Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEPERAWATAN PASCA OPERASI HEMOROID GRADE IV PADA Ny M DI RUANG ANGGREK RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN


Pengarang : Istiqomah, Firman Faradisi, Tri Sakti Wiroto


Kata Kunci   :14,1736.P

BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar Belakang rnHemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Usia lima puluhan, lima puluh persen individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan luasnya vena yang terkena. Kehamilan diketahui mengawali atau memperberat adanya hemoroid (Brunner & Suddarth, 2002, h 1138). Menurut data WHO Tahun 2008, jumlah penderita wasir atau hemoroid di seluruh dunia adalah sekitar 230 juta orang. Menurut data Depkes pada Tahun 2008, prevalensi hemoroid di Indonesia adalah setidaknya 5,7% dari total populasi atau sekitar 10 juta orang. Pada Tahun 2017 sekarang, jum¬lah penderita¬nya pasti sudah se¬makin bertambah. Jumlah tersebut cukup tinggi karena hampir 4% dari penduduk Indonesia yang keseluruhan berjumlah 250 juta orang (Winarto, 2016).rnHemoroid memiliki sinonim piles, ambeien, wasir atau southern pole disease dalam istilah di masyarakat umum. Keluhan penyakit ini antara lain buang air besar sakit dan sulit, dubur terasa panas, serta ada benjolan di dubur, perdarahan melalui dubur dan lain-lain. Sejak dulu hemoroid hanya diobati oleh dukun-dukun wasir dan dokter bedah. Akan tetapi akhir-akhir ini karena kasusnya semakin banyak dokter umum diperbolehkan menangani hemoroid. Hemoroid memiliki faktor resiko cukup banyak antara lain kurang mobilisasi, lebih banyak tidur, konstipasi, cara buang air besar yang tidak benar, kurang minum air, kurang makanan berserat (sayur dan buah), faktor genetika atau keturunan, kehamilan, penyakit yang meningkatkan tekanan intra abdomen (tumor abdomen, tumor usus), sirosis hati. Penatalaksanaan hemoroid dibagi atas penatalaksanaan secara medik dan secara bedah tergantung dari derajatnya (Simadibrata, 2009, h 587). rnMenurut Simadibrata (2009, h 588), penatalaksanaan medis hemoroid terdiri dari penatalaksanaan non farmakologis, farmakologis, dan tindakan minimal invasive. Penatalaksanaan medis hemoroid ditujukan untuk hemoroid interna derajat I sampai dengan III atau semua derajat hemoroid yang ada kontraindikasi operasi atau pasien menolak operasi. Sedangkan penatalaksanaan bedah di tujukan untuk hemoroid interna derajat IV dan eksterna, atau semua derajat hemoroid yang tidak respon terhadap pengobatan medis. Hemoroidektomi atau eksisi bedah dapat dilakukan untuk mengangkat semua jaringan sisa yang terlibat dalam proses ini. Selama pembedahan, sfingter rektal biasanya dilatasi secara digital dan hemoroid di angkat dengan klem dan kauter atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi. Setelah prosedur operatif selesai, selang kecil dimasukkan melalui sfingter untuk memungkinkan keluarnya flatus dan darah. Penempatan Gelfoan atau kasa oxygel dapat diberikan diatas luka anal (Brunner dan Suddarth, 2002, h 1138)rn Secara umum hemoroid dibagi menjadi dua, yaitu hemoriod internal dan eksternal, hemoroid internal merupakan pembengkakan di dalam rektum dan tidak dapat dilihat atau diraba, pembengkakan jenis ini tanpa menimbulkan rasa sakit saat buang air besar dengan feses keras, bila hemoroid ini membesar dan keluar bibir anus menyebabkan kesakitan, hemoroid interna dapat menyebabkan perdarahan yang berwarna merah segar dan tampak sebagai massa yang menonjol, berwarna merah serta lembab serta setelah sembuh dapat masuk sendiri kedalam anus tetapi ada juga yang harus didorong masuk. Sedangkan hemoroid eksterna merupakan pembengkakan di sekitar anus, pembengkakan menyebabkan nyeri lokal akut yang akan bertambah berat saat defekasi dan duduk, keadaan ini menimbulkan gejala kecuali jika terjadi trombosis Tampak ovaid berwarna kebiruan, bengkak, dan nyeri ketika disentuh pada tepi anus. Hemoroid eksterna terbagi menjadi dua jenis yaitu akut berupa bengkak bulat kebiruan pada pinggir anus sering terasa nyeri, gatal dan menimbulkan ketidakyamanan, kronis artinya hemoroid atau wasir terjadi sejak lama. Gejala hemoroid eksterna yang sering terjadi adalah adanya benjolan di dubur, kadang berdarah, saat mengedan untuk buang air besar dapat meningkatkan tekanan dalam perut yang menimbulkan pembengkakan pembuluh darah di sekitar rektum kadang berdarah, buang air besar campur darah, terasa perih, nyeri atau panas (Dermawan & Rahayuningsih, 2010, h 102).rn Timbulnya berbagai manifestasi dan komplikasi pada pasien hemoroid dapat mempengaruhi aspek bio-psiko-sosio-kultural spiritual. Pasien pre operasi hemoroidektomi dapat mengalami nyeri, gatal, perdarahan dan cemas, sedangkan pasien pasca operasi hemoroidektomi dapat mengalami resiko perdarahan, nyeri akibat pembedahan, cemas akibat nyeri pasca pembedahan, kerusakan integritas kulit, resiko infeksi, dan resiko konstipasi. Oleh karena itu pasien dengan hemoroid perlu dilakukan asuhan keperawatan dengan tepat. Peran perawat sangat penting dalam merawat pasien hemoroid antara lain sebagai pemberi pelayanan kesehatan, pendidik, pemberi asuhan keperawatan, pembaharu, pengorganisasi pelayanan kesehatan yang khususnya adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan (Brunner & Suddarth, 2002, h 1140).rnBerdasarkan data dari bagian rekam medik RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, penderita hemoroid dari seluruh kasus yang ada dikelompokkan menurut umur dan jenis kelamin hemoroid banyak diderita pada usia 25 hingga 50 Tahun, dengan jumlah penderita 43 orang pada Tahun 2015, dan 75 orang pada Tahun 2016, 26 orang pada Tahun 2017 dari Bulan Januari-Mei 2017 (Rekam Medik RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan 2017). Berdasarkan data tersebut, ternyata penderita hemoroid meningkat tiap Tahunnya. Kebanyakan penderita hemoroid adalah laki-laki dari pada perempuan dengan perbandingan 2:1. Hal ini memperlihatkan bahwa masih banyak masyarakat yang menderita hemoroid tapi kurang terdeteksi dini. Dimungkinkan karena faktor, lingkungan kerja masyarakat yang mengharuskan duduk berjam-jam di tempat kerjanya karena sebagian besar masyarakat di lingkungan daerah pekalongan adalah pekerja konveksi (penjahit) dan pekerjaan yang mengharuskan duduk berjam-jam dan juga berhubungan dengan ketidaktahuan masyarakat tentang diagnosis hemoroid, bila tidak segera ditangani sesuai tingkatan derajatnya beserta pencegahannya, maka pada derajat I dan II akan mengakibatkan perdarahan hebat, nyeri, gatal, ketidaknyamanan sedangkan jika sudah derajat III dan IV menimbulkan nyeri berat, bengkak, pendarahan dan derajat III prolaps dapat masuk lagi dengan dorongan jari sedangkan derajat IV prolaps selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anus, meskipun dengan dorongan jari, pembesaran hemoroid yang sudah permanen harus dilakukan tindakan serta rentan dan cenderung untuk mengalami trombosis dan infark (Dermawan & Rahayuningsih, 2010, h 102).rn Di masyarakat umum tentunya masih minim dengan pengetahuan tentang penyebab masalah hemoroid atau wasir tentang kebiasaan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari sehingga menjadi salah satu penyebab hemoroid antara lain kurang makanan berserat, kurang imobilisasi, cara buang air besar yang tidak benar, kurang minum air, serta bisa juga karena faktor genetik/keturunan