Gambaran Mekanisme Koping Orang Tua yang Memiliki Anak Tuna Grahita di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan
Pengarang : Wakhid Aji, Emi Nurlaela
Kata Kunci   :Mekanisme Koping, Tuna Grahita
Orang tua menunjukkan reaksi yang berbeda saat mendengar anaknya menderita tuna grahita. Sebagian besar orang tua akan merasa terpukul dan menyesali keadaan anak maupun dirinya sendiri, bahkan menyangkal kondisi tersebut. Untuk mengatasi kecemasan tersebut dibutuhkan metode koping. Jumlah anak Tuna Grahita di Kabupaten Pekalongan tahun 2013, sebanyak 316 orang yang tersebar di SLB Negeri Wiradesa sebanyak 188 orang (59,49%), SD Negeri di Kabupaten Pekalongan sebanyak 128 orang (40,51%). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran mekanisme koping orang tua yang memiliki anak Tuna Grahita di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian menggunakan survai deskriptif. Sampel penelitian adalah orang tua yang mempunyai anak tuna grahita di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan sebanyak 96 orang dengan teknik simpel random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitin diketahui 63,5% responden mempunyai mekanisme koping orang tua yang memiliki anak tuna grahita adalah kurang baik dan 36,5% responden mempunyai mekanisme koping baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa 37 orang (27,1%) sering mengikuti kegiatan sosial keagamaan seperti pengajian untuk mengurangi kecemasan karena mempunyai anak tuna grahita. Perawat diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan pada orang tua mekanisme koping yang dapat digunakan dalam mengasuh dan merawat anak tuna grahita dengan baik.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2014 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |