Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

Asuhan keperawatan gerontik dengan Stroke unit pelayanan bisma upakara pemalang


Pengarang : Agung Setiabudi, Siska Yuliana


Kata Kunci   :Keperawatan Gerontik

BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnSalah satu dampak dari keberhasilan pembangunan nasional di bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial antara lain meningkatnya angka rata-rata. usia harapan hidup penduduk yang ditandai dengan makin bertambahnya jumlah lansia (Khomsan, 2013, h. 27). Menurut Undang-Undang No.13/1998 tentang kesejahteraan Usia Lanjut, lansia dikelompokkan menjadi pralansia 45-59 tahun, lansia 60 tahun ke atas, lansia dengan resiko tinggi 70 tahun ke atas.rnPenyakit yang terjadi pada lansia salah satunya adalah penyakit stroke. Kasus stroke dari tahun ke tahun terus menerus meningkat dinegara maju seperti amerika serikat, setiap hari terjadi 750 kasus stroke baru di amerika serikat. Berdasarkan world heath organisation diseluruh dunia di perkirakan 5,5 juta orang meninggal akibat stroke dan diperkirakan 2020 penyakit jantung dan stroke menjadi penyebab kematian di dunia (Projoalisastro, 2009, h. 7).rnAngka kejadian stroke meningkat dengan tajam di Indonesia. Bahkan saat ini, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di asia dan menempati urutan ke tiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker (Yastroki, 2009, h. 39).rnAngka kematian karena stroke sampai saat ini masih tinggi. Menurut estimasi World Health Organisation (WHO), pada tahun 2008 ada 6,2 juta kematian karena stroke (WHO, 2012) dan merupakan penyebab kematian nomor 3 di dunia setelah jantung koroner dan kanker. Data yang lebih rinci oleh American Heart Association/American Stroke Association (AHA/ASA) dalam Heart Disease and Stroke Statistics-2012 Update, menyebutkan bahwa setiap 4 menit seorang meninggal karena stroke dan stroke berkontribusi dalam setiap 18 kematian di Amerika Serikat pada tahun 2008 (Roger, et al. 2011). Di Amerika Serikat, stroke merupakan penyebab kematian nomor 4 setelah penyakit jantung, kanker dan penyakit kronik saluran pernafasan bawah (Minino, et al. 2011), sedangkan di Inggris merupakan satu diantara tiga penyebab kematian tertinggi (National Audit Office, 2010), sementara di Australia stroke merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit jantung koroner dengan 8.300 kematian pada tahun 2009 (Refshauge, 2012; National Stroke Foundation. 2012, h.23).rnTingginya angka kejadian stroke bukan hanya dinegara maju saja, tetapi juga menyerang negara berkembang seperti Indonesia karena perubahan tingkah laku dan pola hidup masyarakat (Hartanti, 2012). Usia merupakan salah satu faktor resiko stroke, semakin tua umurnya maka resiko terkena stroke pun semakin tinggi. Penelitian WHO MONICA menunjukan bahwa insiden stroke bervariasi antara 48 sampai 240 per10000 per tahun pada populasi usia 45 sampai 54 tahun, stroke dapat menyerang terutama pada mereka yang mengkonsumsi makanan berlemak. Life style atau gaya hidup selalu dikaitkan dengan berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. rnDi Indonesia belum ada penelitian epidemiologi tentang kejadian stroke terutama stroke berulang. Pola hidup masyarakat yang meliputi pola makan, aktifitas fisik atau olah raga, merokok, konsumsi alkohol dan stress merupakan salah satu faktor resiko yang diduga berperan dalam menimbulkan pemicu terjadinya stroke. Keadaan rawan stroke di Indonesia semakin meningkat, karena dikombinasi perubahan fisik, lingkungan, kebiasaan, gaya hidup dan jenis penyakit yang berkembang dengan tiba-tiba, menyebabkan resiko masyarakat terkena stroke, di Indonesia secara kumulatif bisa meningkat menjadi 10 sampai 15 kali atau yang pasti jauh lebih besar dibandingkan di masa-masa sebelumnya (Yayasan stroke indonesia. 2007, h.3).rnMenurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi stroke di Indonesia 12,1 per 1.000 penduduk. Angka itu naik dibandingkan Riskesdas 2007 yang sebesar 8,3 persen. Stroke telah jadi penyebab kematian utama di hampir semua rumah sakit di Indonesia, yakni 14,5 persen (Lusia Kus Anna 2014. http://health.kompas.com/read/2014/07/16/150853923/Pasien.Stroke.Baru.Berobat.Saat.Kondisi.Parah).rnMenurut Dinkes Provinsi Jawa tengah (2013). Stroke dibedakan menjadi stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Prevalensi stroke hemoragik di jawa tengah tahun 2013 adalah 0,07 lebih tinggi dari tahun 2012 (0,03%). Prevalensi tertinggi adalah di Kota Magelang sebesar 2,35% (http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/2014/Profil2014.htm).rnData di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bisma upakara Pemalang jumlah lansia 90, peringkat diagnosa lansia dengan stroke menempati urutan ke-4 dengan rincian sebagai berikut: dari 90 lansia diagnosa medis untuk lansia sebagian besar berdiagnosa mdis hipertensi sebanyak 30 lansia (35,9%), kemudian arthitis rheumatoid 21 lansia (29,8%), arthritis gout 15 lansia (20,9%), stroke 10 lansia (15,7%), sisanya hampir merata yakni dengan diagnosa medis gastritis 8 lansia (10,5%),diabetes millitus 6 lansia (8,5%), dan kemudian sisanya 10 lansia (7,5%) lain-lain. Hal ini menunjuka bahwa angka kejadian Stroke cukup tinggi dari hasil praktik keperawatan gerontik ( Arsip Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bisma Upakara Pemalng , 2016).rnDilihat dari tingginya angka kejadian Stroke yang cukup tinggi dari hasil praktik klinik keperawatan gerontik STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan tahun 2016 di Unit Rehabilitasi Sosial Lansia Bisma Upakara Pemalang. Perlu adanya upaya penanganan dan pencegahan untuk menurunkan prevalensi penyakit Stroke di tahun mendatang. Dalam hal ini peran perawat sangatlah penting guna menujang kesehatan dan kemandirian pada penderita Stroke khususnya lansia agar bisa hidup sehat.rnPasca serangan stroke, pasien membutuhkan program rehabilitasi atau pemulihan kembali untuk penanganan stroke. Hal ini sangat penting karena stroke berhubungan dengan menurunnya fungsi otak sehingga biasanya terjadi komplikasi, seperti lumpuh dan bicara tidak jelas. Banyak pengobatan terapi untuk penderita stroke yang bisa dilakukan, mulai dari: Pengobatan modern (fisio terapi), tradisional (akupuntur) hingga semi modern-tradisional (terapi akupuntur laser), dan ROM. Intinya, pengobatan tersebut dilakukan untuk memulihkan kekuatan otot serta menstimulasi otot untuk bergerak kembali. Penulis menemukan beberapa masalah seperti pengobatan terapi untuk lansia dengan masalah stroke di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bisma Upakara pemalang. Untuk terapi yang mudah dilakukan dan tidak memerlukan banyak uang seperti ROM yang harusnya dilakukan setiap hari secara rutin, petugas kesehatan Unit Pelayanan Sosial lanjut Usia Bisma Upakara Pemalang tidak pernah memberikan terapi ROM kepada PM yang mempunyai masalah stroke. Untuk diitnya pun untuk semua PM disamakan, tidak diatur diit rendah garam untuk PM stroke karena hipertensi. Disana juga tidak terdapat savety bed untuk PM yang mempunyai kelemahan anggota gerak seperti stroke sehingga ada PM yang sering terjatuh dari tepat tidurnya ketika mencoba untuk melakukan perpindahan.rnDidalam Unit Rehabilitasi Sosial Bisma Upakara Pemalang jumlah tenaga kesehatan sangat kurang, hanya terdapat 3 perawat, dan yang lain pekerja sosial, hal ini tidak sebanding dengan jumlah penerima manfaat (PM) atau klien, sehingga perawat merasa kesusahan dalam menerapkan asuhan keperawatan pada klien lansia. Pada penderita Stroke klien belum sepenuhnya mengetahui tentang penyakitnya, klien makan sesuai dengan hidangan yang ada, tidak ada makanan khusus untuk klien. Sehingga perawat harus memberikan pengetahuan kepada klien yang menderita Stroke tersebut. rnMelihat dan mencermati dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengelola pasien dengan stroke sebagai asuhan keperawatan dan dijadikan sebagai Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Gerontik Pada PM.S dengan Stroke Diruang Arjuna Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bisma Upakara Pemalang’’rnB. Tujuanrn1. Tujuan UmumrnPenulis mampu menerapkan asuhan keperawatan gerontik yang tepat pada PM Stroke dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.rn2. Tujuan Khususrna. Mampu melaksanakan pengkajian yang tepat pada lansia dengan masalah Stroke.rnb. Mampu menegakkan masalah keperawatan yang tepat pada lansia dengan masalah Stroke.rnc. Mampu menentukan rencana keperawatan yang tepat pada lansia dengan masalah Stroke.rnd. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan dengan tepat pada lansia dengan masalah Stroke.rne. Mampu melaksanakan evaluasi hasil dengan tepat dari tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada lansia dengan masalah Stroke.rnf. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan lansia dengan masalah Stroke.rn3. Manfaat rnManfaat yang diharapkan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah:rn1. Bagi Perkembangan Ilmu PengetahuanrnDiharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan panduan dalam penanganan pasien dengan strokern2. Bagi Profesi KeperawatanrnManfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai masukan dan tambahan wacana pengetahuan, menambah wacana bagi profesi keperawatan.rn3. Bagi PenulisrnMenambah pengetahuan dan informasi bagi penulis tentang asuhan keperawatan lansia dengan masalah stroke selain itu karya tulis ilmiah ini di harapkan dapat menjadi salah satu cara penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang di peroleh di dalam perkuliahan. rnrn

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2016
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia