. L DI DESA CAPGAWEN UTARA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015
Pengarang : Kholifatur Rosida, Pujiati Setyaningsih, Wahyu Ersi
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati 2012, h.3). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan pertama dimulai sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Pudiastuti 2012, h.1). Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wannita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim (Manuaba.2010,h.85)rn Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya sehingga menimbulkan rasa tidak percaya diri dan tidak nyaman (Mandriwati 2012, h.3). Banyak wanita yang mengalami ketidaknyamanan umum yang muncul selama kehamilan dalam tingkat ringan hingga berat. Pada trimester ketiga janin sudah membesar dan disaat bagian presentasi masuk panggul, menekan kandung kemih ibu. Perubahan fisiologis tersebut membuat kapasitas kandung kemih menjadi terbatas sehingga mengakibatkan frekuensi buang air kecil meningkat. Pada periode ini, ibu membawa beban yang berat. Musculoskeletal berupaya mempertahankan beban tersebut, dengan demikian otot-otot tubuh turut mengalami pengenduran sehingga mudah merasa lelah. (Manurung 2011, h.112). rn Pelayanan antenatal merupakan pelayanan yang diterima wanita selama kehamilan dan sangat penting dalam membantu memastikan bahwa ibu dan janin selamat dalam kehamilan dan persalinan. Untuk kehamilan normal direkomendasikan pelayanan antenatal minimal 4 kali kunjungan. Ibu hamil yang jarang memeriksakan kehamilannya dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, karena dengan pelayanan perawatan kehamilan yang teratur dapat dilakukan deteksi secara dini terhadap kemungkinan adanya penyakit yang timbul pada masa kehamilan yang akan berdampak pada saat proses persalinan (Mufdillah.2009,h.45)rn Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peranan keluarga adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadi proses persalinan. Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu agar seluruh rangkaian proses persalinan berlangsung dengan aman baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan (Sumarah 2008, h.1).rn Pada saat proses persalinan selesai, proses yang baru dimulai sama pentingnya dengan proses kehamilan dan persalinan. Sebagian perempuan menganggap bahwa masa-masa setelah melahirkan adalah masa-masa sulit yang akan menyebabkan ibu mengalami tekanan secara emosional serta penyesuaian terhadap aturan yang baru (Saleha 2009, h.44). Salah satu aturan pada ibu setelah melahirkan yang kurang mendukung selama masa nifas yaitu budaya pantang makanan tertentu antara lain makanan yang berbau amis seperti daging dan ikan laut (Suryawati, 2007). Pantang makanan pada masa nifas dapat menurunkan asupan gizi ibu. Gizi yang tidak seimbang dapat mengakibatkan berbagai gangguan antara lain, gizi kurang, gizi buruk, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan iodium dan anemia gizi (Hastutik 2005, h.4). Pada masa nifas, anemia mengakibatkan berkurangnya produksi ASI sehingga kecukupan gizi bayi juga akan berpengaruh (Hartiningtyaswati, 2010).rn Kekurangan produksi ASI membuat kebutuhan gizi bayi tidak tercukupi sehingga bayi cepat lapar dan menjadi rewel. Bayi juga menjadi kurus dan mudah terserang penyakit . hal ini berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi (Krisnatuti dan Indriyadi 2010, h.2). Sehingga asuhan yang diberikan pada bayi dengan ibu anemia adalah salah satunya dengan memberikan ASI tanpa terjadwal sehingga produksi ASI semakin bertambah, menjaga kehangatan bayi, pengaturan suhu lingkungan, mencegah infeksi, serta mecegah kekurangan vitamin dan zat bezi (Manuaba 2007, h.40)rn Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan selama 1 tahun terakhir yaitu data dari bulan Januari 2014-Desember 2014 didapatkan bahwa Kabupaten Pekalongan mempunyai sasaran ibu hamil sebanyak 16.590 dan diantara ibu hamil tersebut terdapat 59,1% (9.812) ibu hamil normal, sasaran ibu bersalin 16.003 dan diantara ibu bersalin tersebut terdapat 84,4% (13.501 orang) ibu bersalin normal, dan terdapat keseluruhan 15.836 ibu nifas.rn Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kedungwuni I selama 1 tahun terakhir yaitu data dari bulan Januari 2014-Desember 2014 didapatkan bahwa Puskesmas Kedungwuni I mempunyai 917 ibu hamil dan diantara ibu hamil tersebut terdapat 62,3% (572 orang) ibu hamil normal, 884 ibu bersalin dan diantara ibu bersalin tersebut terdapat 74,4% (657 orang) ibu bersalin normal, dan terdapat keseluruhan 841 ibu nifas dan diantara ibu nifas tersebut terdapat 221 anemia dalam masa nifas dengan penanganan obat.rn Berdasarkan uraian diatas bahwa untuk memastikan ibu dan bayi memiliki kesehatan yang baik, maka penulis membuat laporan tugas akhir dengan menerapkan asuhan kebidanan pada Ny.L selama kehamilan, persalinan, dan nifas serta asuhan terhadap bayinya dalam masa neonatus di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan tahun 2015. Diharapkan dengan mendeteksi secara dini komplikasi yang mungkin terjadi dan bisa memberikan penanganan dengan tepat dan cepat.rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |