Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

Asuhan Keperawatan Pada Ny. R G1A0P0 Hamil 40 Minggu Di Desa Simbang Kulon Kabupaten Pekalongan

Pengarang : M. Khafid Maftuhin, Nurul Aktifah

Kata Kunci   :Asuhan Keperawatan Pada Ny. R G1A0P0 Hamil 40 Minggu Di Desa Simbang Kulon Kabupaten Pekalongan

BAB IrnPENDAHULUANrnrn1. Latar Belakang rn Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan. Sedangkan kehamilan trimester III merupakan fase terakhir pada masa kehamilan antara minggu ke 29 sampai minggu ke 40 (Maryunani, 2010, h.294). Trimester III sering kali disebut periode menunggu dan waspada karena ibu sudah merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya dan mulai khawatir dengan dirinya dan bayinya pada saat melahirkan. Trimester III juga merupakan masa persiapan untuk menunggu kelahiran bayi dan persiapan menjadi orang tua, masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realistis untuk menjadi orang tua dan janin yang berkembang pada trimester ini, kemampuan ibu untuk menyusui harus dipelajarirn World Health Organisation (WHO) memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin. Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228, tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2015 derajat kesehatan ibu dan anak di indonesia masih perlu ditingkatkan, ditandai oleh penurunan. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015.rn Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus, mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun sebelumnya yang mencapai 711 kasus. Pada daerah Kabupaten Pekalongan terdapat 22 kasus kematian ibu. Dari hasil data tersebut ibu hamil pada trimester III masih sangat kurang atau tidak memperdulikan tentang persiapan persalinannya. rn Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu menyusui. Semasa kehamilan, payudaranya akan mengalami perubahan untuk menyiapkan produksi ASI tersebut (Khasanah N, 2010, h.45). Pemberian ASI perlu diberikan secara ekslusif sampai 6 bulan, seperti yang di rekomendasikan oleh United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan WHO sebaiknya anak disusui hanya ASI selama paling sedikit berumur 6 bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian ASI di lanjutkan sampai anak berumur 2 tahun. rn Kajian global “The Lancet Braestfeeding Series, tahun 2016 telah membuktikan salah satunya menyusui eksklusif menurunkan angka kematian karena infeksi sebanyak 88% pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, dan sebanyak 31,36% (82%) dari 37,94% anak sakit, karena tidak menerima ASI Ekslusif. Sejak saat itu pada tahun 2013 pemerintah indonesia mengubah rekomendasi lamanya pemberian ASI eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan. Indonesia juga menjadikan peraturan hukum terkait ASI eksklusif pada UU Nomor 36/2009 tentang kesehatan pasal 128 ayat 2 dan 3 disebutkan bahwa selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah daerah dan masyaratkat harus mendukung Ibu secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.rn Prevalensi cakupan pemberian ASI eksklusif berdasarkan data masih rendah hal tersebut dipengaruhi banyak faktor, diantaranya rendahnya pengetahuan dan kurangnya informasi pada ibu dan keluarga mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif. Para ibu harus menerima banyak informasi secara benar mengenai ASI untuk mencapai keberhasilan menyusui, maka dari itu ibu hamil perlu pengetahuan lebih awal terutama pada kehamilan trimester III masa mendekati persalinan.rn Di daerah puskesmas Buaran merupakan cakupan terendah dalam pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Pekalongan di bandingkan dengan puskesmas kedungwuni 1 sebanyak 69,87% dari 302 bayi, oleh karena itu penulis mengangkat kasus pemberian ASI secara eksklusif di Kecamatan Buaran. Selain karena prevalensi cakupan ASI eksklusif yang rendah faktor rendahnya pengetahuan dan kurangnya informasi pada ibu hamil dan keluarga mengenai pemberian ASI eksklusif makan penulis mengambil sasan ibu hamil terutara pada trimester III untuk dikelola yang diharapkan pengetahuan ibu hamil bertambah serta mampu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, sehingga mampu meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif terutama di Kecamatan Buaran.rn2. Tujuan Penulisan rna. Tujuan Umum rn Tujuan umum yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan maternitas pada ibu hamil trimester III secara komprehensif.rnb. Tujuan Khusus rn Tujuan khusus dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah:rna. Melakukan pengkajian asuhan keperawatan maternitas ibu hamil trimester IIIrnb. Merumuskan diagnosa asuhan keperawatan maternitas ibu hamil trimester IIIrnc. Menyusun rencana asuhan keperawatan maternitas ibu hamil trimester IIIrnd. Melakukan tindakan asuhan keperawatan maternitas ibu hamil trimester IIIrne. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan maternitas ibu hamil trimester IIIrnf. Mendokumentasikan asuhan keperawatan maternitas ibu hamil trimester IIIrnrnrnrn3. Manfaat Penulisanrn1. Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuanrn Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam asuhan keperawatan maternitas trimester III bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan.rn2. Manfaat Bagi Profesi Keperawatanrn Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada ibu hamil trimester III.rn3. Manfaat Bagi Penulisrn Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman bagi penulis dalam memberikan asuhan keperawatan maternitas trimester III.rn

Referensi

-