serta terjadi pada kehamilan, dan gejala penyakit hemoroid atau wasir di masyarakat umum dengan keluhan antara lain buang air besar sakit dan sulit, dubur terasa panas serta adanya benjolan didubur, pendarahan berwarna merah terang saat buang air besar (Simadibrata, 2006, h 395). Masalah yang terjadi setelah pembedahan atau pasca operasi hemoroidektomi dapat mengalami resiko perdarahan, nyeri akibat pembedahan, cemas akibat nyeri pasca pembedahan, kerusakan integritas kulit, resiko infeksi, dan resiko konstipasi, serta gangguan hambatan mobilitas yang bisa menyebabkan kekakuan otot, dan juga nyeri yang dirasakan setelah operasi dan juga bagaimana perawatan pasca operasi yang benar terhadap pasien hemoroid atau ambeien. Masih tingginya angka kejadian hemoroid dan kompleksnya permasalahan yang dapat terjadi sehingga penulis tertarik untuk mengambil kasus asuhan keperawatan yang berjudul pasca operasi hemoroid di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan.rnrnB. Tujuan Penulisanrn1. Tujuan Umum rnTujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah adalah agar penulis dapat memahami dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pasca operasi Hemoroid dengan menggunakan proses keperawatan yang tepat. rnrn2. Tujuan khususrnTujuan khusus dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini diharapkan penulis mampu:rna. Mampu memahami konsep dasar hemoroid yang meliputi : pengertian, etiologi, patofisiologi, gambaran klinik, komplikasi, penatalaksanaan pasca operasi, fokus pengkajian, asuhan keperawatan pasca operasi.rnb. Mampu melaksanakan pengkajian dengan kasus pasca operasi hemoroid melalui anamnesa maupun pemeriksaan fisik. rnc. Mampu menganalisa masalah-masalah yang muncul pada klien pasca operasi hemoroid. rnd. Mampu memprioritaskan data dengan tepat untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan pasca operasi hemoroid.rne. Mampu menyusun rencana keperawatan pada klien dengan pasca operasi hemoroid.rnf. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan pasca operasi hemoroid dengan memperhatikan efisiensi dan keamanan tindakan.rng. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan pasca operasi hemoroid.rnh. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan pasca operasi hemoroid.rnrnC. Manfaatrn1. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuanrna. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi akademi keperawatan tentang perawatan klien dengan pasca operasi hemoroid.rnb. Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan perkembangan yang sangat pesat.rn2. Bagi Profesi Keperawatanrna. Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam melakukan asuhan keperawatan serta penulisan karya tulis ilmiah sesuai dengan ilmu dan data yang didapatkan.rn3. Bagi Penulisrna. Mengerti dan mampu menerapkan asuhan pada klien dengan pasca operasi hemoroid.rnb. Memperluas pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan asuhan keperawatan klien dengan pasca operasi hemoroid.rnc. Meningkatkan keterampilan dalam memberi asuhan keperawatan pada klien dengan pasca operasi hemoroid. rn4. Bagi PerawatrnMeningkatkan perawatan pada pasien serta dapat digunakan sebagai alat bantu bagi perawat untuk mengevaluasi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan bagi klien dengan pasca operasi hemoroid.rn5. Bagi Institusi PendidikanrnSebagai wacana untuk menambah wawasan bagi mahasiswa STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan khususnya prodi DIII Keperawatan khususnya yang berkaitan dengan pasca operasi hemoroid.rn

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2017
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia