ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. H DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF DI RUANG KENANGA RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Novi Widya Wati, Nuniek Nizmah Fajriyah, Firman Faradi
Kata Kunci   :DIAGNOSA MEDIS DHF DI RUANG KENANGA RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnDengue Haemorrogaic Fever (DBD) atau Demam Berdarah Dengue rnDBD merupakan penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang terpenting di dunia yang biasanya ditemukan di daerah tropis termasuk Indonesia.Sekitar 2,5-3 milyar orang berasal dari 112 negara di kawasan tropis dan subtropis hidup dalam resiko tertular infeksi dengue. Setiap tahunnya sekitar 50-100 juta penderita dengue di seluruh dunia dengan jumlah angka kematian sekitar 22.000 jiwa. Sebanyak 500.000 penderita(DBD) setiap tahunnya harus dirawat di rumah sakit (Soedarto 2012,h.9).rnDengue di Asia Tenggara menyebar ke negara-negara tropis dan subtropis dan sekelilingnya, Cina Selatan dan Taiwan Selatan, lalu menurun ke negara-negara kepulauan Malaysia, Filipina, Guinea Baru, Australia, dan beberapa pulau di pasifik, antara lain Tahiti, Pulau Toga dan Cook Island. Penularan hiperendemis berlangsung di Vietnam, Thailand, Pakistan, India dan Indonesia. Di Asia Tenggara DBD pada saat ini merupakan penyebab utama rawat inap di rumah sakit dan penyebab kematian tinggi pada anak-anak dan orang dewasa. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling banyak melaporkan penderita DBD (Soedarto 2012, h. 34).rnDi Asia, penyakit DBD sering menyerang di Cina Selatan, Pakistan, India, dan semua negara di Asia Tenggara. Sejak 1981, virus ini ditemukan di Queenslan, Australia. DBD juga ditemukan dalam berbagai serotipe. Penyakit ini juga sering menyebabkan KLB di Amerika Selatan, Amerika Tengah, bahkan sampai ke Amerika Serikat sampai akhir tahun 1990-an. Epidemi dengue di Asia pertama kali terjadi pada tahun 1779, di Eropa pada tahun 1784, di Amerika Selatan pada tahun 1835-an, dan di Inggris pada tahun 1922 (Widoyono 2011,h. 71).rn Indonesia adalah salah satu daerah endemis DHF. Faktor lingkungan dengan banyak genangan air bersih yang bisa menjadi sarang nyamuk, mobilitas penduduk yang tinggi, dan cepatnya transportasi antar daerah menyebabkan sering terjadinya epidemi dengue. DHF kemudian menyebar keseluruh Indonesia dengan jumlah 158.912 kasus pada 2009. Kota-kota besar di Jawa misal Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta umumnya merupakan daerah edemis semua serotipe virus dengue. Menurut laporan Departemen Kesehatan RI seluruh propinsi di Indonesia saat ini telah terjangkit penyakitini (Seodarto, 2012).rnPenanganan kasus DHF yang terlambat akan menyebabkan Dengue Syok Sindrom (DSS) yang dapat menyebabkan kematian. Hal tersebut disebabkan karena penderita mengalami defisit volume cairan akibat dari menigkatnya permeabilitas kapiler pembuluh darah sehingga pendrita mengalami syok hipovolemik dan meninggal, sehingga pemberian cairan sangat penting untuk mengatasi masalah itu. Selain itu juga membutuhkan peran petugas kesehatan termasuk untuk menurunkan angka kejadian DHF. Peran perawat dapat melakukan berbagai cara. Peran promotif dilakukan dengan mengadakan penyuluhan melalui pendidikan kesehatan tentang penyakit DHF, peran preventif yaitu mencegah nyamuk berkembang biak di sekitar rumah dan untuk mencegah nyamuk berkembang biak di genangan air jernih atau air hujan dengan 3M yaitu( menguras, menutup, mengubur), peran kuratif dilakukan pemeriksaan setelah itu berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dan memberikan terapi obat yang berguna untuk lebih cepat penyembuhan, dan peran rehabilitatif adalah memberitahukan kepada orang tua agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah ( Soedarto, 2012). Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD kraton pekalongan pada tahun 2015 terdapat 191 kasus penderita DHF sedangkan pada tahun 2016 terdapat 398 kasus penderita DHF. Kasus penderita DHF dari tahun 2015 sampai 2016 mengalami peningkatan. rnMengingat banyaknya kasus DHF yang menyerang anak dan orang dewasa untuk itu perlu dipahami asuhan keperawatan secara tepat dalam menangani kasus DHF. Pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif. Merupakan upaya perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan guna menekan jumlah penderita penyakit DHF. rnBerdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di rumah sakit tentang pemberian asuhan keperawatan pada orang dewasa dengan DHF, faktanya perawat hanya memberikan pelayanan kuratif atau pengobatan saja, yang masuk kedalam proses keperawatan tahap implementasim menentukan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi, dan evaluasi sudah dilakukan dengan baik, akan tetapi lebih mengutamakan implementasi (pengobatan penyakit). Seharusnya, asuhan keperawatan DHF diberikan secara komprehensif yang meliputi preventif, promotif, dan rehabilitatif. Hal ini bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang maksimal pada kasus DHF.rnDari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Dengue Heamorragic Fever pada Tn.H di Ruang Kenanga RSUD Kraton Kabupaten Pekalonganâ€. rnTujuanrn1. Tujuan umumrnMahasiswa mendapatkan pengalaman yang nyata dalam memberikan Asuhan Keperawatan dengan kasus Dengue Heamoragic Fever.rn2. KhususrnTujuan khusus dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini di harapkan penulis mampu : rna. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Dengue Heamorragic Fever.rnb. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien dengan Dengue Heamorragic Fever.rnc. Mampu merumuskan rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang dirumuskan.rnd. Mampu melaksanakan implementasi tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan.rne. Mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan. rnB. Manfaatrn1. Bagi penulisrna. Untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan DHF.rn b.Untuk menambah ketrampilan penulis dalam menerapkan manajemen keperawatan DHF .rnb. Bagi Institusi Pendidikanrna. Sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai acuan bagi institusi untuk menilai kegiatan pembelajaran baik sekarang maupun yang akan datang, mengevaluasi kegiatan pembelajaran, dan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu institusi pendidikan mengenai kasus DHF. rnb. Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Pekajangan terutama Diploma III Keperawatan khususnya yang berkaitan dengan kasus DHF rnc. Bagi Profesi PerawatrnUntuk menambah bahan bacaan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang lebih optimal, khususnya pada pasien DHFrn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2017 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |