KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI ULKUS DM PADA Ny R DI RUANG MAWAR RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Andin Herdina, Firman Faradisi, Tri Sakti Wiroto
Kata Kunci   :KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI ULKUS DM PADA Ny R DI RUANG MAWAR RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IrnPENDAHULUANrnA. Latar belakang rnDiabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif, dengan gejala hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. Faktor keturunan berperan dalam penyakit ini, didukung oleh faktor-faktor pencetus antara lain kegemukan, kurang olah raga, makan terlalu banyak, stress, dan dapat pula dipicu oleh konsumsi jangka panjang obat-obat yang dapat menaikkan kadar glukosa darah. Diabetes mellitus adalah merupakan gangguan metabolik kronik yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol yang dikarakteristikkan dengan ketidak adekuatan penggunaan insulin (Darmono 2005, h. 03).rnData WHO (World Health Organisation) mengenai prevalensi diabetes di berbagai negara, jumlah penderita di Indonesia pada tahun 2000 adalah 8,4 juta orang, jumlah tersebut menempati urutan keempat setelah India (31,7 juta), Cina (20,8 juta), dan Amerika Serikat (17,7 juta). Diperkirakan prevalensi tersebut meningkat pada tahun 2030, India (79,4 juta), Cina (42,3 juta), Amerika Serikat (30,3 juta), dan Indonesia (21,3 juta) (Darmono 2005, h. 04).rnData prevalensi penyakit diabetes mellitus di Indonesia adalah di kelurahan Kayuputih tahun 1993 (5,9%), kota Padang tahun 2005 (5,12%), kota manado tahun 1982 (6,1%), kota Makasar tahun 2005 (12,5%), kota Surabaya (1,4%), Kota Depok tahun 2001 dan tahun 2005 (14,7%) (Aru 2006, h.1853). rnBerdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 prevalensi penyakit diabetes menurut diagnosis tenaga kesehatan 0,8%, secara keseluruhan adalah 1,3%, prevalensi tertinggi terdapat di Kabupaten Cilacap (3,9%), di ikuti Kabupaten Tegal Kota (3,1%), Surakarta (2,8%), Pemalang (2,1%), Demak, Blora,Boyolali (masing-masing 0,5%) dan terendah di Rembang (0,4%).rnData PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) cabang Semarang mengenai prevalensi diabetes di Pekajangan pada tahun 1979 adalah 2.3%. pada tahun 2003 prevalensi meningkat adalah 9.2%. Padatahun 2004 12.2%. secara keseluruhan adalah 15.0%. (Darmono 2005, h. 5).rnrnDiabetes tipe 2 muncul pada penderita yang berusia lebih dari 40 tahun termasuk usia produktif atau usia kerja. Pada umumnya penderita diabetes tipe 2 merupakan orang yang juga menderita kegemukan. Orang tersebut mempunyai lingkar perut lebih besar daripada lingkar pinggang. Pada diabetes tipe 2 pankreas masih aktif mengeluarkan insulin. Akan tetapi karena pengaruh usia, insulin yang dihasilkan berkurang. Selain itu orang yang gemuk memerlukan lebih banyak insulin dibanding orang dengan berat badan normal (Widharto 2007, h. 6). rnDewasa awal umumnya aktif dan mempunyai masalah kesehatan minimum. Akan tetapi, gaya hidup dapat menempatkan mereka pada risiko penyakit atau kecacatan selama masa dewasa tengah atau akhir. Dewasa awal mungkin juga rentang secara genetik terhadap penyakit kronis seperti diabetes mellitus dan hiperkolesterolemia keturunan. Kebiasaan gaya hidup seperti merokok, stress, kurang olahraga dan higiene personal yang buruk meningkatkan risiko penyakit di masa depan. Riwayat penyakit dalam keluarga menempatkan dewasa awal pada risiko berkembangnya penyakit pada masa dewasa tengah atau dewasa akhir (Potter 2005, hh. 710-711). rnHubungan diabetes tipe 2 dengan obesitas, dapat disebabkan oleh resistensi insulin, merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada kemampuan hormon insulin dalam menghambat pengeluaran glukosa hati dan merangsang pengeluaran glukosa perifer. Fungsi kompromistik sel β-pankreas, dimana pengeluaran hormon insulin tidak mencukupi untuk memenuhi penyesuaian tingkat resistensi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan resptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolism glukosa didalam sel (Soegondo 2005, h. 64).rnLeptin mengatur kadar gula darah melalui 2 jalur sinyalisasi otak-tubuh. Pertama, mengontrol nafsu makan dan penyimpanan lemak. Kedua, memerintahkan hati tentang yang harus dilakukannya terhadap simpana glukosa. Telah banyak diketahui bahwa peran leptin mengontrol nafsu makan terganggu, dapat mengakibatkan obesitas, sementara dapan meningkatkan risiko diabetes. Akan tetapi, hasil penelitian terbaru memperlihatkan bahwa terganggunya kedua jalurlah yang mengakibatkan diabetes dam mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol gula darah melalui insulin (Soegondo 2005, h.65).rnrnMenurut konsensus PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) penanganan diabetes mellitus terdiri atas empat pilar yaitu edukasi, perencanaan makan (diet diabetes), latihan jasmani atau exercise, dan pemberian obat-obat hipoglikemik oral dan atau pemberian insulin (Hartono 2006, h.134).rnMasalah yang terjadi setelah pembedahan atau paska operasi Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolic kronik yang tidak dapat disembuhkan, dan dapat mengalami resiko perdarahan, nyeri akibat pembedahan, cemas akibat nyeri pasca pembedahan, kerusakan integritas kulit, resiko infeksi, dan resiko konstipasi,serta gangguan hambatan imobilitas yang bisa menyebabkan kekakuan otot, dan juga nyeri yang dirasakan setelah operasi dan juga bagaimana perawatan pasca operasi yang benar terhadap pasien Diabetes Mellitus (DM). Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Pekalongan tahun 2010 terdapat ada sekitar 4780 penderita diabetes mellitus, Pada tahun 2015 penderita Ulkus DM terdapat 183, tahun 2016 terdapat 74, dan pada bulan Januari-Mei. kompleksnya permasalahan yang muncul pada penderita diabetes melitus, serta perlunya penatalaksanaan yang tepat pasca operasi dan masih tingginya angka pravelensi DM, sehingga penulis tertarik untuk mengambil kasus asuhan keperawatan yang berjudul post operasi Diabetes Mellitus (DM) di RSUD Kajen kabupaten Pekalongan untuk syarat kelulusan proglam Diplomanya.rnB. Tujuan Penulisanrn1. Tujuan Umum rnTujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah adalah agar penulis dapat memahami dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM) dengan menggunakan proses keperawatan yang tepat. rn2. Tujuan khususrnTujuan khusus dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini diharapkan penulis mampu:rna. Mampu memahami konsep dasar Diabetes Mellitus (DM) yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, gambaran klinik, komplikasi, penatalaksanaan pasca operasi, fokus pengkajian, asuhan keperawatan pasca operasi.rnb. Mampu melaksanakan pengkajian dengan kasus pasca operasi Diabetes Mellitus (DM) melalui anamnesa maupun pemeriksaan fisik rnc. Mampu menganalisa masalah-masalah yang muncul pada klien pasca operasi Diabetes Mellitus (DM)rnd. Mampu memprioritaskan data dengan tepat untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM)rne. Mampu menyusun rencana keperawatan pada klien dengan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM).rnf. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan pasca operasi Diabetes mellitus dengan memperhatikan efisiensi dan keamanan tindakan.rng. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM)rnh. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM)rnrnC. Manfaatrn1. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuanrna. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi akademi keperawatan tentang perawatan klien denganpasca operasi Diabetes Mellitus (DM).rnb. Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan perkembangan yang sangat pesatrn2. Bagi Profesi Keperawatanrna. Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam melakukan asuhan keperawatan serta penulisan karya tulis ilmiah sesuai dengan ilmu dan data yang didapatkan.rn3. Bagi Penulisrna. Mengerti dan mampu menerapkan asuhan pada klien dengan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM) Memperluaspengetahuan dan pengalaman dalam penerapan asuhan keperawatan klien dengan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM).rnb. Meningkatkan keterampilan dalam memberi asuhan keperawatan pada klien dengan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM).rn4. Bagi PerawatrnMeningkatkan perawatan pada pasien serta dapat digunakan sebagai alat bantu bagi perawat untuk mengevaluasi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan bagi klien dengan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM).rn5. Bagi Institusi PendidikanrnSebagai wacana untuk menambah wawasan bagi mahasiswa STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan khususnya prodi DIII Keperawatan khususnya yang berkaitan dengan pasca operasi Diabetes Mellitus (DM).rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2017 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |