Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N DI DESA PRAWASAN TIMUR WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018


Pengarang : Ike Susilowati, Milatun Khanifah


Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N DI DESA PRAWASAN TIMUR WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018

BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnAngka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan sampai dengan persalinan yang dipengaruhi oleh status kehamilan, kejadian berbagai komplikasi, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran. Jumlah kasus kematian ibu berdasarkan data Kementrian Kesehatan 2015, tercatat 305/100.000 orang sebesar 28,8% karena hipertensi, 32,9% obesitas, dan 37,1% karena anemia (Kemenkes RI 2016, h.104).rnMasalah penyebab tingginya AKI ada dua yaitu kematian langsug dan kematian tidak langsung. Kematian ibu langsung adalah sebagai akibat dari perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Penyebab kematian ibu tidak langsung adalah penyakit yang sudah ada misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS dan penyakit kardiovaskuler (Saifuddin 2014, h.54).rnAnemia dalam kehamilan diketahui sebagai bahaya potensial bagi ibu dan anak. Oleh sebab itu, semua yang terlihat dalam lini terdepan pelayanan kesehatan harus memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini. Anemia pada dasarnya merupakan masalah nasional dan jugaterjadi diseluruh dunia. Anemia dalam kehamilan di definisikan sebagai suatu kondisi ketika ibu memilki kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl. Pada trimester I dan III, atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II. Perbedaan nilai batas tersebut berkaitan dengan kejadian hemodilusi (Prarami 2016, h. 77). Frekuensi ibu hamil dengan anemia di indonesia relatif tinggi yaitu 63,5, sedangkan di amerika hanya6% (Prawirohardjo 209, h. 281).rnKomplikasi anemia saat persalinan dapat menagkibatkan gangguan his (kekuatan mengejan), terjadi partus terlantar (partus lama), ibu cepat lelah, retensip plasenta, dan perdarahan postpartum (Manuaba 2010, h.240). Persalinan dan kelahiran merupakan kejadiaan fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peranan ibu adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu dan keluarga. Peranan ibu adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadi proses persalinan. Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu agar seluruh rangkaian proses persalinan berlangsung dengan aman baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkan (Sumarah 2010,h.1). rnAsuhan persalinan secara umum bertujuan untuk mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya (Hidayat dan Sujiati 2010, h.2). Tahapan yang dilakukan ibu setelah persalinan yaitu masa nifas dimana menurut Saifuddin (2009, h.357) masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, asuhan masa nifas sendiri diperlukan karena merupakan masa transisi kritis bagi ibu, bayi dan keluarga secara fisiologis, emosional dan sosial, perubahan fisik secara dramatis, hubungan keluarga dan aturan serta penyesuaian terhadap aturan yang baru. rn Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari asuhan kebidanan pada persalinan. Segera setelah lahir, bayi harus mendapatkan perawatan yang tepat karena terjadi banyak perubahan secara fisiologis, di mana bayi mengalami rahim yang dingin, yang meyebabkan stres fisik. Ketergantungan bayi pada ibu melalui sirkulasi uteroplasenter dapat diputuskan dengan melakukan pemotongan tali pusat oleh bidan. Dengan demikian, pemberian lingkungan yang hangat dan nyaman bagi bayi menjadi fokus asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Melalui teknisi inisiasi menyusui dini dan fasilitas boundhing attachment, bayi akan memperoleh kehangatan yang dibutuhkan (Asrinah 2010,h.143). Setiap bayi baru lahir diberikan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan pada neonatus yang dilakukan tiga kali kunjungan yaitu: Kunjungan neonatal (KN 1) pada 6-48 jam setelah bayi lahir, Kunjungan neonatal (KN 2) pada hari ke 3-7, kunjungan neonatal (KN 3) pada hari ke 8-28 setelah bayi lahir (Kemenkes RI 2014, h.142).rn Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan membawahi 27 Puskesmas, dari laporan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan diperoleh data jumlah ibu hamil di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2017 sebanyak 17300 orang. Ibu hamil yang mengalami anemia 10257 orang (59%). Sedangkan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I diketahui terdapat 926 orang. Berdasarkan data tersebut menunjukkan prevalensi kehamilan anemia yaitu 566 orang (61%).rn Selain itu, untuk jumlah ibu bersalin di Kabupaten Pekalongan pada 2017 yaitu 15.890 orang. Dari jumlah tersebut, prevalensi ibu yang mengalami persalinan normal sebanyak 95,7%. Selama bulan desember tahun 2017 persalinan yang dilakukan di Puskesmas Kedungwuni I sebanyak 31 orang.rnMaka dari itu bidan sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan mandiri dan kolaborasi dalam melaksanakan asuhan, perlu memiliki kemampuan profesional yang telah di standarisasikan (Mandriwati 2008, h.4). Asuhan Kebidanan sangat diperlukan untuk mencegah berbagai komplikasi yang muncul dan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.N di Desa Prawasan Timur, Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2018 ?”.rn

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2018
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia