Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY S DI DESA GEJLIG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAJEN I KABUPATEN PEKALONGAN

Pengarang : Siti Nur Aisah, Nina Zuhana, Nur Chabib

Kata Kunci   :PERSALINAN DENGAN KPD DAN PREMATUR, BAYI DENGAN ASFIKSIA DAN BBLR, NIFAS DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM

Kehamilan dikaitkan dengan kejadian KPD, ketuban pecah dini bisa disebabkan oleh trauma saat hamil misalnya hubungan seksual, pemeriksaan dalam, maupun amniosintesis yang biasanya disertai infeksi (Nugroho 2018, h. 151). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Safari di Rumah Sakit Umum H. Abdul Manan Simatupang tahun 2016 menunjukan bahwa dari 30 responden yang mengalami trauma saat hamil Sebagian besar mengalami KPD atau ketuban pecah dini sebanyak 23 orang (76,7%). KPD pada proses persalinan sering dikaitkan dengan persalinan prematur/preterm. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di VK IRD RSUD Dr Soetomo Surabaya bahwa sebanyak 14 (51,85%) ibu bersalin dari 27 ibu bersalin mengalami persalinan dengan KPD dan persalinannya prematur (Utami, Maputri, & Sukesi 2011). Kejadian persalinan dengan ketuban pecah dini dapat menyebabkan persalinan prematur, pada kehamilan preterm organ janin belum berfungsi dengan optimal terutama pada paru. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2013) di Bapelkes RSD Jombang terdapat 12 responden mengalami ketuban pecah dini, yang mengalami asfiksia ringan/tidak asfiksia sebanyak 3 bayi (25%), 7 bayi (58,30%) mengalami asfiksia sedang dan yang mengalami asfiksia berat sebanyak 2 bayi (16,66%). Persalinan dengan ketuban pecah dini selain terjadi pada kehamilan preterm dengan disertai kejadian asfiksia pada bayi baru lahir sering juga bayi yang dilahirkan mengalami berat badan lahir rendah (BBLR) (Haryani 2019, h. 494). Berdasarkan hasil penelitian di RSUD DR Moerwardi dari jumlah total 33 responden terdapat 17 (51,51%) responden mengalami BBLR dan 9 responden diantaranya disebabkan karena persalinan dengan Ketuban Pecah Dini (KPD). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan di Wilayah Kerja Puskesmas Kajen 1 tahun 2019 untuk kasus rujukan kegawatdaruratan/risiko tinggi pada maternal terdapat 240 kasus. Berdasarkan data dari RSUD Kajen tahun 2020 untuk kasus KPD terdapat 448 kasus, asfiksia terdapat 123 kasus, BBLR terdapat 84 kasus, dan perdarahan postpartum terdapat 87 kasus.

Referensi

-