Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. V DI DESA SIDODADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN


Pengarang : Noviz Dwi Hartanti, Nur Chabibah


Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. V DIDESA SIDADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang pekarnterhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Menurutrnpenyebabnya kematian ibu dibagi menjadi dua yaitu kematian langsung dan tidakrnlangsung. Kematian ibu langsung adalah sebagai akibat komplikasi kehamilan,rnpersalinan, atau masa nifas, dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat darirnkomplikasi tersebut yaitu seperti perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, partusrnlama atau macet, abortus, infeksi, gangguan sistem perederan darah dan lain-lain.rnKematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada ataurnpenyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilan,rnmisalnya malaria, anemia, HIV/AIDS, dan penyakit kardiovaskuler (Wiknjosastrorn2009, hh. 523-529).rnBerdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2013, pravelensirnanemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. Prevalensi orang terkenarnanemia di Indonesia terhitung cukup tinggi, 50-63% ibu hamil menderita anemia,rnselain itu 40% wanita usia subur turut mengalami anemia. Anemia pada umumnyarnterjadi diseluruh dunia, terutama di negara berkembang (developing countries)rndan pada kelompok sosio-ekonomi rendah. Pada kelompok dewasa, anemia terjadirnpada wanita usia produktif, terutama wanita hamil dan wanita menyusui karenarnmereka yang banyak mengalami defisiensi Fe. Secara keseluruhan anemia terjadi2rnpada 45% wanita di negara berkembang dan 13% di negara maju (developedrncountries) (Fatimah dalam Departemen Gizi dan Kesmas, 2012).rnAngka kejadian anemia pada kehamilan di Jawa Tengah tahun 2007rnmenunjukan bahwa pravalensi anemia adalah 57,7%. Masih lebih tinggi darirnangka nasional yakni 50,9%. Hal ini menunjukan bahwa secara umum anemiarndefisiensi besi masih menjadi masalah kesehatan di Jawa Tengah (Dinkes JawarnTengah, 2008).rnAnemia pada kehamilan merupakan salah satu penyebab kematian ibu tidakrnlangsung yang disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidakrnjarang keduanya saling berinteraksi (Manuaba 2010,hh.240-241). Secara globalrndiperkirakan lebih dari 20 juta bayi baru lahir dengan BBLR atau sekitar 15,5%rndari seluruh kelahiran. Sebanyak 95,6 %terdapat di Negara berkembang danrnhamper 70 % terjadi di Asia (Aminin 2013).rnPeningkatan pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85%.rnMeskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan ibu hamil yaiturndengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilanrndengan tujuan menurunkan angka kematian ibu hamil, tetapi kejadian anemiarnmasih tinggi (Kementrian Kesehatan RI, 2013)rnGizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidakrnmengalami hambatan, dan selanjutnmya akan melahirkan bayi dengan beratrnnormal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal, tidakrnmenderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saatrnhamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan tidak sehat dari pada ibu dengan3rnkondisi kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi pada masarnhamil kemungkinan bisa melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah danrnkematian yang tinggi, terlebih lagi biula ibu menderita anemia (Kristiyanasarirn2010,h.66).rnMasa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkanrnangka kematian ibu dan bayi di Indonesia.Dari berbagai pengalaman dalamrnmenanggulangi kematian ibu dan bayi dibanyak Negara, para pakar kesehatanrnmenganjurkan upaya pertolongan difokuskan pada periode intrapartum. Upaya inirnterbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu bersalin dan bayi baru lahirrnyang disertai dengan penyulit proses persalinan komplikasi yang mengancamrnkeselamatan jiwa. Namun, tidak semua intervensi yang sesuai bagi suatau Negararndapat dengan serta merta dijalankan dan memberi dampak menguntungkan bilarnditerapkan di Negara lain.rnAsuhan kebidanan yang diberikan oleh seorang pemberi pelayanan kebidananrnsangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam tindakan kebidananrnseperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, postnatal, dan perawatan bayi barurnlahir.Sebagai seorang bidan profesional, bidan perlu mengembangkan ilmu danrnkiat asuhan kebidanan yang salah satunya adalah harus mampurnmengintegrasikanmodel konseptual, khususnya dalam pemberian asuhanrnkebidanan ibu pada masa nifas.(Saleha, 2009 h.2).rnBayi yang baru lahir akan mengalami adaptasi sehingga yang semula bersifatrnbergantung kemudian menjadi mandiri secara fisiologis karena mendapatkanrnoksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya yang baru, mendapatkan nutrisi4rnyang oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, dapat mengaturrnsuhu tubuh, dapat melawan setiap penyakit dan infeksi.rnBerdasarkan data dari Dinas kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2 017rndiketahui 27 puskesmas menunjukan jumlah ibu hamil sebanyak 17.300 orang.rnDari data tersebut terdapat ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 56,15%rn(9715 orang). Data Puskesmas Kedungwuni I pada tahun 2017 ibu hamil yangrnmengalami anemia sedang 11-8 gr% sebanyak 93,5% (561 orang) dan yangrnmengalami anemia ringan < 8 gr% sebanyak (5 orang) dari total ibu hamil 926 iburnhamil.rnBerdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik menyusun Laporan TugasrnAkhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. V di DesarnSidodadi Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahunrn2018

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2018
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia