Publikasi

Kata Kunci   :Kinerja Keuangan; Analisis Komparatif; Laporan Keuangan; Rasio Keuangan; KSPSS BTM Kota Pekalongan; Periode 2019-2023

Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 11/PER/M.KUKM/XII/2017 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) merupakan koperasi yang mengawasi kegiatan pembiayaan, pinjaman dan simpanan sesuai dengan prinsip syariah, termasuk pengelolaan wakaf, sedekah, infaq, dan zakat. Sektor KSPPS telah menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pemberdayaan masyarakat.
Meskipun aktivitas bisnisnya serupa dengan koperasi konvensional, KSPPS beroperasi dengan menerapkan prinsip ekonomi Islam yang didasarkan pada Al Qur'an dan As Sunnah, mendorong gagasan saling menanggung (takaful) dan saling membantu (ta'awun). Setiap usaha yang dilakukan mengutamakan kegiatan yang halal, berkualitas, menguntungkan (thayyib), dan menerapkan skema bagi hasil yang bebas dari riba, perjudian, atau unsur ketidakpastian (gharar). Selain itu, KSPPS selalu mendasarkan operasi komersialnya pada fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (Sari, 2019). Model bisnis ini tidak hanya menyediakan pilihan pembiayaan yang sesuai nilai-nilai Islam, tetapi juga menekankan kebersamaan dan kesejahteraan anggotanya. Di tengah perubahan ekonomi baik di tingkat nasional maupun global, peran KSPPS menjadi semakin penting sebagai alat inklusi keuangan yang menghubungkan masyarakat yang belum mendapatkan akses permodalan dari lembaga keuangan konvensional.
Keberlangsungan operasional KSPPS sangat bergantung pada kinerja keuangannya, yang mencerminkan kemampuan dalam mengelola aset, kewajiban, modal, dan operasional secara efisien. Analisis keuangan sangat krusial bagi perusahaan, kreditur, investor, dan pemerintah untuk memahami kondisi dan performa keuangan suatu lembaga (Muizzah, 2024). Analisis laporan keuangan menjadi alat esensial untuk mengevaluasi kondisi ini, memberikan gambaran jelas mengenai kesehatan keuangan dan posisi strategis lembaga. Periode 2019 hingga 2023 menjadi masa penuh tantangan bagi sebagian besar sektor ekonomi, termasuk lembaga keuangan mikro. Pandemi COVID-19 sejak awal 2020 memicu krisis ekonomi, menyebabkan penurunan daya beli, gangguan rantai pasokan, dan peningkatan risiko kredit. Meski ada tanda pemulihan, dampaknya masih terasa, ditambah tekanan inflasi global dan ketidakpastian geopolitik yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dalam negeri. Kondisi ini menuntut KSPPS untuk memiliki ketahanan finansial yang tangguh serta strategi yang adaptif agar tetap dapat memberikan layanan kepada anggotanya.
KSPPS Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Kota Pekalongan, sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang vital di daerah ini dan bagian dari jaringan Muhammadiyah, juga merasakan dampak perubahan ekonomi serta menghadapi tantangan internal maupun eksternal. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangannya selama 2019-2023 guna memahami adaptasinya terhadap tekanan ekonomi tersebut. Penulisan ini berfokus pada analisis laporan keuangan sebagai sumber data utama, yang menyediakan informasi penting tentang kondisi keuangan, proforma, dan aliran kas. Analisis laporan keuangan adalah cara mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan melalui penggunaan rasio keuangan, bertujuan untuk mengetahui kemajuan finansial perusahaan, menilai kondisi secara keseluruhan, serta memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik (Aprilliani, 2024).
Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi finansial dan efisiensi operasional KSPPS BTM selama periode 2019 sampai dengan 2023, penulis akan berfokus pada penggunaan beberapa rasio keuangan utama. Rasio-rasio ini akan membantu kita untuk melihat lebih dalam kemampuan KSPPS BTM dalam mengelola kewajiban jangka pendeknya, menghadapi potensi risiko keuangan, serta menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasionalnya. Secara spesifik, analisis ini akan mengulas rasio likuiditas yang penting untuk menilai seberapa mampu KSPPS BTM memenuhi kewajiban finansial jangka pendek, rasio solvabilitas yang memberikan gambaran mengenai kemampuan melunasi seluruh kewajiban jika terjadi likuidasi atau saat jatuh tempo, serta rasio profitabilitas yang menunjukkan seberapa efektif KSPPS BTM dalam menghasilkan laba dari setiap operasional yang dijalankan (Nafiatul et al., 2022). Dengan menganalisis ketiga kategori rasio ini secara komparatif, pola serta perubahan dalam performa KSPPS BTM dari tahun ke tahun dapat diungkap. Analisis perbandingan ini membantu untuk menentukan apakah kinerja KSPPS BTM mengalami peningkatan, penurunan, atau stagnasi. Analisis yang dilakukan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan yang menilai bahwa bisnis/usaha telah mengalami kemajuan serta memberikan informasi mengenai keputusan yang akan diambil untuk periode mendatang (Muizzah, 2024).
Dengan mempertimbangkan peran penting KSPPS dalam membantu UMKM dan pemberdayaan masyarakat serta tantangan ekonomi yang terjadi antara tahun 2019 hingga 2023, melakukan evaluasi secara mendalam dan sistematis terhadap kinerja keuangan KSPPS BTM Kota Pekalongan menjadi suatu kebutuhan. Analisis perbandingan yang didasarkan pada laporan keuangan akan memberikan pandangan menyeluruh mengenai kesehatan finansial, efisiensi operasional, dan kemampuan KSPPS BTM untuk beradaptasi, yang selanjutnya dapat menjadi dasar untuk perbaikan yang berkelanjutan serta pengembangan strategi di masa mendatang. Dari penjelasan yang telah disampaikan, penulis ingin mempelajari lebih lanjut mengenai “Analisis Komparatif Kinerja Keuangan KSPPS BTM Kota Pekalongan Periode 2019-2023 Berbasis Laporan Keuangan”.