Pola Penggunaan Dan Evaluasi Antibiotik Pada Penyakit Gastroenteritis Akut Pasien Pediatri Di Masa Pandemi Covid-19
Kata Kunci   :akut, anak, antibiotik, gastroenteritis, Gyssens
Gastroenteritis akut atau lebih dikenal penyakit diare merupakan tinja yang encer menggunakan frekuensi 4x atau lebih dalam sehari. Penyakit gastroenteritis akut adalah suatu penyakit yang prevelensinya cukup banyak dialami oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola penggunaan dan penilaian antibiotik pada pasien gastroenteritis akut pada pediatri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional deskriptif dengan metode Gyssens. Sampel penelitian menggunakan 2 metode yakni masa sebelum adanya pandemi Covid-19 (kelompok A) dan pada saat adanya pandemi Covid-19 (kelompok B). Sebanyak 200 data rekam medis pasien rawat inap RSUD Kajen periode Januari 2018 sampai Desember 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukkan kelompok A dan B didominasi usia anak-anak sebanyak 68% dan 52%, jenis kelamin laki-laki sebanyak 65% dan 60%, antibiotik paling banyak digunakan yakni Cefotaxim sebanyak 60,8% dan 63,9% dan kerasionalan penggunaan antibiotik sebanyak 44% dan 53%. Kesimpulan pada penelitian ini antibiotik yang digunakan Cefotaxim (60,8% dan 63,9%), Ceftriaxon (13,9% dan 22,9%), Efotax (13,9% dan 1,2%), Ampicillin sulbactam (1,3% dan 4,8%), Ciprofloxacin (3,6%), Vicillin (1,3%), Amoxicillin (1,2%), Gentamicin (1,2%) dan Metronidazol (1,2%). Evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens menyatakan bahwa jumlah kerasionalan penggunaan antibiotik pada tahun 2018- 2019 sebanyak 44% sedangkan untuk tahun 2020-2021 sebanyak 53%, jadi dapat diketahui bahwa kerasionalan penggunaan antibiotik terdapat pada tahun 2020- 2021. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan metode prospektif.
Gastroenteritis akut atau lebih dikenal penyakit diare merupakan tinja yang encer menggunakan frekuensi 4x atau lebih dalam sehari. Penyakit gastroenteritis akut adalah suatu penyakit yang prevelensinya cukup banyak dialami oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola penggunaan dan penilaian antibiotik pada pasien gastroenteritis akut pada pediatri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional deskriptif dengan metode Gyssens. Sampel penelitian menggunakan 2 metode yakni masa sebelum adanya pandemi Covid-19 (kelompok A) dan pada saat adanya pandemi Covid-19 (kelompok B). Sebanyak 200 data rekam medis pasien rawat inap RSUD Kajen periode Januari 2018 sampai Desember 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukkan kelompok A dan B didominasi usia anak-anak sebanyak 68% dan 52%, jenis kelamin laki-laki sebanyak 65% dan 60%, antibiotik paling banyak digunakan yakni Cefotaxim sebanyak 60,8% dan 63,9% dan kerasionalan penggunaan antibiotik sebanyak 44% dan 53%. Kesimpulan pada penelitian ini antibiotik yang digunakan Cefotaxim (60,8% dan 63,9%), Ceftriaxon (13,9% dan 22,9%), Efotax (13,9% dan 1,2%), Ampicillin sulbactam (1,3% dan 4,8%), Ciprofloxacin (3,6%), Vicillin (1,3%), Amoxicillin (1,2%), Gentamicin (1,2%) dan Metronidazol (1,2%). Evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens menyatakan bahwa jumlah kerasionalan penggunaan antibiotik pada tahun 2018- 2019 sebanyak 44% sedangkan untuk tahun 2020-2021 sebanyak 53%, jadi dapat diketahui bahwa kerasionalan penggunaan antibiotik terdapat pada tahun 2020- 2021. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan metode prospektif.
Referensi
-
| Properti | Nilai Properti |
|---|---|
| Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
| umpp.pekalongan@yahoo.com | |
| Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
| Telepon | (0285) 7832294 |
| Tahun | 2022 |
| Kota | Pekalongan |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Negara | Indonesia |