ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIARE PADA An. A DI RUANG FLAMBOYAN RSI PEKAJANGAN KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Nur Kholis Fahmi, Siti Rofiqoh, Aida Rusmaria
Kata Kunci   :ANAK
Diare merupakan penyakit umum yang masih menjadi masalah kesehatan utama pada anak terutama pada balita di berbagai negara-negara terutama di negara berkembang. Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer dan cair (Suriadi & Yuliana 2006, h. 83). Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir (Suraatmaja 2005, h. 1).rnPenderita diare paling sering menyerang anak dibawah lima tahun (balita). Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2009 menyatakan bahwa lebih dari sepertiga kematian anak secara global disebabkan karena diare sebanyak 35%. United Nations International Children’s Emergensy Fund (UNICEF) memperkirakan bahwa secara global diare menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun (Herman, 2009). Beban global diare pada tahun 2011 adalah 9,00% balita meninggal dan 1,0% untuk kematian neonatus.rnDi Indonesia diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita setelah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah masyarakatrnIndonesia. Prevalensi diare pada balita di Indonesia juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukkan keseluruhan 14% anak balita mengalami diare. Prevalensi diare tertinggi terjadi pada anak dengan umur 6-35 bulan, karena pada umur sekitar 6 bulan anak sudah tidak mendapatkan air susu ibu. Prevalensi diare berdasarkan jenis kelamin tercatat sebanyak 8.327 penderita laki laki, dan 8054 penderita perempuan.rnPenyakit diare masih merupakan masalah kesehatan serius di Kota Pekalongan Jawa Tengah, terbukti 27 desa di kabupaten Pekalongan sudah pernah terjangkit penyakit diare. Dalam profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2015 melaporkan cakupan penemuan dan penanganan kasus penyakit diare di kota Pekalongan sebesar 102% sebanyak 19388 penderita dengan cakupan tertinggi di desa Karanganyar (1.227 penderita). Jika dilihat dari jenis kelamin, cakupan penemuan dan penanganan penyakit diare lebih besar pada perempuan (10325 penderita) bila dibandingkan pada laki-laki (9063 penderita). Jumlah angka kematian yang dilaporkan sebanyak 39 sebagai akibat keterlambatan mendapatkan pengobatan serta kurang sempurnanya pengobatan. Adapun target penemuan diare disemua umur adalah 10% dari sasaran (213 per 1000 jumlah penduduk) yaitu sebesar 18.990 kasus (102%), sehingga pada tahun 2015 sudah melebihi target (100%).rnDari hasil catatan medis RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan tahun 2015 melaporkan data pasien rawat inap anak usia 1 – 12 tahun dari bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2015 ditemukan sebanyak 146 kasus. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kasus diare masih sangat tinggi dan tidak bisa dianggap sebagai kasus yang ringan, melainkan sebagai kasus yang harus segera ditangani untuk menekan angka kejadian diare.rnKomplikasi yang dapat muncul pada penderita diare bila tidak segera ditangani dengan benar dapat terjadi Dehidrasi (ringan sedang, berat, hipotonik, isotonik, atau hipertonik), renjatan hipovolemik, hipokalemia,rnhipoglikemia, intolerasni sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisiensi enzim laktase, terjadi kejang pada dehidrasi hipertonik. Selanjutnya dapat terjadi malnutrisi energi protein akibat muntah dan diare (Ngastiyah 2005, h. 225).rnUntuk itu perlu menerapkan pengetahuan kepada masyarakat tentang prognosis penyakit diare pada anak melihat kasus tersebut maka dibutuhkan peran dan fungsi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dengan benar meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, antara lain dengan memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan klien, memeriksa kondisi secara dini sesuai dengan jangka waktu tertentu untuk mengobati penyebab dasar dan dalam perawatan diri klien secara optimal, sehingga muncul pentingnya asuhan keperawatan dalam menanggulangi klien dengan diare. Berdasarkan peran perawat yang dibahas, hal yang penting dilakukan adalah mengetahui faktor resiko dalam kejadian diare pada anak, diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi akibat kehilangan cairan pada anak sehingga kematian pada anak akibat diare dapat dihindari. Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan Keperawatan diare pada anak.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2016 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |