ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. H DI DESA PAJOMBLANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI 1 KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Dewi Ambariyah, Suparni
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. H DI DESA PAJOMBLANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI 1 KABUPATEN PEKALONGAN
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita memiliki organ reproduksi yang sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan. ( Mandriwati 2012.hal 3 )rnKehamilan pada umumnya berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi cukup bulan melalui jalan, lahir namun kadang kadang tidak sesuai yang di harapkan. Sistem penilihan resiko tidak dapat memperdiksi apaka ibu hamil akan bermasalah selama masa kehamilanya . oleh karena itu pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu hamil dengan kehamilan normal (Saifudin, 2008 hal 29).rnSalah satu tujuan pengawasan ibu hamil adalah untuk menemukan dan menetapkan keadaan patologis sedini mungkin sehingga kondisi ibu dapat memperbaiki atau segera di rujuk untuk mendapatkan pengawasan dan penanganan yang lebih intensif. Dengan demikian pengawasan antenatal berupaya menetapkan kehamilan dengan resiko tinggi penggolongan kehamilan bertujuan untuk lebih memperhatikan pertolongan pertama, rnsehingga angka kesakitan dan kematiaan ibu ataupun janinya dapat di turunkan( Manuba,2012, hal.2).rnWanita hamilrentan terjadi anemia defisiensi besi karena pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritropoietin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah ( eritrosit) meningkat. Namun peningkatan volume plasama terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika di bandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga penurunan kosentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodulusi.Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat berakibar fatal jika tidak segera di atasi di anatranya dapat menyebabkan keguguran, partus prematus, inersia uteri, partus lama, atonia uteri dan menyebabkan pendarahan serta syok. Sedangkan pengaruh anemia terhadap hasil kosepsi di antaranya adalah dapat menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir, kematian perinatal tinggi, prematuritas dan cacat bawaan(Jurnal Agarwal , Gupta V, dan Agarwal S).rn Anemia dalam kehamilan dapat dipengaruhi oleh status gravida. Menurut hasil penelitian Ridayanti (2012), Menyebutkan bahwa ibu hamil primigravida yang mengalami anemia kehamilan sebesar 44,6%. Sedangkan ibu hamil multigravida yang mengalami anemia kehamilan adalah sebesar 12,8%. Hal tersebut dapat di sebabkan ibu primigravida belum mempunyai pengalaman untuk menjaga kesehatan kehamilan dari kehamilan sebelumnya.rn Beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia dalam kehamilan diantaranya tingkat pendidikan, status ekonomi, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Hasil penelitihan dilakukan oleh Ridayanti(2012), menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, hal tersebut disebabkan karena tingkat pengetahuan seseorang mempengaruhi kesadaran untuk berprilaku sehat dan membentuk pola pikir yang baik sehingga ibu lebih mudah untuk menerima informasi dan memiliki pengetahuan yang memadai.rn Persalinan lama dapat memunculkan dampak yang menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu dan bayi. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan beberapa masalah di antaranya kelelahan, infeksi intrapartum, rupture uteri. Pada masa nifas, Pendarahan, Antonia uteri pada bayi persalinan lama dapat mengakibatkan caput succedaneum,molase, pneumonia dan asfiksia. Asfiksia neonatorum dapat di sebabkan kekurangan oksigen (Winkjosasatro,2009,hal.576-579).rn Beberapa jam pertama pasca persalinan menjadi masa kritis untuk diagnosis dan pengelolaan pendarahan abnormal. Dengan semakin lamanya persalinan, resiko tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24 jam.Pelayanan pascapersalinan harus di selenggaraan pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi. (Prawirohardjo,2009,hal.356).rn Neonatus pada minggu-minggu pertama juga sangat di pengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Masa neonatus merupakan periode paling kritis bahwa 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu memberikan asuhan segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL (Marmi,2012,hl.1). Pelayanan kesehatan neonatal harus di mulai sebelum bayi di lahirkan, melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil, selama persalinan, segera sesudah dilahirkan sampai pemantuan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya sehingga menghasilkan bayi yang sehat (Saifuddin, 2008,hal.132).rnBerdasarkan dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2017 terdapat 17.300 sasaran ibu hamil dan 15.890 sasaran ibu bersalin sedangkan di Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan tahun 2017, di peroleh data yaitu sasaran ibu hamil K1 yaitu 900 orang ( 97,8%), kunjungan K4 sebanyak 886 (96,3%) danibu hamil yang mengalami anemia 566 orang, <11 gr/% 561anemia ringan dan yang <8gr/% 5 orang dengan anemia berat, sedangkan terdapat ibu bersalin413.untuk jumlah ibu bersalin di RSUD Kajen tercatat di bulan januari sampai Desember 2017, 1370 bersalin normal diantaranya dengan penyulit. Untuk persalinan dengan kasus partuslama berjumlah 44.rnDari urian diatas, penting untuk diberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.H di Desa Pajomblangan Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2018.rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2018 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |