Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N DI DESA PAKIS PUTIH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN

Pengarang : Febrina Puspa Safitri, Sandi Ary Susiatmi

Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N DI DESA PAKIS PUTIH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnMasa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Pudiastuti 2010, h. 1). Menurut Saifuddin (2009, h. 281) pada umumnya kehamilan 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit sehingga berkembang menjadi kehamilan patologis. Oleh sebab itu perlu adanya asuhan kehamilan yang sesuai dengan masalah ibu.rnMenurut Pudiastuti (2011, h. 1) asuhan kehamilan bertujuan untuk memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi, mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, mempersiapkan persalinan cukup bulan, mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal dan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Asuhan kehamilan menurut KEMENKES (2016, hh. 5-6) meliputi pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, lingkar lengan atas (LILA), tinggi rahim, penetuan presentasi janin, perhitungan denyut jantung janin (DJJ), imunisasi tetanus toksoid (TT). Selain itu ada juga pemberian tablet tambah darah, tes laboratorium, konseling, dan tatalaksana atau pemberian obat.rnPada pertama kalinya ibu tidak mengenal bahwa sedang hamil. Akan tetapi sesungguhnya tubuh secara aktif bekerja untuk menyesuaikan bagi proses kehamilan. Proses penyesuaian tersebut dapat menimbulkan perubahan fisiologis baik secara fisik mapun psikologis (Irianti 2014, h. 55). Perubahan tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan selama kehamilan.rnBerbagai ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil bisa terjadi di tiap trimester kehamilan. Menurut Indriyani (2013, h. 105) ibu hamil yang memasuki tahap kehamilan akan mengalami rasa tidak nyaman akibat perubahan maternal seperti perubahan payudara, sering berkemih, rasa lesu, mual muntah, keputihan, nyeri punggung, varises, kaki bengkak, keputihan dll. Tidak semua wanita hamil merasakan ketidaknyamanan tersebut, namun hal tersebut dapat berkembang menjadi perubahan yang berhubungan dengan perannya. Ibu dapat bergantung dengan orang lain untuk menjalankan aktivitasnya.rnDari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi (2015, h. 27) ada 24 ibu hamil yang mengalami nyeri punggung akibat mekanika tubuh yang kurang baik sebanyak 11 orang (45,8%). Mekanika tubuh (body mekanik) kurang baik dapat diketahui dari jawaban responden pada kuesioner, yaitu ibu membungkuk atau tidak mempertahankan punggung tetap tegak saat melakukan aktivitas sehari-sehari seperti mencuci, memasak, menyapu, dan mengepel, serta membungkuk saat mengambil atau meraih benda yang ada di bawah maupun di lantai.rnKeputihan yang terjadi pada kehamilan umumnya bersifat fisiologis, hal tersebut dikarenakan adanya perubahan hormonal yang dialami oleh ibu hamil. Keputihan fisiologis mempunyai ciri-ciri berwarna bening, tidak berbau dan tidak gatal. Penelitian yang dilakukan di BPS Wiji Sruweng Kebumen oleh Agustin (2012, h. 5) sebagian besar ibu hamil mempunyai personal hygiene yang baik dan mengalami keputihan sebanyak 19 responden (63,3%). Sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami keputihan dan mempunyai personal hygiene yang baik sebanyak 9 responden (30%). Apabila keputihan normal tidak ditangani dapat menjadi keputihan patologis yang dapat menyebabkan infeksi, ketuban pecah dini, dan kelahiran premature.rnPersalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan yang dapat hidup diluar uterus, presentasi belakang kepala, dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir. Tahapan proses persalinan ada 4 yaitu kala I dimulai pembukaan satu higga lengkap, kala II merupakan proses pengeluaran janin, kala III dimulai dari setelah lahirnya bayi sampai plasenta dan kala IV dimulai dari setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam setelahnya (Marmi 2012, hh. 11-14). Selama tahun 2017 di wilayah Kabupaten Pekalongan persalinan normal sebanyak 95,7%. Selama bulan Desember tahun 2017 persalinan yang dilakukan di Puskesmas Kedungwuni I sebanyak 31 orang (Dinkes Kabupaten Pekalongan 2017).rnMasa nifas (puerperium) dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelahnya. Periode pasca persalinan merupakan masa transisi kritis bagi ibu, bayi dan keluarganya secara fisiologis, emosional, dan social (Prawirohardjo 2009, h. 357). Menurut (Ambarwati 2009, h. 87) bidan mempunyai peran dan tanggung jawab untuk mendeteksi komplikasi pada ibu, memberikan konseling pada ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, memfasilitasi hubungan ibu dan ikatan batin Antara ibu dan bayinya, memulai dan mendorong pemberian ASI.rnBayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu dan berat lahir antara 2500-4000 gram (Marmi dan Kukuh 2012, h. 5). Menurut Saputra (2014, h. 15) periode neonatal merupakan periode paling kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi karena terjadi transisi dari kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan diluar kandungan. Asuhan kebidanan selama masa ini yakni memberikan perawatan komprehensif pada bayi baru lahir dan memberi motivasi pada orang tua agar percaya diri dan mantap untuk mengasuh anaknya. rnData yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2017 menunjukkan dari 27 puskesmas jumlah ibu hamil sebanyak 17.300 orang di Kabupaten Pekalongan. Sedangkan, jumlah ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I sebanyak 926 ibu hamil. Oleh sebab itu, penulis tertarik mengambil kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. I di Desa Kwayangan Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2018”rn

Referensi

-