Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.A DI DESA TANGKIL KULON WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018


Pengarang : Nur Ismalabibah, Rini Kristiyanti


Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.A DI DESA TANGKIL KULON WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018

BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar Belakang MasalahrnSecara global 80% penyebab kematian ibu tergolong pada penyebab langsung dan tidak langsung. Pola penyebab langsung yaitu perdarahan (25%), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%) dan sebab-sebab lain (8%). Selain itu salah satu kesakitan yang utama adalah anemia yang disamping menyebabkan kematian melalui henti kardiovaskular, juga berhubungan dengan penyebab langsung kematian ibu (Saifuddin 2010, h.54).rnBadan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 35-75% ibu hamil di negara berkembang dan 12% di negara yang lebih maju mengalami anamia. Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan baik dinegara maju maupun negara berkembang. Anemia sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb) berada di bawah normal. Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh defisiensi zat besi,sehingga lebih dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Anemia difisiensi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya dapat memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl selama terimester III (Pramono 2015,h.72).rnKomplikasi anemia pada kehamilan selama proses persalinan akan menyebabkan menurunnya his dan kekuatan mengejan, kala satu lama, kala dua lama dan menyebabkan kelelahan, kala tiga dapat diikuti retensio palsenta dan perdarahan post partum akibat atonia uteri pada kala empat dapat terjadi perdarahan post partum (Manuaba 2007, h,38). Hasil penelitian Sari (2017) didapatkan terdapat hubungan anemia dengan ketuban pecah dini (KPD) pada ibu bersalin. Ibu hamil dengan anemia cenderung memiliki resiko 2,5 kali mengalami ketuban pecah dini. KPD dapat dihindari dengan upaya pencegahan anemia sejak dalam kehamilan.rnKetuban pecah dini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi pada neonatus meliputi respiratoty distress syindrome, gangguan neurogydan infeksi neonatal dan perdarahan intrerventrikular (Cunningham 2006).Pengaruh KPD pada ibu antara lain infeksi intranatal, infeksi puerperalis, partus lama, perdarahan post partum (Feryanto 2012).rnAsuhan pada masa nifas sangat penting, karena masa nifas merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Tujuan dilakukan asuhan pada masa nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan mengenai masalah-masalah yang terjadi (Saiffudin 2008, h.123). Pada ibu nifas saat laktasi, ibu masih memerlukan kesehatan jasmani yang optimal sehingga dapat menyiapkan ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dalam keadaan anemia, laktasi tidak dilakukan dengan baik (Manuaba 2010, h.238)rnPeriode neonatal merupakan metode yang kritis nantinya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi bahkan sampai dewasa. Kurang baiknya penanganan dan perkembangan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan atau gangguan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Untuk itu perlu adanya penanganan yang optimal sehingga bayi sehat dan tidak terjadi komplikasi pada bayi (Saputra 2014, h.7). Upaya mengatasi permasalahan tersebut, maka fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta praktik perorangan maupun kelompok perlu dilaksanakan penatalaksanaan secara komprehensif melalui pelayanan yang lebih menyeluruh dan terpadu supaya ibu bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat., sehingga hak reproduksinya juga terpenuhi (Kemenkes 2012).rnPada tahun 2017 diketahui dari 27 puskesmas di Kabupaten Pekalongan terdapat 17.300 jumlah ibu hamil, dari jumlah ibu hamil tersebut terdapat 10.527 orang (59%) mengalami anemia. Data puskesmas kedungwuni II pada tahun 2017 terdapat 895 orang (96%) jumlah kehamilan dengan anemia dari total ibu hamil sebanyak 930 ibu hamil. Dari data Puskesmas Kedungwuni II terdapat 49 orang (5,3%) mengalami Ketuban Pecah Dini (KPD) di puskesmas kedungwuni II. Dari angka ini menunjukan bahwa ANC rutin masih perlu ditingkatkan agar dapat mendeteksi secara dini ibu hamil yang. (Dinkes Kabupaten Pekalongan 2017).

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2018
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia