ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.U DI DESA GEMBONG SELATAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Ria Novitasari, Pujiati Setyaningsih, Wahyu Ersi
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Apabila kehamilan ini direncanakan, akan memberi rasa kebahagiaan dan penuh harapan (Mandriwati 2008, h. 3).rnPada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil (Saifuddin 2009, h.281).rnBeberapa jam terakhir kehamilan ditandai dengan adanya kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir (Saifuddin 2008, h.297).Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi, disamping itu bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin (Prawirohardjo 2008, h.100).Ibu yang kurang mendapat dukungan pada saat persalinan dapat menimbulkan kecemasan tingkat tinggi yang dapat mengakibatkan stres berlebihan sehingga otot tubuh menjadi tegang, terutama otot-otot yang berada di jalan lahir menjadi kaku dan keras sehingga sulit mengembang dan mengakibatkan terjadinya persalinan lama (Purwaningtyas 2013, h.4).rnFaktor-faktor yang mempengaruhi lamanya persalinan meliputi faktor ibu, faktor janin dan faktor jalan lahir (Prawirohardjo 2009, h.185).Salah satu faktor predisposisi yang mempengaruhi lamanya persalinan yaitu dukungan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan dari 20 responden terdapat 18 responden (90%) yang mendapatkan dukungan baik dari keluarga mengalami persalinan normal sebanyak 16 responden (80%) dan 2 responden (20%) mengalami persalinan lama. Sedangkan dari 2 responden yang mendapat dukungan cukup dari keluarga, seluruh responden (100%) mengalami persalinan lama (Purwaningtyas 2013, h.2). rnPersalinan lama dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu dan bayi. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan kelelahan, infeksi intrapartum, ruptur uteri dan ring bandle. Pada masa nifas, persalinan lama dapat mengakibatkan atonia uteri dan perdarahan post partum (Winkjosastro 2009, h.576-579).rnBeberapa jam pertama pascapersalinan menjadi masa kritis untuk diagnosis dan pengelolaan perdarahan abnormal. Dengan semakin lamanya persalinan, resiko tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24 jam. Pelayanan pascapersalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi (Saifuddin 2009, h.356).rnBahaya persalinan lama pada bayi dapat mengakibatkan caput succadaneum, molase, pneumonia dan asfiksia.Asfiksia neonatorum dapat disebabkan kekurangan oksigen(JNPK-KR 2008, h.107).Akibat terganggunya suplai oksigen ke organ-organ saat terjadinya asfiksia menyebabkan kelainan lebih lanjut dapat terjadi pada masa neonatus diantaranya kejang, apneu, reflek menghisap kurang, tonus motorik buruk (tungkai lemas/kaku).Oleh karena itu asuhan yang diberikan harus berkualitas dan berorientasi terhadap kebutuhan fisik dan psikososial bayi meliputi pencegahan infeksi, menjaga kehangatan bayi, mengatur suhu lingkungan, pemberian ASI tanpa terjadwal sehingga meningkatkan reflek menghisap bayi, pemberian imunisasi, serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi (International Child Health, 2012).rnBerdasarkan data dariDinas kesehatan kabupaten Pekalongan, jumlah kehamilan, persalinan dan nifas di kabupaten Pekalongan tercatat dari bulan Januari 2014 sampai januari 2015 sebanyak 16.590 ibu hamil(100%) sasaran ibu hamil yang normal sebanyak 59,1% (9812 ibu hamil), untuk jumlah persalinan sebanyak 16.003 ibu bersalin, 15,6% (2502 ibu bersalin) diantaranya ibu bersalin disertai dengan penyulit, untuk jumlah ibu nifas normal sebanyak 15.836ibu nifas(Dinkes Kab.Pekalongan 2015). Untuk jumlah kehamilan, persalinan, dan nifas di Puskesmas Kedungwuni I tercatat dari bulan Januari 2014 sampai januari 2015 sebanyak 62,3% (572) ibu hamil normal, sebanyak 884 Ibu bersalin normal dan yang 25,6% (227) diantaranya disertai penyulit dan ada 841 ibu nifas normal(Puskesmas Kedungwuni I 2015).rnHal tersebut melatarbelakangi penulis untuk membuat laporan tugas akhir Asuhan Kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.U di Desa Gembong Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2015â€.rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |