Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN STROKE PADA KELUARGA NY. R DI KELURAHAN SIMBANG KULON KABUPATEN PEKALONGAN

Pengarang : Yayuk Nokazah, Herni Rejeki, Nurul Aktif

Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN STROKE PADA KELUARGA NY.R DI DESA SIMBANG KULON KABUPATEN PEKALONGAN

Stroke adalah suatu penyakit menurunnya fungsi syaraf secara akut yang di sebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak, terjadi secara mendadak dan cepat yang menimbulkan gejala dan tanda sesuai dengan daerah otak yang terganggu. Stroke di sebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak, atau terkadang menyebabkan perdarahan otak. Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah (2012). Komplikasi Stroke adalah edema serebri, defisit neurologi cenderung memberat, dapat mengakibatkan peningkatan TIK, dan akhirnya menimbulkan kematian sehingga memerlukan penanganan yang lebih lanjut.rn WHO (word health organization) menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya di sebabkan oleh penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% di sebabkan oleh penyakit tidak menular, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian penyakit tidak menular pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskuler (Stroke) merupakan penyebab terbsar (39%) (Kemenkes 2012,h. 1).rnNegara-negara ASEAN penyakit Stroke juga merupakan masalah kesehatan utama yang menyebabkan kematian. Dari data South East Asian Medical Information Center (SEAMIC) di ketahui bahwa anggka kematian Stroke terbesar terjadi di indonesia yang kemudian di ikuti secara berurutan oleh Filipina, Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand. Dari seluruh penderita Stroke di indonesia, Stroke ischemic merupakan jenis yang paling banyak di derita yaitu sebesar 52,9%, di ikuti secara berurutan oleh perdarahan intraserebral, emboli dan perdarahan subaraknoid dengan angka kejadian masing-masing sebesar 38,5%, 7,2% dan 1,4% (Dinata, Safrita, & Sastri 2013, h. 57).rnPrevelensi Stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil. Prevelensi Stroke berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Sulawesi Utara (10,8%), di ikuti di Yogyakarta (10,3%), Bangka Bilitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per mil. Prevelensi Stroke berdasarkan nakes dan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan (17,9%), di Yogyakarta (16,9%), Sulawesi Tengah (16,6%), di ikuti Jawa Timur sebesar 16 per mil Riset kesehatan dasar ( Riskesdas, 2013).rnPrevelensi Stroke hemoragik di Jawa Tengah tahun 2012 adalah 0,07 lebih tinggi dari tahun 2011 (0,03%). Prevelensi Stroke tertinggi tahun 2012 adalah Kabupaten Kudus sebesar 1,84%. Sedangkan prevelensi Stroke non hemoragik pada tahun 2012 sebesar 0,07 lebih rendah di banding tahun 2011 0,09%. Prevelensi tertinggi adalah kota Salatiga sebesar 1,16%. Provil kesehatan provinsi Jawa Tengah (2012).rnBerdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan bahwa di Kabupaten Pekalongan selama tahun 2014 terdapat 274 penderita Stroke,di antaranya 153 orang menderita Stroke Hemoragie yang terdiri dari 81 penderita Stroke seorang laki-laki dan 72 penderita seorang perempuan, dan 121 orang menderita Stroke Non Hemoragie yang terdiri dari 67 penderita Stroke seorang laki-laki, dan 54 penderita Stroke seorang perempuan. Sedangkan data dari pukesmas Buaran selama tahun 2014 ada 9 orang yang menderita Stroke dan di antara 9 orang tersebut menderita Stroke Hemoragie. Sedangkan berdasarkan data yang diperoleh di Kelurahan Simbang Kulon khususnya di RW 1, 2, 3 dan 4 di temukan 4 orang yang menderita penyakit Stroke.rn rn

Referensi

-