Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Hipertensi rnpada Tn.W di Ruang Kenanga RSUD KratonrnKabupaten Pekalongan rn
Pengarang : Ika Ruli Milyani, Nuniek Nizmah Fajriyah S.kep M.kep Sp Kmb, Zulfa Atabaki S.kp
Kata Kunci   :IKA RULI MILYANI
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar Belakang MasalahrnPenderita hipertensi kebanyakan tidak menunjukkan gejala, institusi nasional jantung paru dan darah memperkirakan separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini di derita, tekanan darah pasien harus di pantau dengan interval teratur karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup. Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90% di antara mereka menderita hipertensi essensial (primer), dimana tidak dapat di temukan penyebab medisnya. Sisanya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu (hipertensi sekunder), seperti penyempitan arteri renalis atau parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ , tumor dan kehamilan (Smeltzer, 2002 hal 897). rnHipertensi masih menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan mordibitas dan mortalitas (Aru, 2009 hal 1079). rnPenderita hipertensi di perkirakan sebesar 15 juta bangsa Indonesia, tetapi dengan hanya 4% yang terkontrol. Hipertensi terkontrol berarti mereka yang menderita hipertensi dan tahu bahwa mereka menderita hipertensi dan sedang menjalani pengobatan. Prevalensinya yaitu 6-15% pada orang dewasa, 50% penderita tidak menyadari diri sebagai penderita hipertensi, karena itu mereka cenderung menderita hipertensi yang lebih berat karena tidak berubah dan menghindari faktor resiko, 70% adalah penderita hipertensi ringan, karena itu hipertensi banyak di acuhkan atau terabaikan sampai saat menjadi ganas (hipertensi maligna) serta 90% penderita hipertensi esensial, mereka dengan hipertensi yang tidak diketahui seluk beluk penyebabnya. Artinya sulit untuk mencari bentuk intervensi dan pengobatanya (Bustan , 2000 hal 31).rnMenurut data dari RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2007 oleh Badan penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI di peroleh data, menunjukkan Prevalensi hipertensi di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 15-20%. Hipertensi lebih banyak menyerang pada usia setengah baya pada golongan umur 55-64 tahun. Hipertensi di Asia diperkirakan sudah mencapai 8-18% pada tahun1997, hipertensi dijumpai pada 4.400 per 10.000 penduduk (Riskesdas, 2007, Laporan nasional, ¶ 2, http://www.scribd.com/doc).rn Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995, prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, 83 per 1.000 anggota rumah tangga, pada tahun 2000 sekitar 15-20% masyarakat Indonesia menderita hipertensi (Departemen Kesehatan RI:2003). Menurut Darmojo Boedhi (1993), bahwa 50% orang yang diketahui hipertensi pada negara berkembang hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan 12,5% yang diobati secara baik. Prevalensi hipertensi pada penduduk yang berusia 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 31,7%. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi hipertensi tertinggi yaitu di Kalimantan Selatan yaitu mencapai angka 39,6%. Prevalensi hipertensi di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1988–1993. Prevalensi hipertensi pada laki-laki dari 134 (13,6%) naik menjadi 165 (16,5%), hipertensi pada perempuan dari 174 (16,0%) naik menjadi176 (17,6%). Penelitian yang membandingkan hipertensi pada wanita dan pria oleh Sugiri di daerah kota Semarang diperoleh prevalensi hipertensi 7,5% pada pria dan 10,9% pada wanita (Riskesdas, 2007, Laporan nasional, ¶ 2, http://www.scribd.com/doc).rnPrevalensi kasus hipertensi primer di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan dari 1,80% pada tahun 2005 menjadi 1,87% pada tahun 2006, dan 2,02% pada tahun 2007. Prevalensi sebesar 2,02% artinya setiap 100 orang terdapat 2 orang penderita hipertensi primer. Prevalensi tertinggi adalah di Kabupaten Boyolali sebesar 14,4%. Sedang prevalensi kasus hipertensi lain di provinsi Jawa Tengah tahun 2007 sebesar 0,76%, mengalami peningkatan bila dibandingkan prevalensi tahun 2006 sebesar 0,63% (Riskesdas, 2007, Laporan nasional, ¶ 2, http://www.scribd.com/doc).rnBerdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik di RSUD Kraton pekalongan dari bulan Januari sampai bulan desember tahun 2010 mencapai 259 pasien rawat inap dan 25 pasien meninggal karena hipertensi. Sedangkan pada bulan Januari sampai bulan September 2011 penderita hipertensi rawat inap berjumlah 153. rnHipertensi jika diabaikan dapat mejadikan jantung bekerja lebih keras dan membiarkan proses perusakan pembuluh darah berlangsung dengan cepat. Hipertensi meningkatkan resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan resiko stroke delapan kali dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami hipertensi. Mereka yang mengidap hipertensi dapat diselamatkan bila lebih awal memeriksakan diri dan selanjutnya melakukan upaya untuk mengendalikannya (Lanny : 2005).rnSesuai dengan misi dan keyakinan perawat yaitu membantu klien untuk memenuhi kebutuhannya secara holistik yang mencangkup aspek bio-psiko-sosial-spiritual, maka perawat harus memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang komprehensif melalui pendekatan proses keperawatan agar klien dan lingkungannya dapat memandang dirinya sebagai individu yang berharga dan dapat melakukan fungsi normal sebagai individu yang memiliki konsep diri yang positif sehingga kebutuhannya akan terpenuhi secara optimal (Brunner and Suddarth : 2000).rnBerdasarkan tingginya angka kejadian hipertensi serta berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Keperawatan Hipertensi pada Tn.W di RSUD Kratonâ€.rnrnrnB. Tujuanrn1. Tujuan UmumrnMampu memberikan dan menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hipertensi secara menyeluruh dan komprehensif.rn2. Tujuan Khususrna. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan hipertensi. rnb. Mampu menetapkan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan hasil pengkajian yang di dapat pada klien dengan hipertensi.rnc. Mampu menetapkan rencana keperawatan pada klien dengan hipertensirnd. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien dengan hipertensirne. Mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah di lakukan pada klien dengan hipertensirnf. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi.rnrnC. Manfaatrn1. Bagi penulisrnKarya Tulis Ilmiah ini di harapkan dapat menjadi salah satu cara penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh di dalam perkuliahan, karya tulis ini juga dapat menjadi cara untuh menambah pengalaman dan keterampilan penulis dalam menyusun asuhan keperawatan.rnSelain itu dengan penulisan karya ilmiah ini juga dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi penulis tentang asuhan keperawatan hipertensi.rn2. Bagi pembacarnBagi para pembaca di harapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat menambah pengetahuanya tentang hipertensi dan mampu mengelola pasien dengan hipertensi serta dapat memberikan tindakan yang terbaik, baik secara promotive, preventive, kurative maupun rehabilitative.rn3. Bagi institusirnSebagai masukan dan tambahan wacana pengetahuan, menambah wacana bagi mahasiswa STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.rn4. Bagi tenaga kesehatanrnDapat memberikan bahan masukan yang positive tentang asuhan keperawatan pada pasien hipertensi.rnrnrn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2012 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |