Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.M DENGAN MASALAH UTAMA ASAM URAT PADA NY.M DI KELURAHAN AMBOKEMBANG KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

Pengarang : Windasari, Herni Rejeki

Kata Kunci   :Keperawatan Keluarga

A. Latar BelakangrnGout adalah terjadinya penumpukan Asam Urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin (Sustrani et al 2005, hh. 11-12).rnAsam Urat sendiri adalah sampah hasil metabolism normal dari pencernaan protein (terutama dari daging dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses atau keringat (Sustrani, A&Hadibroto 2005, h.13). rnMenurut WHO (Worid Healt Organization) pada tahun (2014) prevalensi Asam Urat (gout) di Negara Indinesia terbesar ke 4 didunia yang penduduknya menderita penyakit Asam Urat 35% terjadi pada pria dibawah usia 34 tahun. Kadar Asam Urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl dan prevalensi di Jawa Tengah Atritis Gout sebesar 1,7% sementara prevalensi nasional penyakit sendi adalah 30,3% www.scribd.com/Artikel-Penelitian-Asam-Urat-2014rnBerdasarkan RISKESDAS 2013, prevalensi penyakit sendi pada usia 54-64 tahun 45.0%, 65 – 74 tahun 51,9%, usia≥75 tahun 54,8 %. Penyakit sendi yang dialami oleh golongan lanjut usia yaitu penyakit atritis gout, osteoarthritis dan atritis reuomatoid. Atritis gout merupakan gangguan metabolic yang ditandai dengan meningkatnya kadar Asam Urat. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi arthritis gout adalah makanan yang dikonsumsi, umumnya makanan yang tidak seimbang (asupan protein yang mengandung purin terlalu tinggi). Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung purin 200mg/hari akan meningkatkan resiko atritis gout tiga kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang mengkonsumsi pirin.rn

Referensi

-