ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELITUS PADA KELUARGA Ny. N DI KELURAHAN SIMBANG KULON KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Yulfa Gustiani, Herni Rejeki, Sigit Praso
Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELITUS PADA KELUARGA Ny. N DI KELURAHAN SIMBANG KULON KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN
BAB 1rnPENDAHULUANrnA. Latar belakangrnDiabetes Melitus ialah suatu penyakit yang chronis disebabkan oleh gangguan metabolisme yang berhubungan dengan insulin dalam badan (Murwani. A 2011). Sedangkn menurut Nably R. A (2012, h. 3) penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi dapat berakibat fatalbila pengelolaannya tidak tepat, pengelolaan Diabetes Melitus memerlukan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi terapi obat dan terapi non obat.rnDiabetes Melitus merupakan penyakit yang degeneratif yang diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya di dunia terdapat 100 juta jiwa pada tahun 2009. Angka ini diperkirakan akan melonjak hingga 200-225 dalam kurun waktu 25 tahun mendatang. Asia dan Afrika berpotensi mengalami peningkatan jumlah Diabetesi paling tinggi, yaitu 2-3 kali lipat dari jumlah sekarang. Data WHO 2004 menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-4 negara dengan Diabetesi terbanyak, yaitu sebanyak 8,4 juta jiwa. Pada tahun 2030 menurut perkiraan Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia), akan terdapat 21,3 juta Diabetes Melitus di Indonesia. Peningkatan jumlah Diabetesi terjadi secara drastis akibat pertambahan jumlah populasi berusia lanjut, penurunan aktivitas fisik, dan perubahan gaya hidup serta pola makan yang tidak sehat (Yahya. 2010, h. 2).rnPenelitian epidemologis di Indonesia, terdapat peningkatan prevelensi dari 1,5-2,3% menjadi 5,7% pada penduduk usia lebih dari 15 tahun, dan bahkan suatu penelitian di Manado dan Depok mendapatkan angka prevelensi sebesar 6,1% dan 12,8%. Melihat pola pertambahan penduduk saat ini, diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia di atas 20 tahun, dan dengan asumsi prevelensi Diabetes Melitus sebesar 2%, akan didapatkan 3,56 juta penyandang Diabetes Melitus. Data terakhir yangdikeluarkan Departemen Kesehatan RI 2007 menyebutkan prevelensi Diabetes Melitus secara nasional 5,7% (Soegonda & Soewondo. 2009, h. 7).rnPrevelensi Diabetes Melitus tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 0,06 lebih rendah dibanding tahun 2011 yaitu(0,09%). Prevelensi tertinggi adalah Kabupaten Semarang sebesar 0,66%. Sedangkan prevelensi kasus Diabetes Melitus tidak tergantung insulin lebih dikenal dengan Diabetes Melitus tipe II, mengalami penurunan dari 0,63% menjadi 0,55% pada tahun 2012. Prevalensi tertinggi adalah kota Magelang sebesar 7,93% (Profil Jawa Tengah, 2012).rnBerdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas 2013) prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia tertinggi di DI Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi utara (2,4%), dan Kalimantan Timur (2,3%).rnBerdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2014 terdapat 207 penderita Diabetes Melitus. Sedangkan data dari Puskesmas Buaran selama tahun 2014 ada 63 orang yang menderita Diabetes Melitus dan di antara 63 orang tersebut menderita Diabetes tidak tergantung insulin. Sedangkan berdasarkan data yang diperoleh di Kelurahan Simbang Kulon khususnya di RW 1,2,3 dan 4 ditemukan 30 orang yang menderita Diabetes Melitus.rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |