ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PM.D DENGAN STROKE DI WISMA MELATI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PURBO YUWONO BREBES
Pengarang : Puput Riwayanti, Siska Yuliana, Herni Reje
Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PM.D DENGAN STROKE DI WISMA MELATI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PURBO YUWONO BREBES
KARYA TULIS ILMIAHrnrnASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PM.D DENGAN rnSTROKE DI WISMA MELATI UNIT PELAYANAN SOSIALrnLANJUT USIA PURBO YUWONO BREBESrnrnrnrn rnrnrnrnrnrnrnrnrnKarya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperolehrngelar ahli madya keperawatanrnrnrnOlehrnPuput RiwayantirnNIM : 12.1619.PrnrnrnSTIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGANrnPRODI DIII KEPERAWATANrnTAHUN 2015rnrnrnBAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnStroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Secara sederhana stroke didefinisikan sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau perdarahan (stroke hemoragic). Pada stroke iskemic, aliran darah terhenti karena aterosklerotik atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah. Sedangkan pada stroke perdarahan (stroke hemoragic), pembuluh darah pecah sehingga aliran darah menjadi tidak normal dan darah yang keluar merembes masuk kedalam suatu daerah di otak dan merusaknya.rnSalah satu penyebab kasus penyakit pembuluh darah seperti jantung dan stroke adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola gaya hidup sehat. Selain itu, meningkatnya usia harapan hidup, kemajuan dibidang sosial ekonomi, serta perbaikan dibidang pangan yang tidak diikuti dengan kesadaran menerapkan gaya hidup sehat juga menjadi pemicunya. Insiden stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Setelah umur 55 tahun risiko stroke iskemik meningkat 2 kali lipat tiap dekade. Menurut Schutz penderita yang berumur antara 70-79 tahun banyak menderita perdarahan intrakranial. Yayasan Stroke Indonesia menyebutkan angka kejadian stroke menurut data dasar rumah sakit sekitar 63 per 100.000 penduduk asia di atas 65 tahun terserang stroke, sedangkan jumlah penderita yang meninggal dunia lebih dari 125.000 jiwa per tahun (Junaidi 2011, h. 13-14).rnData World Health Organisation (WHO) menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008 sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak menular. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun terdapat 29% disebabkan oleh penyakit tidak menular, sedangkan di negara-negara maju menyebabkan kematian 13% karena penyakit tidak menular. Proporsi penyebab kematian tidak menular pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, dan penyakit kardiovaskuler (Stroke) merupakan penyebab terbesar (39%) (Soepardi 2012, h. 1).rnPrevalensi Stroke di Indonesia meningkat dari 8,3 per1000 (tahun 2007) menjadi 12,1 per1000 (tahun 2013). Tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil, jadi sebanyak 57,9 persen penyakit stroke telah terdiagnosis oleh nakes. Berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Sulawesi Utara (10,8%), diikuti di Yogyakarta (10,3%), Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per mil. Prevalensi Stroke berdasarkan nakes dan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan (17,9%), di Yogyakarta (16,9%), Sulawesi Tengah (16,6%), diikuti Jawa Timur sebesar 16 per mil (RISKESDAS 2013).rnBerdasarkan Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2012), Stroke hemoragik di Jawa Tengah tahun 2012 adalah 0,07 lebih tinggi dari tahun 2011 (0,03%). Prevalensi tertinggi tahun 2012 adalah Kabupaten Kudus sebesar 1,84%. Sedangkan prevalensi Stroke non hemorargik pada tahun 2012 sebesar 0,07 lebih rendah dibanding tahun 2011 (0,09%). Prevalensi tertinggi adalah Kota Salatiga sebesar 1,16%. rnData yang diperoleh dari Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Purbo Yuwono Brebes terdapat 80 Penerima Manfaat (PM) selama tahun 2014, dimana penderita Hipertensi ada 25 PM (31%), Rematik dan Asam urat ada 18 PM (22%), Stroke ada 15 PM (19%), Gastritis ada 8 PM (10%), Diabetes Melitus ada 7 PM (9%), dan lain-lain ada 7 PM (9%). Berdasarkan data tersebut, Stroke menduduki peringkat ke-3 dari 6 penyakit yang ada di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Purbo Yuwono Brebes.rnHasil observasi yang dilakukan penulis selama praktik klinik keperawatan gerontik di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Purbo Yuwono Brebes, menunjukkan bahwa, perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada Pm yang menderita stroke belum sesuai dengan asuhan keperawatan yang seharusnya diberikan. Dalam hal ini, karena jumlah perawat hanya 3 orang, yang harus mengelola 80 orang Pm yang ada di panti wredha dengan masalah yang berbeda-beda, oleh sebab itu, perawat tidak mampu secara teratur dan optimal mengobservasi keadaan umum Pm, tidak dapat membantu Pm dengan stroke dalam melakukan aktivitas latihan motorik yang seharusnya dilakukan secara teratur agar dapat memelihara kekuatan otot dan mempertahankan kemandirian secara maksimal, selain itu juga tidak memberikan edukasi pada Pm tentang perawatan stroke secara mandiri, serta kunjungan dari puskesmas hanya 1 kali selama 1 bulan.rnBerdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Keperawatan Gerontik pada Pm.D dengan Stroke di Wisma Melati Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Purbo Yuwono Brebes.rnrnB. Tujuanrn1. Tujuan UmumrnTujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menambah kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan gerontik dengan masalah stroke melalui pendekatan proses keperawatan sehingga didapatkan pelayanan keperawatan yang komprehensif.rnrn2. Tujuan Khususrna. Mampu melakukan pengkajian pada lansia dengan masalah stroke. rnb. Mampu menganalisa masalah-masalah yang ditemukan pada lansia dengan stroke.rnc. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan hasil pengkajian yang didapat pada lansia dengan stroke dan menentukan prioritas masalah.rnd. Mampu menyusun rencana keperawatan pada lansia dengan stroke sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul.rne. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan kepada lansia dengan stroke sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah disusun.rnf. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan lansia dengan stroke.rnrnC. Manfaatrn1. Manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuanrna. Sebagai masukan dan tambahan wacana pengetahuan tentang asuhan keperawatan gerontik dengan stroke.rnb. Menerapkan asuhan keperawatan gerontik dengan stroke sesuai standar asuhan keperawatan yang berlaku.rnrn2. Manfaat bagi profesi keperawatanrna. Menambah kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan gerontik dengan strokernb. Meningkatkan keterampilan profesi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan gerontik dengan stroke.rnrn3. Manfaat bagi penulisrnMerupakan suatu pengalaman yang berharga bagi penulis, menambah pengetahuan dan informasi bagi penulis mengenai asuhan keperawatan gerontik dengan Stroke, dan penulis dapat menerapkan ilmu yang sudah didapatkan dalam perkuliahan, serta meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan Stroke.rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |