ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Nn. Y DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSIANASI DI RUANG DRUPADI RSJ SOEROYO MAGELANG
Pengarang : Vina Jazalatun Ni'mah, Ns. Nurul Aktifah, Skp., Mokhammad Arifin, Skp. Mke
Kata Kunci   :vina jazalatun nimah
BAB IrnKesehatan menurut Undang – Undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 pasal 1 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan jiwa yang tercantum dalam UU kesehatan No. 23 tahun 1992 yaitu kesehatan jiwa sebagai bagian dari kesehatan merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan yang optimal baik secara fisik, intelektual, dan emosional dari seseorang yang selaras dengan orang lain (Depkes RI, 2000).rnTowaend dalam Nita Fitria (2009) mendefinisikan gangguan jiwa merupakan respon mal adaptive terhadap stressor dari lingkungan dalam atau luar ditunjukkan dengan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan kultural dan mengganggu fungsi sosial, kerja dan fisik individu.rnSalah satu gangguan jiwa adalah skizofrenia merupakan suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi, hubungan interpersonal serta kesulitan dalam memecahkan masalah (Stuart, 2007). Salah satu jenis dari skizofrenia adalah skizofrenia tak terinci yang dikarakteristikkan dengan perilaku yang disorganisasi dengan gejala – gejala (waham, halusiansi, incoherensia atau prilaku kacau yang sangat jelas) yang mungkin lebih dari satu tipe / kelompok kriteria skizofrenia (Rusdi Muslim : 2002). rnTowsend dalam Nita Fitria (2009) mendefinisikan halusinasi sebagai suatu keadaan di mana seseorang mengalami perubahan pada pola stimulus yang mendekat (yang diprakarsai secara internal dan eksternal) disertai dengan suatu pengurangan berlebih–lebihan atau kelainan berespon terhadap stimulus. Halusinasi merupakan bentuk dari gangguan persepsi. Halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak sempurna, kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau yang dialamatkan pada pasien itu.rn Akibatnya pasien bisa bertengkar, bahkan mencederai diri, orang lain dan lingkungan terjadi dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti bersikap dalam mendengar atau bicara keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaan seseorang atau bibirnya bergerak-gerak. Kadang-kadang pasien menganggap halusinasi datang dari setiap tubuh atau di luar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-kadang menyenangkan misalnya bersifat khayalan, ancaman dan lain-lain (Juliansyah 2010, Akibat halusinasi, ¶5, http: //www.bluesteam47.blogspot.com). Penderita halusinasi pada fase panik halusinasinya bisa berubah menjadi mengancam atau memerintah sehingga penderita hilang kontrol, bahkan bisa melukai diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya (Farida dan Hartono : 2010).rnThe American Psychiatric Association Amerika Serikat, memperkirakan angka pasien skizofrenia di dunia cukup tinggi mencapai 1/100 penduduk. Tingginya privalensi gangguan jiwa di dunia dipengaruhi oleh masalah seperti urbanisasi yang cepat, bencana alam, kekerasan dan konflik yang mengancam keamanan dan kesehatan pada tingkat individu, komunitas, nasional dan internasional (Yosep, 2007 : 59).rnMenurut data Departemen Kesehatan tahun 2009, jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia saat ini, mencapai lebih dari 28 juta orang, dengan kategori gangguan jiwa ringan 11,6 persen dan 0,46 persen menderita gangguan jiwa berat. Hasil penelitian WHO di Jawa Tengan tahun 2009 menyebutkan dari setiap 1.000 warga Jawa Tengah terdapat 3 orang yang mengalami ganguan jiwa. Sementara 19 orang dari setiap 1.000 warga Jawa Tengah mengalami stress (Depkes RI, 2009).rnBerdasarkan hasil pencatatan rekam medik di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang selama periode 1 Januari 2011 sampai dengan 30 Agustus 2011, dari 8764 pasien yang dirawat di ruang inap terdapat pasien dengan halusinasi sebanyak 4.293 atau 48,98% dan menduduki peringkat pertama, Resiko Perilaku Kekerasan sebanyak 2.077 atau 23,69% menduduki peringkat kedua, Harga Diri Rendah sebanyak 923 atau 10,53% menduduki peringkat ketiga, dan sisanya adalah kasus lain seperti Defisit Perawatan Diri sebanyak 829 atau 7,36%, Waham sebanyak 636 atau 7,00%, Menarik Diri 280 atau 3,08%, Isolasi Sosial 273 atau 3,00%, Risiko Bunuh Diri 188 atau 2,07%, Kerusakan Mobilitas Fisik 109 atau 1,20%, Gangguan Orientasi Realitas 40 atau 0,44%, Gangguan Proses 6 atau 0,06%.rnrnB. Tujuanrn1. Tujuan Umum rn Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menambah kompetensi baik perawat ataupun tenaga medis lainnya dalam memberikan Asuhan Keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan sehingga akan didapatkan pelayanan keperawatan yang komprehensif. rn2. Tujuan Khusus rn Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk :rna. Mengumpulkan data baik melalui anamnesa dan pemeriksaan yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara menyeluruh. rnb. Menginterpretasikan data dengan tepat untuk mengidentifikasi masalah atau diagnosa yang mungkin timbul untuk mengantisipasi penanganannya. rnc. Menyusun rencana asuhan keperawatan menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya. rnd. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan efesiensi dan keamanan tindakan.rne. Mengevaluasi keefektifan asuhan keperawatan yang diberikan.rnrn C. ManfaatrnManfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah : rn1. Bagi Mahasiswa rna. Meningkatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi pendengaranrnb. Mampu mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapatkan dari proses pendidikan tentang asuhan keperawatan pada pasien halusinasi pendengaranrnb. Menambah keterampilan mahasiswa dalam menerapkan menejemen keperawatan pada pasien halusinasi pendengaranrn2. Bagi Institusi Pendidikan rna. Memberikan masukan dalam kegiatan pembelajaran terutama mengenai asuhan keperawatan pada pasien halusinasi pendengaranrnb. Menjadi bahan informasi untuk menambah wawasan bagi mahasiswa Diploma III Keperawatan khususnya yang berkaitan dengan halusinasi pendengaran.rn3. Manfaat bagi RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang rnDapat memberikan pelayanan yang optimal mengenai pasien dengan masalah utama gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.rnrn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2012 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |