Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

Hubungan Spiritual Well-being Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bojongbata Kabupaten Pemalang

Pengarang : Muhammad Restu Abdillah, Dyah Putri Aryati

Kata Kunci   :Lansia, Spiritual Well-being, Depresi

Latar Belakang: Lansia yang tinggal di panti memiliki pengalaman masa lalu mereka sehingga tinggal dipanti biasanya akan merasa kesepian, bahkan mengalami depresi. Salah satu faktor yang dapat mengatasi masalah psikologis lansia adalah dengan meningkatkan spiritual well-being. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis adanya hubungan spiritual well-being dengan kejadian depresi pada lansia di panti pelayanan sosial Bojongbata.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif korelasional. Sampel penelitian dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 47 responden. Instrumen untuk mengukur spiritual well-being menggunakan kuesioner SWBS (Spirituality Well-Being Scale) dan instrument untuk mengukur depresi menggunakan kuesioner GDS (Geriatric Depression Scale). Analisis dalam penelitian ini menggunakan Uji Spearman.
Hasil: Hasil korelasi Spearman diperoleh ρ value sebesar 0,001 < α (0,05), sehingga Ha diterima yang berarti berarti H0 ditolak, sehingga ada hubungan yang signifikan antara Spiritual well- being dengan kejadian depresi pada lansia di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bojongbata Pemalang. Kekuatan hubungan Spiritual well-being dengan depresi diperoleh r: -0,782, yang berarti kekuatan Spiritual well-being dengan depresi lansia adalah sangat kuat. Hal ini berarti lansia dengan semakin tinggi tingkat spiritual well-being lansia semakin rendah tingkat kejadian depresi pada lansia.
Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara spiritual well-being dengan tingkat depresi pada lansia, korelasi sangat kuat dan arah korelasi negatif yang artinya semakin tinggi kesejahteraan spiritual maka semakin rendah tingkat depresi.

Referensi

-